S2 - 18

3.7K 204 52
                                    








'DEG'

.
.
.
.
.
.
.
.

"Shan..... Shani...."

.
.
.
.
.
.
.
.

"bangun shan.. hiks..."

.
.
.
.
.
.
.

terdengar suara anak kecil memanggil namanya

mencoba membuka matanya yang berat untuk di gerakan

shani kembali mendengar suara alat-alat khas rumah sakit




















silau


















yang pertama tampak saat ia membuka matanya










kembali memejamkan matanya


























shani mencoba sekuat tenaga untuk membuka lebar matanya dengan sempurna



















'Deg'








siapa itu?







tanya shani sendiri di fikirannya saat melihat bayang anak kecil memasang wajah menjijikan di hadapannya

lihat saja ingus bocah kecil berambut pendek sudah meluber kemana-mana hingga menetes di bajunya













kembali shani sedikit menggeleng dan menfokuskan pandangannya
.
.
.
.
.
.
hey!
.
.
.
.
.
.

bukankah itu feni.!
.
.






shani segera tersadar dengan sempurna sambil membolakan matanya












"awshhhh"

ringis shani saat merasa perih di mata kanannya















"Shani bego, jangan melek in mata kanan lo bego hiks.. hiks.."














benar

itu suara feny kecil















shani kembali memfokuskan pandangannya ke arah sosok kecil yang baru saja mengumpat padanya

















"Feni?" panggil shani sedikit kaget

















"DOK.. BUNDA INDAHH hiks.. hiks.. SHANI BANGUN hiks" teriak bocah kecil menlengking membuat shani mengerinyitkan dahinya








'Tap...tap...tap.." langkah langkah mendekat ke arahnya

shani mencoba mengangkat tangannya sendiri dan Nampak tangan nya yang terdapat jarum infusan
.
.
.
.
.
.
.
.
'Deg'
.
.
.
.
.
.
.
.
shani kembali mematung menatap tangannya sendiri
.
.
.
.
.
mana tangan dengan jari panjang mulus dan sedikit bertekstur dengan buku-buku tulang besar yang menjadi kebanggaannya untuk menerobos banyak lubang 'Anu' para wanitanya?




kenapa tangannya tampak seperti tangan bocah sd?



















"k-kok j-jari gue chibi gini?" celetuk shani menatap tak percaya

"Kok S-suara gue kawai gini?"

"Hiks.. B-bini gue mana?, Gree? " Panggil shani terlihat linglung



dokter dan beberapa orang disana menatap heran kearah shani


"shani kenapa dok?" tanya bunda indah

"itu hal biasa buk, pasien yang mengalami koma selama beberapa bulan, terkadang bermimpi dan berhalusinasi dalam tidurnya" jelas dokter sambil tersnyum

menenangkan bunda indah selaku bunda shani yang mengurus yayasan yatim piatu yang didiami shani dan feni

.
.
.
.
.
.
.
'DEG'
.
.
.
.
.
.
.
.
Shani kembali tercekat





'Srekkk'




secepat kilat shani bangkit dan menyeret tiang infusannya menuju kamar cermin





"HAH?" celetuk shani sendiri ternganga di depan cermin

"G-gue k-kenapa balik bocil hah?"




"Kenapa lo shan?" tanya feni





"J-jangan bilang semuanya halusinasi, a-apa semuanya mimpi?" Monolog shani agak berdiri oleng ke kiri ke kanan

dokter bergegak merangkul tubuh shani, dan untung saja

tubuh shani kembali jatuh namun dengan sigab dokter menangkapnya

"Jangan banyak gerak nak shani, kamu baru pulih dari koma, tubuh kamu harus dibiasakan perlahan untuk bergerak, karena sudah sedikit kaku" tutur dokter sambil membaringkan kembali shani ke atas ranjangnya



shani mematung tak mampu mempercayai semua ini






























2 minggu berlalu. shani sudah bisa berjalan walau sedikit pelan

"fen, gue kenapa?" tanya shani saat mereka menonton televisi di ruang tengah yayasan

"lo lupa?" celetuk feni bertanya

"lo kecelakaan shane, lo sih bego, sepedaan di jalan raya, ya di tabrak lah" jawab feni acuh sambil menjilat eskrim di tangannya

"terus terus?" seru shani

" lo bedarah, mata kanan lo kan jadi buta tuh gegara kena beling kaca mobil orang yang nabrak lo"


shani meraba mata kanannya yang masih di perban sedikit terdiam

"kok sama sih kek di mimpi gue" celetuk shani datar


tak lama, ada anggota yayasan membawa tas jinjing besar dan anak kecil yang mungkin berumuran sama seperti mereka masuk kedalam rumah sambil menangis

shani dan feni sontak menatap anak kecil itu



"ini yang namanya Azizi bunda, yang orang tuanya meninggal akibat kecelakaan kemarin" ucap anggota yayasan yang membawa anak kecil tadi kepada bunda indah
.
.
.

'Deg'
.
.
.

shani kembali mematung dan terbelalak



"ANAK GUE!" celetuk shani yang tiba-tiba menghampiri Azizi sehingga membuat Azizi berhenti menangis

'Plak'

feni memukul kepala shani

"Ya kali dia anak lo, lo masih kecil shani, masih bocil kelas 3 sd dia tu bocah juga sama bocil nya kek lo" celetuk feni


dengan anehnya, Azizi malah berlari memeluk tubuh shani

"Mamah aku hiks hiks.. mama aku" panggil zee memeluk tubuh shani

"anak aku anak aku hiks hiks" shani ikut menangis memeluk Azizi

"anjir drama bocil" jengah feni memutar bola matanya












next.

CHEATER (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang