47. Birth

8.7K 371 16
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

⎯⎯ ⎯⎯

47. Birth

Beberapa bulan sudah terlewati, bulan ini usia kandungan Olivia sudah menginjak sembilan bulan. Olivia senang jika aksi persembunyian tidak diketahui oleh siapa pun termasuk kedua orang tuanya.

Saat ini Olivia sedang mengemas barang-barangnya untuk persiapan melahirkan minggu depan. Tapi siapa tahu ia akan melahirkan hari ini, 'kan?

Selama itu pula Olivia bisa tahan tanpa kabar dari Ethan. Bahkan kedua sahabatnya sudah lama tidak melihat keberadaan Ethan di universitas.

Informasi tentang Ethan ternyata cukup sulit didapatkan mengingat Jessica merupakan sepupu dari Jovan. Seluruh sahabat Ethan tutup mulut, dan Jessica pun juga tidak terlalu ingin banyak bertanya.

Lebih sedikit yang kau tahu, lebih baik.

Lagi pula untuk apa Jessica mencari tahu informasi tentang Ethan jika Olivia saja melarikan diri dan tidak ingin tahu kabar kekasihnya.

Jessica dan Daisy paham sehingga membiarkan Olivia mendinginkan kepalanya untuk menghadapi Ethan nanti, mungkin.

***

Oliver yang sedang memasak tiba-tiba dikejutkan oleh bel apartemen yang berbunyi. Tanpa mengeceknya terlebih dahulu dari monitor atau peephole, lelaki itu langsung membuka pintunya. Betapa terkejutnya yang bertamu adalah kedua orang tuanya.

"Di mana Olivia?" tanya Sarah.

"Masih tidur." Oliver pun membuka pintunya lebih lebar.

"Kapan dia akan melahirkan?" Kali ini Vander yang bertanya.

"Katanya minggu depan."

"Kau menjaganya dengan baik, 'kan?"

"Tentu saja. Aku berperan dengan baik sebagai budaknya. Dari mulai menemaninya check-up, memenuhi segala keinginannya, membuatkan makanan sehat, bahkan menemaninya olahraga."

Tidak hanya itu, saat Olivia merindukan Ethan karena pengaruh hamil, perempuan itu memaksa Oliver membeli dan memakai parfum yang sama persis dengan Ethan. Lalu sepanjang malam ia akan memeluk Oliver karena merasa sedang memeluk Ethan.

Vander mengangguk-anggukan kepalanya lalu duduk di sofa.

"Simulasi menjadi suami ketika istrimu hamil," celetuknya.

"Omong-omong bagaimana kabar Ethan?" bisik Oliver.

"Lumayan lama proses penyembuhannya karena beberapa hal membuatnya kesulitan untuk sembuh. Beberapa kali dia mengunjungi kami untuk meminta maaf sambil menangis dan berlutut."

"Kudengar dia hampir setiap hari datang ke rumah, ya?"

"Hm. Tapi Ayah dan Bunda memang tidak tahu keberadaan Olivia saat itu, makanya tidak bisa berbuat banyak. Dengan terpaksa kami menghubungi Allen untuk menjemput Ethan yang tidak mau pulang. Bahkan anak itu mengancam untuk bunuh diri."

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang