"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya"
Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun
Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia
Ketukan pintu kamar terdengar dari pintu kamar gracia
Frans langsung masuk tanpa menunggu di bukakan pintu oleh mereka
Membawa seseorang yang mengikuti langkah frans di belakangnya
"Ke balkon Frans" celetuk shani agak keras dari balkon, mendengar derap langkah yang masuk di dalam kamar mereka
Sekilas shani menatap orang yang frans bawa di balik punggungnya
"Sudah bisa ketebak" celetuk shani tersenyum miris
Gracia ikut menatap orang itu
"Sini chik" panggil gracia
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chiko mendekat dan ikut duduk di hadapan gracia dan shani di samping frans
"Apa kabar chik?, Udah glow up aja lo, perasaan dulu lo jamet kok ganteng gini, pantes bini gue oleng" celetuk shani agak tertawa garing yang di buat-buat
"Jangan di pakasa ketawa lo gk asik shan" celetuk frans menatap hawatir
"M-maaf" ucap chiko menundukan kepala
Shani bangkit berdiri masih dengan senyum yang di buat se ramah mungkin
Melangkahkan pelan kakinya mendekati chiko
Perlahan raut wajah shani berubah menjadi datar
'BUGH'
'BUGH BUGH'
'BRUK!'
Tiga pukulan telak di wajah tampan chiko dari kepalan tangan shani membuat chiko tersungkur ke bawah
"BENER LO HAMILIN BINI GUE?!" Teriak shani di depan wajah chiko yang sudah memar
"M-Maaf shan, k-kami hilaf"
"BUGH '
Shani kembali memberikan pukulan keras di pelipis chiko
Darah segar mengalir dari pelipis chiko yang terkena cincin pernikahannya di jari tengah shani
"SHAN, HIKS .. CUKUP SHAN!" Teriak gracia yang sudah menangis kejer melerai mereka
Gracia memegangi tangan tubuh shani memeluknya dari belakang agar berhenti memukuli chiko
"APA?!, KAMU BELA DIA GRACIA!" Bentak shani keras
Gracia kembali tercekat
Ini pertama kalinya shani membentaknya tepat di depan wajahnya
"KAMU MEMBELA SELINGKUHANMU GRACIA?!" Bentak shani lagi dengan suara lebih kencang
'Srekkk'
'BUGH.!'
Chiko bangkit dan langsung memukul wajah shani dengan sisa tenaganya yang masih tersisa
"JANGAN PERNAH BENTAK DIA!" ucap keras chiko yang tak terima melihat gracia di bentak di depan matanya
"Apa hubungan lo sama dia?, APA HAK LO ATAS PERBUATAN GUE TERHADAP DIA!" Teriak shani yang kembali bangkit hendak memukul wajah chiko
"SHANI CUKUP, !" Teriak gracia
"Kamu bela dia lagi gre?" Ucap shani tersenyum simpul
"KAMU LEBIH BELA DIA DI BANDING AKU GRE?" Bentak shani kembali
"Hiks.. hiks.. cukup shan.. ." Lirih gracia
"Sekarang gue tanya sama lo, benar lo hamilin bini gue chik?" Tanya shani agak pelan kepada chiko
"YA , ITU ANAK GUE, GRACIA HAMIL ANAK GUE!" Ucap chiko dengan lantang
'BUGH!'
Frans yang sedari tadi hanya diam, ikut tersulut emosi memukul wajah tengil chiko
"JANGAN COBA MEMBENTAK SHANI, DISINI LO YANG JADI BIANG MASALAH!" Ketus frans menunjuk chiko yang memegangi ujung bibirnya setelah di pukul frans
"HAHAHAA.... Jangan kasar kasar frans, gitu-gitu di bapak dari calon ponakan lo" Ucap shani sedikit tertawa kecewa
Shani mengalihkan pandangannya menatap gracia
"Harusnya kamu jujur gracia, jika lebih menginginkan dia, aku bisa saja menceraikanmu!" Ucap shani simpul
"JANGAN PERNAH KAMU UCAPKAN KATA CERAI SHANI!" Teriak gracia mulai emosi mendengar kata 'Haram' dalam pernikahannya bersama shani
"Sekarang lihat dirimu gracia," lirih shani mulai memelan
"Kamu hamil , dan itu anaknya chiko, dia juga tampak masih sangat mencintaimu, dan kamu tak mungkin merelakan tubuhmu yang walau berstatus istriku jika kamu juga tidak mencintainya"
"Lalu dimana posisiku di kehidupanmu gracia?, SIAPA AKU DI HIDUPMU!"
"AKU ORANG ASING GRACIA!. STATUS DI KERTAS KITA MEMANG SAH MENIKAH TAPI DI HIDUPMU DAN DI DALAM TUBUHMU AKU ADALAH ORANG ASING!"
Tutur panjang lebar shani yang disertai tangisan gracia
"Bukan seperti itu shani, aku bingung jelaskannya sama kamu hiks.. a-aku gk .."
"Cukup gracia" Potong shani cepat
"Gk shan,aku istrimu, ini di luar kendali kami shani, hiks... Aku hanya butuh waktu menjelaskan ke kamu" ucap gracia mencoba menenangkan shani
"Kamu terlalu jauh bermain gracia, mungkin juga aku yang salah, terlalu jauh berjarak denganmu.
benar yang kamu bilang sebelum aku melamarmu, hati dan sifat manusia seiring waktu tak ada yang tahu" tutur shani kembali dengan pelan
"BERHENTI MENUDUHKU SEAKAN AKU MENGHIANATIMU SHANI.!" Bentak gracia dengan emosinya sambil sesekali terisak dan menghapus kasar air matanya
"LALU APA?, KAMU JELAS HAMIL GRACIA, HAMIL ANAK DIA!"
"Jika kamu hanya menghianati ku lalu kamu kembali lagi padaku dengan tanpa bekas yang menjadi darah daging dari seseorang yang masuk tanpa ijin di hubungan kita, aku masih bisa menerimamu lagi gracia
Tapi, jika kamu berhianat dan membawa bekas seumur hidup seperti ini
Aku lebih baik melepasmu, dan membiarkan anakmu tumbuh dengan kedua orang tuanya , aku bukanlah bagian darinya"
Kembali tutur panjang shani yang membuat chiko ikut tersentak merasa sangat amat bersalah sekarang
"Aku hanya menuangkan rasa kesal dan sesalku dengan memukuli nya, aku minta maaf"
"GRE, SHAN? .." Panggil kedua orang tua gracia yang sedari tadi mendengar ribut-ribut di kamar gracia
"Mah?" Panggil gracia bangkit lalu memeluk mamanya yang baru saja menghampiri mereka di balkon
Mama gracia melihat kearah shani ,frans dan chiko secara bergantian
Shani datang mendekat kepada mama dan papa gracia
"Mah, pah.. " ucap shani berlutut di hadapan kedua orang tua gracia
"Nak shani?" Panggil mama gracia
"Shani minta maaf sebelumnya mah - pah , shani gk bisa jaga gracia, ..