33

3.3K 232 19
                                    







"Brrrrrrrrrr.....brrrrrrrrr"

"Ha'Hchim.... Brrrbrrrrrr'

"Hac'him hikss... Hachimmm"

Sahut sahutan bersin dan gemertak gigi gemetar menahan dingin terdengar keseluruh kabin mobil

Siapa lagi kalau bukan frans dan shani

Subuh jam 4 mereka basah kuyup menuju jalan pulang ke rumah

"Lo sih brrrr pake terjun segala!" Kesal frans sambil bergetar menahan dingin

"G-gue gk minta lo tolongin ya ! Inget hiks.. hiks.." sahut shani sambil terisak menangis

"Ya gue kira lo bunuh diri!"

"Ya niatnya, tapi gue gk jadi"

"Kenapa gk jadi!"

"Lo doain gue mati hiks.."

"Ya gue kesel,! "

"Adek lo , astaga hiks.. g-gue gk sampe fikir frans.. " lirih shani menelungkupkan wajahnya di lipatan kakinya yang ia tekuk

"Kita cari tau dulu alasannya shan, gue gk percaya dia hianatin lo"

"Kalo sampe hamil , dari mana gue masih bisa mikir positif frans?

Dia bini gue, kita nikah sah! . " Tegas shani masih sesekali terisak dalam tangisnya

Frans hanya bisa terdiam mendengarkan shani yang sedikit memilukan hatinya

"G-gue udah rencanain selesai kuliah kita bakal program hamil frans hiks.. tap gk gini caranya hiks..

Gk tau kenapa gue udah bisa aja nebak itu anaknya chiko hiks..

Gracia dulu sempat bilang dia juga mulai cinta sama chiko

Tapi, hiks.. harusnya dia gk terima lamaran gue, harusnya dia cerai kan dulu gue hiks.." lanjut shani panjang lebar

"Shan, lo tenangin dulu diri lo, kita dah nyampe rumah" ucap frans saat mobil mereka sudah memasuki halaman rumahnya

"Frans" panggil shani datar

"Hm?"

"Jangan beri tahu gracia kalo gue udah tau dia hamil, gue cuma mau dia jujur sama gue" ucap shani

Tanpa menunggu respon frans , shani langsung beranjak keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah dengan kondisi yang masih agak basah


















Besok paginya

Gracia bangun terlebih dahulu

Namun tak ia dapati shani yang biasanya memeluk tubuhnya ketika mereka tidur bersama

Gracia mengarahkan pandangannya ke seluruh ruangan, juga tak ia dapati shani di dalam kamarnya, pintu kamar mandi juga sedikit terbuka tanda tak ada orang di dalamnya

"Apa dia di bawah ya" monolog grqcia sendiri lalu bangkit beranjak hendak menuju kamar mandi

Saat kakinya sudah menapak lantai

Pintu balkon kamarnya terlihat renggang yang tak sengaja gracia lihat

Langkahnya mendekatnke arah pintu balkon, dan gracia melihat bayang shani yang sedang duduk di lantai bersandar di dinding pagar

Sambil mengucek mata dan sesekali menguap, gracia keluar hendak mendatangi shani

Seketika mata gracia memicing

Ada genangan air di area tempat yang shani duduki

"Shan?" Panggil gracia

Shani hanya diam menatap kosong ke depannya dengan mulut yang tertutup rapat

Tampak sedikit kantung mata dan garis wajahnya yang lelah

"Shani, hey.." panggil gracia lgi sambil menepuk pundak shani

Shani pum ahirnya menoleh dengan gerak pelan menatap wajah gracia

Setelahnya shani menurunkan pandangannya ke arah perut gracia

Mata shani mulai memerah, menahan emosi dan sakit di hatinya

Ingin sekali shani menghardik, marah dan meminta kejelasan saat ini juga, namun sekuatnya ia urungkan mengingat janin tak berdosa di dalam perut gracia

Secepat kilat shani memalingkan wajahnya menatap kemanapun selain menatap gracia

"Kamu kenapa?" Tanya gracia lembut memegang bahu shani , namun gracia kembali tersentak

"Shan, baju kamu kok kayak basah?" Tanya gracia meraba baju hingga ke celana shani

"Cukup" ucap datar shani , menahan tangan gracia yang meraba pakaiannya

Gracia sedikit tersentak mendengar suara datar shani

Shani kembali menggelengkan kepalanya , menahan emosinya

"Maaf, aku cuma pengen berjemur" ucap shani kembali dengan lembut

Sebelum gracia angkat bicara, shani bergegas berdiri

"Aku ke kamar mandi dulu ge, maaf" ucap shani dengan senyum yang dipaksakan langsung berlalu meninggalkan gracia yang masih mematung dintempat

Shani sejak pulang subuh tadi, langsung menuju balkon untuk menenangkan fikirannya

Hatinya benar-benar harus di dinginkan dari panasnya rasa cemburu yang menggerogoti hatinya

Tidak sekejab pun shani tidur sejak kedatangannya dari jepang kemarin ,mungkin hanya 15 menit ia tertidur di teras depan rumah saat menunggu gracia dan keluarganya pulang yang ternyata dari rumah sakit.














Di dalam kamar mandi

Shani mengguyur tubuhnya yang masih berpakaian lengkap dengan air langsung dengan gayung tanpa menggunakan lagi shower yang biasa ia pakai

'BYURRRR

BYURRR BRAK

BYURRR...

Suara seperti gayung yang di hempaskan kuat ke dalam bak berisi air

Sangat kuat dan nyaring hingga terdengar oleh gracia yang berada di luar kamar mandi

Gracia mematung heran saat berada di depan lemari untuk menyiapkan pakaian shani

"Kamu kenapa shan?" Lirih gracia yang tak mengerti sebab shani bertingkah aneh

Namun dari aura dan mungkin ikatan batin antara keduanya

Gracia merasakan juga ngilu yang sedikit menyesakan di hatinya

Sesak rasa sakit yang entah apa ia rasakan hingga membuat matanya memerah menahan tangis yang dia sendiri tak mengerti kenapa

Gracia yang memegang baju untuk shani di tangannya ia tutupkan di wajahnya

Tubuhnya luruh ke lantai

Gracia menangis

Menangis sejadi-jadinya

Menangisi apa yang ia sendiri tak tau sebab, hatinya terasa benar benar teriris perih

'Ceklek'

Shani keluar dari kamar mandi yang telah ia lilitkan handuk di tubuhnya

Sedikit tersentak melihat gracia meringkuk menutup wajahnya dengan pakaian ganti yang ia yakini untuknya,

Punggung gracia tampak bergetar yang shani yakini gracianya, istrinya itu sedang menangis di balik lipatan tangan yang memegang erat pakaian ganti nya

Sesaat shani menarik nafas dalam

'Srekk'

Shani mengambil pakaian yang berada di genggaman gracia yang gracia gunakan untuk menutupi wajahnya yang sedang menangis

"Gre, maap , aku ambil bajunya ya mau ganti" pinta shani lembut




Namun, gracia menahan pakaiannya






"Hiks.. bilang dulu shan, kamu kenapa hiks..." Lirih gracia masih menyembunyikan wajahnya








Next.

CHEATER (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang