"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya"
Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun
Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia
Shani dan feni yang sedang bermalas-malasan gabut hendak melakukan apa
"Lo kapan jujur sama gracia?" Tanya feni
"Ya ntar lah, lagian gue juga masih sekolah" jawab shani
"Gue cuma peringatin aja shan, Hati-hati nyesel" ucap feni
"Cinta itu cuma satu, dan satu kali se umur hidup feni" ceramah shani
"Tapi lo mainin perasaan anak orang shan" kesal feni
"Ya kan , gue gk pernah jadian sma mereka, pacar gue cuman gracia kok dari kecil" acuh shani
"Tapi cara lo salah" sahut feni
Tak lama , pelayan rumah tersebut memanggil shani
"Kenapa pak?" Tanya shani
"Tadi nyonya nelpon, nona di suruh balik ke jepang, nyonya sakit parah non," ucap pelayan disana
Seketika raut wajah shani berubah
Secepat kilat dia dan feni bergegas ke kamar mengecek hpnya dan terdapat puluhan panggilan masuk dari mama angkatnya
Tak butuh waktu lama, shani sudah mandi dan siap untuk berangkat di temani feni tentunya
"Pak, siapkan tiket pesawat ke jepang sekarang juga, cari penerbangan tercepat, dan suruh sopir ngambil mobil di bandara!" Perintah shani yang di angguki pelayan tersebut
"Fen, kita kekantor frans dulu" ucap shani yang juga di angguki feni
Setibanya di kantor frans
Shani langsung masuk menuju ruangan frans
"Hey, ada apa shan?" Tanya frans
"Darurat, nyokap gue sakit, gue minta tolong lu kontrol urusan perusahaan gue di sini y fran, gue cuma percaya sama elo" ucap shani
"Lo gk mau gue temenin ke jepangnya?" Tanya frans hawatir
"Gk perlu, ada feni, dan gue minta jagain dia ya " pinta shani
"Tanpa lo suruh shan," jawab frans
"Ya udah gue pamit, kalo ada apa-apa lo hubungi gue" ucap shani lalu bergegas keluar
"HATI-HATI SHAN" Teriak frans yang mendapat jempol oleh shani yang semakin menjauh dari pandangannya
Jepang
Jam menunjukan pukul 9 lewat 10 malam di negara tersebut
Shani bergegas menuju rumah sakit di mana mama angkatnya itu di rawat
Sesampainya di ruangan
"BUNDAAAA!!" Teriak shani memanggil mamanya yang terbaring di kasur rawat
"S-Shani, baru datang nak?"
"Iya bun, shani langsung kesini"
"Sudah makan?"
Shani membalas mengangguk
"Bunda kenapa bisa sakit kenapa gak kabari shani sebelumnya"
"Bunda takut ganggu sekolah kamu nak"
Mendengar itu shani sangat merasa bersalah, karena waktu di sekolah ia gunakan hanya untuk mesum bersama marsha
"Hiks hiks... S seharusnya bunda kabarin shani hiks" ucap shani terisak
Tak lama, pintu ruangan terbuka, nampak lah seorang dokter dan berbicara menggunakan bahasa jepang
"Nyonya Veranda natio?, Kita harus melakukan operasi malam ini juga" ucap dokter tersebut yang di angguki mamanya shani
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya ,
Mama angkat shani adalah Veranda, sang aktris terkenal pada masanya yang menjadi idola shani sejak kecil dan selalu shani halu kan menjadi mamanya
Siapa sangka bualan shani kecil menjadi kenyataan
Sebelum melakukan operasi
Veranda mengajak shani ngobrol, dan meminta shani agar melanjutkan sekolahnya di sini dulu hingga lulus kuliah dan siap memegang perusahaan mendiang ayah angkatnya saat pulang ke indonesia
Shani hanya mengangguk menyetujui
Walau hatinya masih ada ganjal meninggalkan gracia, gadis yang di cintainya sejak kecil namun shani tak bisa menolak permitaan bundanya
"Ia bun, shani mau balik lagi sekolah disini dan melanjutkan kuliah disini bun, yang penting bunda selalu ada di samping shani" tutur shani
Veranda menangis melihat ketulusan anak angkatnya tersebut
"Kalau pun ada yang terjadi sama bunda nanti setelah operasi, shani harus janji ya selesaikan kuliah disini dapat nilai bagus dan hidup baik setelahnya" lirih veranda
Tak lama datang dokter dan para perawat yang hendak membawa veranda menuju ruang operasi
Dengan berat hati shani melepaskan genggamannya di tangan veranda
Namun
Itu adalah genggaman tangan terakhir shani kepada veranda
Operasi malam itu gagal dan veranda dinyatakan meninggal dunia
Betapa pilunya hati shani
Baru beberapa minggu ayah angkatnya meninggal sekarang bundanya pun ikut meninggal
Untuk kedua kalinya
Shani si bocah halu menjadi anak yatim kembali
Masih bersama feni yang selalu setia di samping shani
Menguatkan nya agar tetap semangat
Atas permintaan veranda
Ia di makamkan di tanah kelahirannya di indonesia
Tak banyak yang tahu bahwa veranda meninggal, hanya beberapa kerabat dekat yang datang, namun entah darimana beberapa media datang meliput walau sudah di halangi oleh beberapa bawahan shani
Masih di indonesia setelah pemakaman veranda
Di kamar mewah namun terlihat suram
Shani meringkuk di sisi ranjangnya Menangisi kepergian veranda yang selalu menganggap shani adalah anak kandungnya sendiri
Shani yang selalu ia manjakan, selalu ia turuti apapun kemauan shani
"Hiks.. hiks... Bund hikss... Shani sendirian bund hiks ..." Isak shani sangat memilukan siapapun yang mendengarnya
"Jangan ngomong begitu shan hiks.. hikss lo lupa masih ada gue!" Kesal feni yang sedari tadi juga berada di kamar shani dan sama-sama menangis bersama shani
"Iya fen hiks kita berdua aja lagi fen hiks hiks..." Lirih shani
"Hiks.. ia shan kita balik lagi gk punya siapa-siapa hiks.." feni juga terisak