8. Agreement

18.3K 350 1
                                    

8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8. Agreement

Olivia terbangun dari tidurnya dengan tiba-tiba karena merasa bahwa dirinya sedang tidak berada di kamar miliknya. Ia melirik ke sekitar dan baru menyadari bahwa kamar yang di tempatinya adalah milik lelaki brengsek itu.

Ia pun menaikkan selimut untuk menutupi tubuh polosnya setelah mendengar suara pintu yang terbuka dan menampilkan si pemilik kamar yang tersenyum sumringah menatapnya.

"Sialan kau, Ethan! Apa yang sudah kau lakukan padaku?"

"Kau tidak mengingatnya? Padahal kau sendiri yang meminta bantuan untuk memuaskan nafsumu."

"Aku tidak percaya padamu!"

"Ya sudah," ucap Ethan sambil mengangkat bahunya acuh.

"Ssshhh..." ringis Olivia sambil memegang kepalanya. Semalam dirinya mabuk, lalu terbangun dengan tiba-tiba dan langsung emosi membuat kepalanya menjadi sakit.

"Ayo sarapan dulu, setelah itu minum obat."

Olivia tidak menjawab karena Ethan sudah langsung keluar dari kamarnya. Yah, lagi pula ia memang membutuhkan asupan makanan dan obat. Tidak lucu rasanya jika ia pulang dengan keadaan pusing karena sehabis mabuk-mabukan semalam.

Dan saat ini Olivia memakan sarapannya dengan lahap. Tidak lupa setelah itu ia pun memakan obat yang disediakan oleh si tuan rumah. Baiklah, sekarang saatnya berbicara dengan Ethan tentang kejadian semalam.

"Kau tidak perlu mengantarku pulang. Jessica yang akan menjemputku."

"Tidak mau."

"Aku sudah mengatakan pada orang tuaku bahwa semalam aku menginap di rumah Daisy. Bunuh diri namanya jika tiba-tiba aku diantar oleh seorang lelaki."

Ethan menghela napasnya, terpaksa menuruti keinginan Olivia setelah mendengar alasannya.

"Tentang semalam... apa kau yang memberiku obat perangsang?" Ethan tidak langsung menjawab, lelaki itu malah terbahak.

"Aku bahkan baru sampai di area parkir dan kau langsung menerjangku."

"Benarkah?" tanya Olivia dengan menyipitkan matanya.

"Hmm."

"Lalu?"

"Kau memintaku untuk membantumu. Tentu saja aku yang paham langsung menyanggupinya."

"Sialan kau!" Olivia memukuli dada dan lengan Ethan yang hanya terkekeh.

"Sudah untung aku membantumu. Malam tadi kau terlihat frustrasi bahkan hampir menangis."

Olivia langsung membelalakkan matanya, merasa syok dan malu.

"Lihatlah, Olivia. Takdir mempertemukan kita lagi."

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang