"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya"
Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun
Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di parkiran
"Ayo masuk" ajak shani kearah gracia saat membukakan pintu mobilnya
"Teman mu?" Tanya gracia
"Feni?" Tanya shani lagi
Gracia mengangguk
"Dia bawa mobil sendiri, ayo naik"
Gracia pun naik ke dalam mobil shani dan begitu pun shani bergegas memutar masuk dan duduk di depan kemudi
Sepanjang perjalana mereka hanya diam tak satupun yang bersuara
Sesaat shani menyalakan radio di mobilnya mengusir kesunyian
Lagu kau rumah ku dari raissa anggiani mengalun di kabin mobil mereka
Gracia memejamkan matanya menikmati alunan lagu dengan fikiran yang penuh dengan tanda tanya
Tanda tanya seperti apa sekarang perasaannya pada shani di sampingya ini
Masihkah ia berhak mempertanyakan hubungan 'monyet' mereka yang telah lampau
Ataukah melupakan dan membiarkan saja shani dengan kehidupannya walaupun menikah dengam kakanya sendiri
"Lo kenapa?" Tanya shani melihat wajah gelisah gracia
Gracia menarik nafas dalam lalu menghembuskannya
"Kamu siapa?" Lirih gracia kembali bertanya dengan mata yang mesih terpejam
"Kenapa?" Tanya shani pura-pura tak mendengar
"Lupakan, gue ngantuk, bangunin kalo dah sampai" lirih gracia kembali tanpa membuka matanya menghadap ke arah jendela
Shani hanya mengangguk tanpa di lihat gracia dan melanjutkan laju mobilnya menuju rumah gracia
Saat sudah di halaman rumah gracia
Shani berdehem sebelum menggoyangkan tubuh gracia
"Ekhm, Gege bangun dah sampai" ucap shani lembut
Gracia masih nyenyak di tidurnya tanpa merasa terusik
"Ge~ Gege yuk bangun yuk bisa yuk" ucap shani bernada dekat di wajah gracia
'Deg'
Seketika gracia termangu saat membuka matanya melihat wajah shani yang begitu dekat dengannya
"Lu panggil gue apa?" Tanya gracia ingin mendengar ulang panggilan kecilnya dari mulut shani
"Yuk bisa yuk"
"Sebelum nya"
Shani mengerutkan dahi sejenak
"Yuk bangun yuk" ucap shani heran
"Sebelum nya, lo manggil gue "
"Yang gimana?" Tanya sok bingung shani
"Ah lupakan" kesal gracia bergegas turun dan membantingbkeras pintu mobil mewah shani
'BRAKK!!'
"Anjir pintu gue, " kaget shani mengelus dada
"Dasarr Cewe, mood nya turun naik, labil" lirih shani bermonolog sendiri
Shani pun segera keluar mobil dan masuk ke dalam rumah gracia
Di lihatnya bayang gracia menghilang dari balik anak tangga menuju kamarnya
"Nak shani, baru pulang?" Tanya mamanya gracia
"Ia tan, tante nyuruh shani kesini ada apa ya tan?" Tanya shani sopan
"Itu om mau bahas perusahaan mendiang ayahmu sama frans , kamu naik aja, mereka lagi ada di ruang kerja si ruang yang itu" tunjuk mama gracia ke arah pintu di dekat ruang tamu
"Ia , shani ke sana dulu tante" ucap shani bergegas pergi
.
Di dalam kamar
Gracia kembali merenung dindepan meja riasnya mengingat kejadian tadi siang di sekolah
*Flashback
"Mereka kemana sih udah mau jam pulang kok belum balik dah gre" gerutu siska karena shani dan feni tak kunjung kembali
"Ya gk tau sis, mungkin tu anak 2 lagi ngelengkapinberkaspindahsekolahnya" ucap gracia
Tak lama bel pulang berbunyi
"Kita tunggu di parkiran gre, gue mau minta kejelasan ma tu anak!" Kesal siska bergegas merapikan buku-bukunya
Saat beranjak keluar kelas mereka di minta buk guru untuk membantu membawa beberapa buku ke ruang guru yang terpaksa di angguki mereka
Saat sudah mengantarkan buku gracia dan siska menoleh ke ujunglobi yang terdapat pintu
Seperti di hantampalu besar dada sisk sangat hancur saat melihat shani mesramerangkul dan mencium Marsha di depan pintu yang tak pernah terbuka itu
Sama seperti siska, begitu juga kecewanya gracia mendapati shani lagi-lagi berumbu di depan matanya bahkan saat mereka masih di area sekolah
"Berengsek!" Gumam siska mengepalkan tangannya ingin menghajar shani saat itu juga
Namun tertunda saat gracia menahan tangannya
"Sis, jangan lo labrak di sekolah sis!"
"Gak bisa gre, dia ninggalin gue se'enaknya tanpa sepatahkatapun , dia kira gue sampah bisa dia buangse'enakjidatnya!" Kesal siska
"Sstttbesok aja sis, lo ajak dia ngomong baik di luarskolah , gue gk mau lo kenamasalah sama guru"
"Ahhh, " kesal siska tak terima
Gracia lalu menelpon chiko untuk mengantarkan siska pulang
Saat sudah mengantar siska ke parkiran dan sudah mendapati chiko yang siap mengantar siska, gracia pun bergegas kembali ke arah ruang shani tadi dan menunggu di luar.
Flashback off.
"Sebenarnya lo siapa?" Monolog gracia sendiri sambil menatap dirinya sendiri ke arah cermin