30

3.2K 192 2
                                    












Besoknya gracia di perbolehkan pulang dan mengantongi beberapa obat yang harus ia minum

Saat baru sampai si halaman rumahnya

Tampak seorang wanita yang hanya mengenakan celana pendek dan jaket kebesaran sedang duduk dan tertidur di atas kursi berbaringkan pada tas ransel yang menumpu kepalanya

Hati gracia langsug terenyuh melihat pemandangan di hadapan rumahnya

Dengan cepat gracia keluar mobil dan berlari menuju wanita yang adalah shani istrinya itu

'greppp'

"Hiks.. hiks.. shan aku kangen" lirih gracia memeluk sosok yang selama 6 bulan tak ia dekap

Menghirup puas aroma wangi khas shani yang sangat ia rindukan

"Shan hkss... " Panggil gracia lagi

Shani terbangun ketika merasa sesak di tubuhnya akibat pelukan erat gracia

"Kamu dari mana?" Suara serak shani yang baru bangun membuat gracia mendongak dengan mata yang sangat merah akibat menangis

'cup'

Shani mencium pipi gembul istrinya sesekali mengelus punggungnya saat membalas pelukan gracia

"Masuk shan, pasti kamu capek" sapa frans membukakan pintu rumah dan memapah kedua orang tuanya yang berwajah tegang

Shani menatap bingung mama dan papa mertuanya yang terlihat aneh itu namun sekilas mengabaikan dan kembali memeluk gracianya yang ia rindukan

Shani bangkit dan menggandeng tangan gracia memasuki rumah gracia

Terlihat kedua orang tua gracia langsung masuk kedalam kamar mereka

Frans mendekat ke arah mereka

"Langsung ke kamar aja shan, mama papa lagi gk enak badan" ucap frans

Shani hanya mengangguk, sedangkan gracia masih posisi mendekap tubuh shani dari samping dengan wajah yang ia benamkan di ceruk leher shani

"Gege lepas dulu dong, kita lo mau naik tangga ini susah, bawa tas lagi kan berat" keluh shani

Namun gracia hanya diam tak sekalipun berjarak dan melepaskan pelukannya

"Udah shan, sini tas lo gue bawain" ucap frans mengambil tas ransel shani dan membawakannya naik menuju kamar gracia

"Thanks fran" ucap shani

Shani kembali menatap gracia di sampingnya

"Mau di gendong ya ?" Celetuk shani yang langsung mengangkat tubuh gracia ala bridal dan perlahan menaiki anakan tangga

Sesekali tangan shani menggelitiki perut gracia hingga terdengar tawa gracia di dalam gendongannya

"Manja lo, shani datang dari jauh , malah lo yang minta gendong!" Sindir frans saat berpapasan di depan pintu kamar gracia

"Biar si napa lo yang sewot? Iri lu bos?" Sindir balik shani

Frans memasang wajah jengkel dan menjulurkan lidahnya mengejek sebelum berlari menjauh menuju kamarnya sendiri

"Kakak ipar kek bocah!" Celetuk shani melihat tingkah frans

'srekk'

Perlahan shani menaruh tubuh gracia di atas tempat tidurnya

Namun gracia masih memeluk tengkuk shani

"Gre?, Lepas dulu dong, aku kangen pengen lihat wajah kamu" pinta shani lembut

Gracia menggeleng tanpa suara

"Sayang" panggil shani lagi dengan lembut

Shani kembali menggelitiki perut gracia hingga gracia melepaskan tangannya dari tengkuk shani

"Hahahaa... Gk tahan kan lo" ucap shani melihat gracia melepas tangannya

Shani memicingkan matanya melihat wajah sembab gracia

"Ge?, Kamu nangis?" Tanya shani mendekatkan wajahnya

"Gak , siapa yang nangis?, Aku gk nangis" gracia menutupi wajahnya dengan tangannya

"Kamu kenapa sih ge? Hayoo habis di apain hayoo sampe nangis?" Goda shani berusaha melepaskan tangan gracia yang menutupi wajahnya sendiri

"Apa sih?"

"Kamu nangis gara-gara kamu gk suka aku pulang?" Tanya shani datar

Seketika gracia melepaskan tangannya dari wajahnya

"Aku nangis karna aku begitu rindunya sama kamu shan, aku kaget kamu tiba-tiba datang hiks.. " ucap gracia kembali menjatuhkan badannya di tubuh shani

"Sayang, ?" Panggil shani menangkup wajah gracia yang lesuh dan pucat

"Aku minta maaf datang gk ngabarin ya, aku hawatir kamu dari kemaren gk angkat telpon aku, aku telpon mama, papa, sama frans juga mereka gk angkat" tutur shani

"Aku hawatir ge, aku takut sesuatu terjadi sama kamu, " ucap shani kembali

Gracia malah menangis tersedu mendengar ucapan tulus dari shani

"Maaf shan, hiks.. hiks.."

"Iya gk papa, aku sudah tenang, kamu baik-baik saja sekarang" ucap shani kembali memeluk tubuh istrinya itu dan menjatuhkan banyak kecupan di pucuk kepalanya

"Aku kangen kamu ge, kangen
banget" lirih shani mengeratkan pelukannya pada gracia









"Hiks ... Maaf shan hks..."









Next.

CHEATER (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang