Scandal

15. Seek a Trouble

15. Seek a Trouble

Ting tong!

Ethan memencet bel pintu kediaman keluarga Loris dan beruntungnya kedatangannya disambut oleh orang yang bersangkutan sendiri.

"E-Ethan?"

"Kenapa kau terkejut?"

"Ada perlu apa kau kemari?" tanya Olivia dengan panik dan takut.

"Tentu saja aku memiliki urusan denganmu, sayang."

"Aku mohon, Ethan, jangan berbuat macam-macam di kediaman orang tuaku."

"Berbuat macam-macam itu contohnya bagaimana?"

"Ethan!"

Lelaki itu tertawa melihat wajah kesal Olivia. Entahlah, emosinya sudah menguap karena melihat wajah Olivia yang cantik dan menggemaskan.

"Ini." Ethan mengangkat tangannya yang memegang goodie bag tepat di hadapan mata Olivia, menghalangi penglihatan.

"Apa ini?"

"Dari ibuku."

"I-Ibumu?"

"Hari ini dia berulang tahun. Katanya berikan saja pada Olivia sebagai tanda terima kasih karena telah memilih model anting yang bagus. Padahal aku yang membelinya."

"Terimalah. Ini pemberian ibuku, bukan aku."

"Kalau begitu aku terima. Sampaikan rasa terima kasihku pada ibumu. Aku turut senang jika dia menyukai anting pilihanku. Pasti terlihat cantik dengannya."

Olivia pun pun menerima goodie bag itu dengan senang hati dan mengintip apa yang berada di dalamnya.

"Olivia."

"Hm?" Olivia mendongakkan kepalanya dan terkejut mendapati wajah Ethan yang sudah sangat dekat dengannya.

"Aku merindukanmu."

"Ethan— Mmhh..." Perkataan Olivia terhenti karena Ethan sudah memagut bibirnya. Dan dengan bodohnya ia mencoba mengimbangi.

Dirasa ciuman mereka sudah semakin dalam, Olivia berniat menutup pintu agar siapa saja yang berada di dalam rumah tidak melihatnya sedang berciuman dengan seorang lelaki di ambang pintu. Tetapi usahanya gagal karena pintu ditahan dan ditarik oleh seseorang yang sudah melihat perbuatan mereka.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Lelaki itu terlihat kaget dan kesal.

"O-Oliver..."

Ethan yang memang sudah melepaskan pagutannya karena ada suara orang yang mengintrusi, langsung memperhatikan lelaki yang wajahnya sangat mirip dengan Olivia. Ya, pria itu adalah adik kembaran Olivia.

Begitu pun dengan lelaki bernama Oliver itu. Ia mengamati penampilan Ethan dari ujung kaki sampai kepala lalu berhenti di matanya.

"Tahu tempatlah jika ingin berciuman," ketus Oliver.

"Jangan beritahukan pada Ayah," pinta Olivia dengan memelas.

"Keuntungannya apa jika aku tidak memberitahukannya pada Ayah?" Oliver tersenyum miring mencoba menantang.

"Ayolah..."

Oliver terbahak melihat kakaknya yang memohon padanya. Jarang sekali melihat Olivia bertingkah dan kepergok olehnya. Berbeda dengan dirinya yang memang berandalan, maka dari itu ia tidak tinggal di kota ini karena ingin terbebas dari orang tuanya.