63. Yes (END)

13.2K 389 10
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

───── ─────

63. Yes

Melihat Olivia yang menangis sambil mengusap-ngusap matanya seperti anak kecil, berhasil membuat Ethan panik sekarang.

"Hey, jangan menangis, sayang." Ethan menangkup kedua pipi Olivia yang saat ini sedang sibuk sesenggukan.

"Tidak apa jika kau sekarang menolakku, bahkan hingga jutaan kali pun, aku tetap
melamarmu lagi hingga benar-benar menerimaku."

Hiks, hiks.

"Seumur hidup aku akan menunggumu, Olivia. Jika kau pada akhirnya menikah dengan pria lain pun, aku tetap akan menunggu bahkan rela menjadi sekingkuhan. Aku akan merebutmu hehehe."

Olivia tidak bisa merespon karena bernapas pun ia kesulitan. Yang bisa ia lakukan hanyalah memeluk leher Ethan dengan erat tidak peduli si empunya merasa sesak.

Ia tidak menyangka bahwa Ethan akan mengeluarkan kata-kata yang berhasil membuatnya tersentuh. Ia tidak menyangka Ethan akan rela melindungnya sementara dulu adalah yang sering menyakitinya. Dan ia juga tidak menyangka bisa dicintai sedalam-dalamnya oleh pria yang dulu membencinya.

"A-Aku..."

"Sssttt... Tidak apa. Jangan dulu bicara jika kau kesulitan." Ethan berujar sambil mengusap-ngusap punggung Olivia.

"Aku mencintaimu, Ethan," ucap Olivia dengan cepat.

Walau pun Ethan tahu bahwa Olivia mencintainya, tetap saja mendengar kata itu keluar sendiri dari bibir Olivia berhasil membuatnya berdebar-debar.

"Iya, aku juga mencintaimu."

"B-Bukan itu..." Olivia melepaskan pelukannya sehingga mereka berhadapan sekarang. Wanita itu bisa melihat wajah Ethan yang kebingungan sekaligus pucat karena gugup.

"Lalu bagaimana, sayang?" Ethan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Dasar tidak peka!"

Huaaa!

"H-Hah?" Ethan semakin kalang kabut melihat Olivia yang mengkencangkan tangisannya. Bahkan pria itu menggerakan kakinya seperti menenangkan anak kecil sehingga tubuh Olivia menjadi naik-turun di pangkuannya.

"Mana cincinnya?" tanya Olivia yang tangisannya sudah reda. Justru raut wajahnya menunjukkan rasa kesal saat ini.

"I-Ini. Memangnya mau kau apakan?"

Olivia tidak menerima kotak merah itu dari tangan Ethan, melainkan ia mengulurkan tangannya seolah meminta Ethan untuk memasangkan cincinnya.

"Hah?"

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang