S2 - 15

3.5K 204 20
                                    






seminggu berlalu


Menangis di pojokan kamar

shani menyesali sifat naif dan angkuhnya, ia menggantung terlalu lama hubungannya dengan gracia

3 hari ini juga shani tidak keluar kamar, hanya feni yang rajin menjaga nya di rumah , bersama frans tentunya

beberapa hari sebelum dia mengurung diri, shani sudah mencoba mendatangi rumah gracia untuk meminta maaf dan memohon untuk rujuk kembali

namun gracia tetap menolak

gracianya sudah benar-benar jenuh dan benar benar menyerah tentang shani

"Gre.. hiks hiks.. aku mau rujuk gre hiks.." tangis shani sambil merintih memanggil nama gracia



'Ceklek'
.
.
.
.

feni masuk kedalam kamar shani

"hiks.. udah dong shan, gue baper weh liat lo gini hiks" lirih feni sembari membersihkan ruang kamar yang seperti kapal pecah

3 hari berdiam di kamar, 3 hari juga shani membanting semua barang di dalam kamarnya

"Fenn.. hiks hiks.. bawa gege gue kesini hkis.." rengek shani dengan air mata yang berderaian

"hiks, telat shani hiks.. gege lo bakal kawin ma chiko, ni hiks.. undangannya hiks.." ucap feni tertatih dalam tangisnya sambil menyerahkan surat undangan pernikahan gracia dan chiko

"l-lo bohong kan fen, gege cinta mati ma gue, gak mungkin dia kawin ma si tengil itu hiks"

"tapi si tengil itu gak pernah nyakitin hatinya shani hiks.. "

shani dengan tangan bergetar menerima surat undangan gracia, dan menguatkan hatinya untuk membaca

"hiks, a-anjir fen hiks.. k-kok lo gak bilang dia kawin hari ini?" lirih shani semakin terisak setelah membaca tanggal pernikahan sederhana di surat undangan gracia

"Gracia mau nya cepet hiks.. d-dia takut oleng lagi sama lo shan hiks.."






"ARGHHHH GREEE LO GAK BOLEH KAWIN MA CHIKO ARGHHH HIKS HIKS.." Teriak frustasi shani menggema hingga keluar kamar





frans yang berada di kamar feni segera berlari menuju kamar shani setelah mendengar teriakan shani




"SHAN....FEN...!" panggil frans sesaat setelah memasuki kamar shani





tampak feni sedang memeluk erat tubuh shani yang memberontak sangat ingin terjun ke balkon''

"BANTUIN GUE FRANS, JANGAN LIAT DOANG!" Teriak feni meminta bantuan kepada frans

frans mendekat dan menggulungkan selimut ke tubuh shani agar tidak bisa bergerak

"Fran, hiks.. anjir k-kenapa shani kek lemper gini hiks" celetuk feni menatap shani yang masih meronta dan berteriak ingin bunuh diri

"daripada daripada fen, gue bingung anjir" celetuk frans


"LEPAS BANGSAT, GUE PECAT LO FEN HIKS.. LEPAS..!!" Teriak shani

"Iya gue lepas tapi janji lo jangan lompat" ucap feni sambil mengunci pintu menuju balkon

"hiks ia gk, tapi anterin gue hiks ke kawinannya gre hiks.. g-gue mau liat dia terakhir kalinya fen hikss.. abis itu gue gk bakal temuin dia lagi hiks.." mohon shani sambil menangis pilu

feni dan frans saling tatap

sedikit menghembuskan nafas lelahnya, frans mendekat dan melepaskan gulungan selimut yang melilit tubuh shani

"janji ya shan hiks.. jangan aneh aneh hiks.., anjir gue ikut baper hiks.." ucap frans sedikit meringis melepaskan selimut tadi

"hiks I-ia hiks" ucap shani sudah melemah

saat gulungan tersebut terlepas dari tubuhnya

.
.

.

'TAP TAP TAP...'
.

.

.
.

Secepat kilat shani berlari keluar rumah meninggalkan feni dan frans yang menatap cengo


shani langsung mengambil kunci mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah gracia, tempat dimana akad nikahnya dengan chiko di laksanakan

.

.

'Brummmmmmmm'

.

.

.

shani mengendarai mobilnya dengan sangat laju sambil menangis sesegukan

.

.




.
Beberapa saat
.
.

.
.

mobil shani sudah berada di halaman rumah gracia
.
.

tampak beberapa mobil banyak terparkir di sana dan beberapa tamu undangan yang merupakan kerabat dekat Chiko dan gracia sudah berada di dalamnya

shani menurunkan langkahnya gontai memasuki rumah gracia


.

'Deg'

.

benar, itu gracia dan Chiko sudah di depan penghulu dan siap untuk melakukan ijab qabul

shani luruh di samping pintu rumah gracia, dan menangis sejadi-jadinya

namun,

shani tidak menangis sendirian.

di samping shani di pojokan samping pintu, juga terdapat Aran yang juga menangisi chiko sama sama halnya seperti shani

saling menatap sebentar,

Aran dan shani kembali lagi meraung menangis sambil duduk berjongkok dan menyembunyikan wajah mereka di balik lipatan tangannya

sesekali tamu menatap heran ke arah mereka, namun kembali acuh dan fokus pada acara gracia dan chiko

.

"SHANEE!!"

Teriak feni saat baru saja menginjakan kakinya di halaman rumah gracia, melihat shani menangis di pojokan

teriakan melengking feni, sampai ketelinga gracia yang sedang duduk dengan hikmat di depan penghulu








"Shani" lirih gracia









next.

CHEATER (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang