"T-Tunggu, kita mau apa?" tanya anin saat melihat shani mengunci pintu villanya
"apapun anin" ucap shani sambil mendudukan dirinya di kursi sofa
"aku belum tahu namamu"
"aku Shani" jawab shani sambil mengulurkan tangannya
anin sedikit terdiam, mmengerinyitkan dahinya
"nama mu seperti gak asing"
"aku baru saja berpikir sama" balas shani sedikit berpikir
"jangan bilang kamu shani si bocah halu , SD 48?" celetuk anin
shani membolakan matanya , menyadari sesuatu
"hah? jangan bilang lo dulu yang sering buly gue" seru shani sambil berdiri menelisik wajah anin
mereka sama-sama terdiam mengerutkan dahinya
tak lama
gelak tawa keduanya menggelegar memenuhi ruangan villa
"HAHAHAAAA.. ANJIR IYA WEH , Lu anin yang pernah di tabok gracia kan lo"
"HHAHAHAHAA... iya, bangke, lu beneran Shani, bocil halu"
"ya kali lo masih buli gue, sudah dong jangan bilangin gue halu mulu " sedikit cemberut shani kembali mendudukan dirinya di sofa
"iya maaf, apa kabar shan?"
"seperti yang lo liat nin, gue baik"
"glow up parah lo shan" ucap anin menggelengkan kepalanya
" lo juga, tambah cantik, lo ngapain disini" sedikit menggoda shani
"gue pen liburan aja, skripsi gue gk kelar-kelar"
"oohh mahasiswi akhir" ucap shani
"lo ndiri sibuk ngapain sekarang shan?" tanya anin sambil mendudukan dirinya di samping shani
"sibuk gini-gini saja nin, kesana-kemari gk jelas"
"jangan bilang lo pengangguran!"
"iya, gue nganggur" balas shani sambil menyandarkan pundaknya pada sandaran sofa
"bentukan sempurna kayak lo sih, pengangguran gk bikin orang batal tertarik" celetuk anin
"maksud nya?" tanya shani menatap anin
anin sedikit kikuk di tatap shani sedekat ini
"lo cantik shani, cool, semuanya" ucap anin memalingkan wajahnya dari shani
"Nin?" shani kembali lebih mendekatkan dirinya pada anin
"kenapa?"
"kamu jauh lebih dari semuanya" lirih shani mulai memandang anin dengan tatapan sayu
"j-jangan tatap gue kaya gini shan" grogi anin
'Cup'
shani mencium bibir merah menggoda anin
anin mematung sejenak
'Deg Deg Deg'
detak jantung anin berpacu lebih cepat
semakin memperdalam ciumannya, shani menahan tengkuk anin agar anin tak mencoba lepas darinya
bukannya berusaha menghindar, anin malah menarik pinggang shani dan membalas lumatan shani di bibirnya
"Jujur, gue suka sama lo shan" ucap anin sesaat melepas ciumannya
"sejak kapan?" tanya shani
"tadi sore" balas anin kembali menarik pinggang shani dan mencium shani lebih dalam dan lebih panas
shani sedikit kwalahan mengimbangi gaya berciuman anin yang menurutnya 'Hmm so hot' ini
ciuman panas senakin lebih liar
dan tambah menuntut menginginkan lebih
hingga tak sadar anin sudah berada di bawah kukungan shani yang berbaring di sofa dengan baju atasan yang sudah terlepas oleh shani yang berada di atasnya
shani terus menciumi tubuh anin hingga decakan dan desahan menggantikan gelak tawa mereka tadi hingga ..........................(sebagian text hilang)......................................................
Tak terasa 2 hari berlalu, shani akan kembali ke Jakarta hari ini, sedangkan anin ia masih ingin menikmati liburnya di bandung
Bertukar nomer telp dan akun sosmed masing-masing
Anin mengantarkan shani menuju parkiran
"Hati-hati shani, jangn ngebut bawa motornya" anin berucap sambil tersenyum melambai
Shani mengedipkan sebelah matanya dan mengangkat jempolnya ke atas
"Yo'i, kabarin gue kalo lu dah di jakarta nin" balas shani tersenyum manis menampilkan lesung pipinya lalu menarik tuas gas dan melajukan motor maticnya kembali ke jakarta
Di rumah gracia
Feni yang baru saja mampir ke rumah gracia menemani frans mendekat ke arah gracia yang duduk sendirian di ruang tamu
"Mana zee gre?" Tanya feni tentang keberadaan anak gracia
"Eh fen, zee lagi jalan sama oma opa nya"
"Ohh, apa kabar gre?" Tanya feni basa-basi
"Jangan basa-basi fen, lu tau gue gk baik-baik aja" balas gracia sedikit berubah raut wajahnya
"Maksudnya?, "
"Shani" datar gracia
"Bukannya lo dah nikah ma chiko?"
"Siapa yang bilang?"
"Katanya frans lo udah nikah udah bahagia"
"Fran gak bohong, gue emang udah nikah, nikah ma shani"
"Kan lo hamil anak chiko"
"Itu kesalahan gue fen, gue labil, gue masih bocah, pemikiran gue gk sedewasa shani" lirih gracia
"Dan Gimana gue bisa nikah ma chiko, sedang gue masih sah di mata hukum sebagai istri shani" lanjut gracia lagi
Feni terbelalak matanya
"Gimana-gimana?"
"Emangnya shani ada bikin surat cere buat gue?, Bukannya shani hanya memulangkan gue ke orang tua gue?" Balas gracia datar
"APAA?!!!" Kaget feni
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER (GreShan)
Fanfiction"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya" Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia