13

4.7K 305 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Di kelas

"Gre, lu tau?, Nyokap nya si shani meninggal" celetuk siska saat gracia baru saja mendudukan pantatnya di kursi

"Hah?, Kok abang gk ngasih tau gue ya?!" Celetuk gracia

"Emang kenapa abang lo?" Tanya siska

Gracia tercekat bingung menjelaskannya

"Emm  gini sis, sebenarnya shani itu calon tunangan bang frans" ucap gracia ragu takut menyinggung perasaan siska

"Hah?" Kaget siska

"Kok lo gk bilang gre?"

"Waktu itu gue pengen bilang , tapi keburu gue masuk kelas sis, trus gue lupa mau bilang lagi" lirih gracia

Wajah siska tampak layu

"Gue memang suka sama shani gre, tapi mungkin itu cuma sekedar kagum, gue cuma kemakan janji dia buat jadiin gue pacarnya, ya gue kesel lah " tutur siska

Gracia hanya mematap sendu ke arah siska sesekali ia mengelus tangan siska

"Tapi dia baik gre, biar cuma sebentar sama dia, gue di perlakukan dengan baik, dan gue juga turut prihatin nyokap dia meminggal, padahal belum 1 bulan bokapnya duluan pergi" lirih siska

Seperti merasakan kesedihan yang sama ada sesuatu yang mengganjal di hati gracia

Jauh di lubuk hatinya masih mencintai shani si bocil halunya dulu, walau dia ketus tapi itu hanya ia lakukan sebagai bentuk protesnya karena shani seakan sengaja melupakannya

Tak tahu saja shaninya itu

Berapa lama gracia menunggunya hingga menutup hatinya pada siapapun

Termasuk chiko yang sudah lama mendekatinya namun tak juga bisa masuk ke dalam hatinya yang sudah di isi si bocah halunya

Sekarang, dia kembali

Yang terjadi malah tak sesuai dengan yang di perkirakannya

Bukan seperti ini shani yang di harapkannya muncul kembali

Bukan shani yang player bahkan datang di hidupnya menjelma menjadi calon kakak iparnya

Sudah berapa lama shani memakan waktunya hanya untuk menunggu sendiri bodoh sendiri

Tapi gracia juga tidak seutuhnya menyalahkan shani

Ia hanya menyesali pengharapan semunya, mempercayai perkataan bodoh si bocah yang jelas-jelas gracia ketahui selalu membual dan menghalu

Seketika gracia tersenyum miris menyadari betapa bodohnya dia.




























Di rumah gracia.

Frans menghampiri kamar nya

"Gege?" Panggil frans

"Kenapa bang?"

"Mamanya shani meninggal kemarin, mau ikut abang jenguk dia?"

Gracia berfikir sejenak

"Kenapa gk sendiri aja?" Tanya balik gracia ragu

Hatinya ingin sekali menjenguk namun gengsinya lebih besar

"Kan dia juga teman sekelasmu ge?"

Masih berfikir gracia hanya diam

"Ya udah yuk, siap-siap abang tunggu di bawah ya" ucap frans beranjak meninggalkan kamar gracia

Sejenak gracia memejamkan matanya mencoba menghilangkan gengsinya
Lalu beranjak ke kamar mandi untuk bersiap-siap















Di rumah shani.

Frans keluar lebih dulu dari mobil sesaat setelah mereka sampai di halaman rumah mewah shani yang sangat sepi

"Gk keluar?" Tanya frans melihat gracia hanya berdiam di mobil

"Hah?, I ia bang, yuk" ucap gracia tersadar dari lamunannya

Frans tersenyum dan menarik tangan gracia mengajaknya keluar dan masuk ke rumah shani

Pelayan rumah yang sudah mengenali frans langsung mempersilahkan frans masuk ke kamar shani

Saat di depan pintu kamar, frans mengetuk terlebih dahulu

Tak lama keluarlah feni dari kamar shani yang membukakan mereka pintu

"Eh, fen.. cungkring ada?" Tanya frans melihat feni yang sepertinya baru bangun tidur dengan mata yang membengkak

"Sukur lo dateng, tu anak gk mau keluar kamar dari kemaren, eh- ada gre juga?" Jawab feni yang sempat kaget melihat gracia yang bersembunyi di balik punggung frans

"Ia, nemenin gue dia" jawab frans menoleh sekilas ke arah gracia

"Masuk gre, tuh bangunin aja anaknya tidur" ucap feni membuka lebar pintu kamar yang gelap tersebut

Frans dan gracia pun masuk, langsung frans menuju jendela dan membuka tirai agar pencahayaan masuk

"WOYY CUNGKRING!, BANGUN LO!" Ketus frans berteriak, bukannya bangun shani malah menutup penuh kepalanya dengam selimut

"Ck dasar!" Kesal frans menggelengkan kepala

"Gre lu bangunin tuh anak sekalian jagain bentar" titah frans pada gracia yang membuat gracia menganga tak percaya

"Fen, ada proposal yang harus lu urus sama gue penting ke kantor sekarang!" Ucap frans kepada feni

Feni melongo sejenak, namun tersadar sesuatu, feni lalu mangangguk

"Astaga ia, gue sempat lupa frans!" Ucap feni bergegas bersiap kekamar mandi

Gracia yang masih berekspresi planga plongo membuat frans menatapnya agak tersenyum lucu

'Tak'

"Anjir, adek gue , jelek amat muka lo ge, sumpah gue malu ngakuin lo adek" ucap frans tertawa geli lalu menuntun gracia duduk di sofa dekat jendela

"Kenapa bang?" Tanya gracia masih dengan wajah cengo

"Gk papa ge, lo disini bentar ya , abang sama feni gk lama kok" ucap frans

"FENN BURU, GUE TUNGGU DI BAWAH!" Teriak frans lalu beranjak keluar kamar shani

'ceklek'

Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah feni dengan pakaian yang sudah rapi

"Gre, titip shani bentar ya" ucap feni langsung beranjak ke luar kamar menyusul frans tanpa menunggu jawaban gracia

Tinggal lah gracia sendirian di kamar bersama shani yang masih tertidur di dalam bungkusan selimut tebalnya






"Awkward"






Next.

CHEATER (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang