"Brrrrrrrrrr.....brrrrrrrrr"
"Ha'Hchim.... Brrrbrrrrrr'
"Hac'him hikss... Hachimmm"
Sahut sahutan bersin dan gemertak gigi gemetar menahan dingin terdengar keseluruh kabin mobil
Siapa lagi kalau bukan frans dan shani
Subuh jam 4 mereka basah kuyup menuju jalan pulang ke rumah
"Lo sih brrrr pake terjun segala!" Kesal frans sambil bergetar menahan dingin
"G-gue gk minta lo tolongin ya ! Inget hiks.. hiks.." sahut shani sambil terisak menangis
"Ya gue kira lo bunuh diri!"
"Ya niatnya, tapi gue gk jadi"
"Kenapa gk jadi!"
"Lo doain gue mati hiks.."
"Ya gue kesel,! "
"Adek lo , astaga hiks.. g-gue gk sampe fikir frans.. " lirih shani menelungkupkan wajahnya di lipatan kakinya yang ia tekuk
"Kita cari tau dulu alasannya shan, gue gk percaya dia hianatin lo"
"Kalo sampe hamil , dari mana gue masih bisa mikir positif frans?
Dia bini gue, kita nikah sah! . " Tegas shani masih sesekali terisak dalam tangisnya
Frans hanya bisa terdiam mendengarkan shani yang sedikit memilukan hatinya
"G-gue udah rencanain selesai kuliah kita bakal program hamil frans hiks.. tap gk gini caranya hiks..
Gk tau kenapa gue udah bisa aja nebak itu anaknya chiko hiks..
Gracia dulu sempat bilang dia juga mulai cinta sama chiko
Tapi, hiks.. harusnya dia gk terima lamaran gue, harusnya dia cerai kan dulu gue hiks.." lanjut shani panjang lebar
"Shan, lo tenangin dulu diri lo, kita dah nyampe rumah" ucap frans saat mobil mereka sudah memasuki halaman rumahnya
"Frans" panggil shani datar
"Hm?"
"Jangan beri tahu gracia kalo gue udah tau dia hamil, gue cuma mau dia jujur sama gue" ucap shani
Tanpa menunggu respon frans , shani langsung beranjak keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah dengan kondisi yang masih agak basah
Besok paginya
Gracia bangun terlebih dahulu
Namun tak ia dapati shani yang biasanya memeluk tubuhnya ketika mereka tidur bersama
Gracia mengarahkan pandangannya ke seluruh ruangan, juga tak ia dapati shani di dalam kamarnya, pintu kamar mandi juga sedikit terbuka tanda tak ada orang di dalamnya
"Apa dia di bawah ya" monolog grqcia sendiri lalu bangkit beranjak hendak menuju kamar mandi
Saat kakinya sudah menapak lantai
Pintu balkon kamarnya terlihat renggang yang tak sengaja gracia lihat
Langkahnya mendekatnke arah pintu balkon, dan gracia melihat bayang shani yang sedang duduk di lantai bersandar di dinding pagar
Sambil mengucek mata dan sesekali menguap, gracia keluar hendak mendatangi shani
Seketika mata gracia memicing
Ada genangan air di area tempat yang shani duduki
"Shan?" Panggil gracia
Shani hanya diam menatap kosong ke depannya dengan mulut yang tertutup rapat
Tampak sedikit kantung mata dan garis wajahnya yang lelah
"Shani, hey.." panggil gracia lgi sambil menepuk pundak shani
Shani pum ahirnya menoleh dengan gerak pelan menatap wajah gracia
Setelahnya shani menurunkan pandangannya ke arah perut gracia
Mata shani mulai memerah, menahan emosi dan sakit di hatinya
Ingin sekali shani menghardik, marah dan meminta kejelasan saat ini juga, namun sekuatnya ia urungkan mengingat janin tak berdosa di dalam perut gracia
Secepat kilat shani memalingkan wajahnya menatap kemanapun selain menatap gracia
"Kamu kenapa?" Tanya gracia lembut memegang bahu shani , namun gracia kembali tersentak
"Shan, baju kamu kok kayak basah?" Tanya gracia meraba baju hingga ke celana shani
"Cukup" ucap datar shani , menahan tangan gracia yang meraba pakaiannya
Gracia sedikit tersentak mendengar suara datar shani
Shani kembali menggelengkan kepalanya , menahan emosinya
"Maaf, aku cuma pengen berjemur" ucap shani kembali dengan lembut
Sebelum gracia angkat bicara, shani bergegas berdiri
"Aku ke kamar mandi dulu ge, maaf" ucap shani dengan senyum yang dipaksakan langsung berlalu meninggalkan gracia yang masih mematung dintempat
Shani sejak pulang subuh tadi, langsung menuju balkon untuk menenangkan fikirannya
Hatinya benar-benar harus di dinginkan dari panasnya rasa cemburu yang menggerogoti hatinya
Tidak sekejab pun shani tidur sejak kedatangannya dari jepang kemarin ,mungkin hanya 15 menit ia tertidur di teras depan rumah saat menunggu gracia dan keluarganya pulang yang ternyata dari rumah sakit.
Di dalam kamar mandi
Shani mengguyur tubuhnya yang masih berpakaian lengkap dengan air langsung dengan gayung tanpa menggunakan lagi shower yang biasa ia pakai
'BYURRRR
BYURRR BRAK
BYURRR...
Suara seperti gayung yang di hempaskan kuat ke dalam bak berisi air
Sangat kuat dan nyaring hingga terdengar oleh gracia yang berada di luar kamar mandi
Gracia mematung heran saat berada di depan lemari untuk menyiapkan pakaian shani
"Kamu kenapa shan?" Lirih gracia yang tak mengerti sebab shani bertingkah aneh
Namun dari aura dan mungkin ikatan batin antara keduanya
Gracia merasakan juga ngilu yang sedikit menyesakan di hatinya
Sesak rasa sakit yang entah apa ia rasakan hingga membuat matanya memerah menahan tangis yang dia sendiri tak mengerti kenapa
Gracia yang memegang baju untuk shani di tangannya ia tutupkan di wajahnya
Tubuhnya luruh ke lantai
Gracia menangis
Menangis sejadi-jadinya
Menangisi apa yang ia sendiri tak tau sebab, hatinya terasa benar benar teriris perih
'Ceklek'
Shani keluar dari kamar mandi yang telah ia lilitkan handuk di tubuhnya
Sedikit tersentak melihat gracia meringkuk menutup wajahnya dengan pakaian ganti yang ia yakini untuknya,
Punggung gracia tampak bergetar yang shani yakini gracianya, istrinya itu sedang menangis di balik lipatan tangan yang memegang erat pakaian ganti nya
Sesaat shani menarik nafas dalam
'Srekk'
Shani mengambil pakaian yang berada di genggaman gracia yang gracia gunakan untuk menutupi wajahnya yang sedang menangis
"Gre, maap , aku ambil bajunya ya mau ganti" pinta shani lembut
Namun, gracia menahan pakaiannya
"Hiks.. bilang dulu shan, kamu kenapa hiks..." Lirih gracia masih menyembunyikan wajahnya
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER (GreShan)
Фанфик"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya" Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia