Di bandara
"Benar yang kamu bilang dahulu gracia, kita berdua hanya sama-sama berhalusinasi
Saling berharap namun saling menyakiti
Aku terlalu lama bermain main karena meyakini sejauh apapun aku tak di sisimu namun kamu tetap adalah sebuah rumahku kembali
Aku terlalu membiarkanmu
Dan aku terlalu mengabaikanmu
Karena aku percaya cinta hanya terjadi 1 kali, dan sejauh atau bersama siapapun aku selama aku mencintaimu maka aku akan memiliki kamu selamanya
Na'if sangat na'if jika aku merasa berhak memiliki mu sepenuhnya
Aku bisa menjadikan semua Bualan masa kecilku menjadi kenyataan
Namun
Bualan ku tentang mu hanyalah sekedar bualan
Kita sudah berada di titik teratas sebuah hubungan
Sudah aku luluhkan hati kedua orang tuamu
Sudah aku jadikan kehidupanku selayak-layaknya untuk membahagiakanmu
Tapi, aku tak bisa menjaga hatimu gracia, aku lalai, aku biarkan waktu dan ruang di hatimu perlahan di miliki orang lain
Aku terlalu naif
Aku terlalu percaya padamu
Aku terlalu fokus tentang hal di sekitarmu, namun aku lalai menjaga hatimu.
Kamu pernah menjadi penolongku di saat aku bukan siapa-siapa
Dan sekarang aku benar-benar kehilangan mu
Jika memiliki semua hal di dunia ini namun aku tidak dengan mu lagi, lalu apa artinya?
Aku bukan lagi rumahmu gracia dan kamu tidak lagi sebagai tujuanku
Tapi setidaknya aku pernah di hatimu."
Shani berangkat ke jepang, pulang dengan jutaan duri tertancap di hatinya
Membawa kesan pahit dan penyesalan
Namun shani tetap lah shani
Terlahir tanpa memiliki siapapun membuat membuat batu di hati dan kepala semakin mengeras
Keras di hati yang hampir menghancur.
Di lain tempat
Gracia,
Gadis cantik yang menangkupkan kedua tangannya menutupi wajahnya masih betah menangis tanpa berpindah posisi sedari tadi siang
Masih berada di balkon hingga matahari tenggelam
Frans,
Hanya frans setia sedari tadi menemani, mendengarkan, hingga menyaksikan tangis gracia yang tak juga kunjung berhenti
Sengaja frans membiarkan gracia menangis sejadi-jadinya hingga puas gracia lampiaskan
Sesekali frans hanya memeluk tubuh ringkih adiknya dam mengelus pundak gracia
Sedang di ruang tengah rumah gracia,
Chiko sedang di beri ratusan pertanyaan oleh kedua orang tua gracia
Mereka mencari jalan terbaik untuk gracia
Jam menunjukan pukul 11 malam
Masih di balkon dengan angin dingin yang menghembus
Selimut tebal yang di balutkan frans pada tubuh gracia masih sesekali masuk menelusuk memberi hawa dingin namun tak sedikit pun mengusik atau membuat gracia berniatan masuk ke dalam kamar
Frans telaten menyuapkan gracia makan malam , meski sudah telat dan gracia sempat menolak, namun karena janin di perutnya gracia ahirnya luluh dan memakan suapan oleh frans
"Cerita gre?, Abang gk sanggup lihat lo begini" lirih frans sambil menyuapkan gracia makan
"Apa Gue kehilangan dia bang?" Ahirnya gracia bersuara dengan tatapan kosong
"Gre?, Dia shani atau chiko yang gege maksud?" Tanya pelan frans
"BERHENTI SEBUT NAMA CHIKO!" Bentak gracia keras
"Arghhhhhhhh hiks.. hiks.." teriak fristasi gracia
Gracia kembali menangis setelah beberapa saat sempat tenang
"Dek udah dek" lirih frans memeluk tibuh gracia
"A-aku gk ngerti bang, hiks.. a aku hanya terbuai, aku mabuk bang hikss.. ak aku gk sengaja melakukannya dengan chiko hiks.." lirih gracia terisak dalam tangisnya
"Aku kira aku mencintai chiko , ak hanya kesal melihat chiko dekat dengan aran, ak kira aku cemburu hiks.. aku kira aku mencintainya.. tapi kenapa dengan shani ingin menceraikan ku aku sakit bang.. sakit"
"Shani memaksaku menerima lamarannya, berbeda dengan chiko yang membiarkan ku memilih, aku kira aku terpaksa sebab kalian semua mendukung ku dengan shani bang hiks..
Aku salah, bang aku salah.." kembali gracia mengerang frustasi lirih dan terdengar memilukan
"Selama ini A-aku terlalu berfikir negativ tentang nya, tentang masa lalunya dengan banyak wanita lainnya... , Dia sangat berbeda dengan chiko hiks..
Tapi kenapa, aku selalu merindukannya aku selalu menginginkannya, aku sakit bang... "
Gracia luruh dalam pelukan frans
"Sudah gre, shani tidak akan berpaling darimu, dan tak akan pernah, abang jamin itu" ucap fran menenangkan gracia
Setelah membujuk dan menidurkan gracia
Frans turun ke ruang tamu rumah nya, masih ia dapati chiko duduk sendiri di sofa tamu mereka
"Kenapa belum pulang?" Tanya frans mendekati chiko
"Aku akan bertanggung jawab, aku akan menikahi gracia" ucap chiko mantap
END ?
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER (GreShan)
Fanfiction"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya" Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia