Flashback;
gracia bangkit dari dalam pelukan shani
seketika shani membuka matanya dan menatap sayu ke arah gracia
"kamu cantik gre, kamu wangi" lirih shani memuji
"kamu mabuk.!" ketus gracia
shani sedikit tersenyum miring
"aku mengikutimu" celetuk shani tersenyum simpul
"aku gk ngerti"
"bukankah saat kamu mabuk sepertiku kamu memberikan kehormatanmu untuknya?"
gracia tercekat, sedikit pilu di hatinya
"ya shani, iya. aku tidur dengan chiko, aku bermain di belakangmu, aku bercinta dengannya, aku memang se murahan itu." tutur gracia sedikit tinggi
"enak gre?" tanya datar shani
gracia mmenatap tak percaya sedikit menggelengkan kepalanya
"beri semua pertanyaan merendahkanmu untuk ku shan, aku akan jawab semuanya!"
sedikit tertawa simpul, shani menaikkan posisinya duduk bersandar di sandaran kasur dengan kepala yang masih sedikit berat
"jadi bagaimana rasanya bercinta dengan chiko saat kamu masih menjadi istriku gre?" tanya datar shani sedikit mulai memerah matanya
gracia bangkit dari kasur lalu menyamankan posisinya duduk di samping shani dan bersandar di bahu shani
sedikit menunduk ke samping, shani menatap wajah gracia dari samping
"aku merindukan momen seperti ini" tutur gracia memejamkan matanya
"kamu belum jawab pertanyaanku gre"
"mulutmu bau alkohol shan"
"Hah!" shani meniupkan nafasnya di telapak tangannya sendiri
"gk kok,!" ucap shani setelah mencium nafasnya sendiri dengan kening yang mengkerut fokus
"bodoh!' umpat gracia acuh masih menikmati bersandar di bahu shani
bahu yang selalu menjadi tempat ternyaman nya
"gracia, kamu belum jawab pertanyaanku"
"seberapa banyak wanita yang kamu tiduri selama berpisah denganku shani?" tanya gracia mengalihkan pertanyaan shani
shani sedikit memukul kepalanya sendiri yang masih berdenyut
"seneng gk bisa gonta ganti teman tidur?" kembali tanya gracia
"sepertinya pertanyaanmu menjebak gracia, aku masih sadar loh"
"kamu tau 1 hal shan?" tanya pelan gracia sedikit mengubah posisinya menatap balik wajah shani yang sedari tadi menatapnya dari samping
"apa?"
"kesalahanku berpikir bahwa aku mencintai 2 orang, dan emosiku yang masih labil di mana seolah aku dipaksa untuk menerimamu,
aku jatuh atas tidak sengajaanku mencemburui sesuatu yang ternyata hanya obsesi bahwa chiko harusnya hanya mencintaiku
aku membiarkan tangan asing itu menjamah ku, menjamah yang seharusnya milikmu shani.
aku minta maaf shan
aku gak bisa menjaga kehormatanmu"
sejenak gracia menghentikan ucapannya saat melihat air mata shani sudah menetes perlahan
tangan halus gracia menghapus air mata di pipi shani, shani hanya diam mendengarkan dan menikmati usapan tangan gracia di wajahnya
"apa kamu memaafkanku shan?" tanya lirih gracia
tampak shani memejamkan matanya, luluh. shani mengangguk pelan yang berarti ia memang telah memaafkan gracia
"kamu tau, seberapa besarnya aku membenci diriku sendiri?"
shani menggeleng pelan
"aku membenci diriku sendiri jauh lebih besar dari penyesalanmu membiarkan ku pulang ke Indonesia
gracia menarik nafas panjang dan menghembuskannya kembali
"sebesar apa aku membenci diriku sendiri, menyadarkan ku bahwa sedalam itu aku mencintaimu shan"
gracia kembali membelai wajah shani yang hanya diam dengan air mata yang sudah deras mengalir
"bicara lah shan, jangan hanya diam" pinta lirih gracia
shani hanya menggeleng dengan mulut yang terkatup rapat
gracia menunduk, sesak kembali terasa di dadanya
"seberapa besar keinginanmu untuk menceraikanku shani?" tanya gracia masih menunduk
"aku masih belum bisa menerima kenyataan kamu mengandung dan melahirkan anak orang lain gracia" celetuk shani mengalihkan pandangannya menjauhi wajah gracia
gracia tersenyum simpul
"aku melakukan 1 kali kesalahan, dan sialnya itu membekas seumur hidup, berbeda denganmu shani, meniduri banyak wanita lain dan beruntungnya tak akan pernah berbekas" ucap datar gracia beranjak dari sisi shani menjauh dan memberi jarak
'Deg'
tutur gracia menghantam dadanya, egonya membenarkan
bukankah dia jauh lebih bejad dari gracia
tapi, sejenak shani memutar otaknya, ia tidak ingin di salahkan
"aku tidak pernah menghianatimu gracia, selama aku menikahimu, untuk berpikir menyentuh wanita lain pun aku gk pernah!" sangkal shani
gracia kembali menatap datar shani
"bukan kah kamu sudah mengetahui kemarin kalau kita belum sah bercerai shani?, hari ini kamu sudah mencumbu 2 wanita berbeda, apa itu tidak di sebut berkhianat?"
shani kembali terdiam dan tercekat
benar.
ia sudah tahu bahwa ia dan gracia masih dalam ikatan pernikahan, namun ia tetap melakukan hal tak senonoh dengan orang lain
shani menatap bersalah ke arah gracia
"jika kamu laki-laki, entah berapa wanita yang sudah kamu hamili shan, atau sebaliknya, jika kamu stright kamu tidur bersama laki-laki, entah sudah berapa anak yang kamu lahirkan." ucap gracia datar
entah belajar dari mana, gracia sekarang pandai bermain dengan kata-katanya
"gre.." lirih shani
"sekarang aku tanya sekali lagi shani, seberapa besar keinginanmu untuk menceraikanku?"
next.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER (GreShan)
Fanfic"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya" Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia