44. Disappear

7.5K 283 12
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

⎯⎯ ⎯⎯

44. Disappear

"Aahh, cepat masuki aku, Tuan."

Tiga lelaki tertawa terbahak-bahak melihat video asusila yang ditontonnya.

"Pantas saja waktu itu aku mencarinya tetapi tidak ada, ternyata sudah dipuaskan oleh si brengsek itu," ujar James, teman Maxime yang pernah berniat melecehi Olivia di klub malam.

"Hah? Jadi kau yang memberinya obat perangsang?" tanya Maxime.

"Hmm, makanya aku dan Alec pernah berniat melecehkannya lagi saat kau memperkenalkannya pada kami di klub malam."

"Jadi dua lelaki yang dimaksud oleh Olivia adalah kalian?" tanya Maxime yang dijawab anggukan kepala oleh kedua temannya.

Entah kenapa Maxime merasa tidak terima. Olivia pasti jadi merasa takut padanya jika tahu teman sepergaulannya sebejat ini.

Andai saja waktu itu ia bisa menyelamatkan Olivia, sudah pasti perempuan itu akan jatuh ke dalam pelukannya, bukan ke dalam pelukan Ethan.

"Ini," ucap Maxime sambil menaruh kasar uang yang tidak sedikit jumlahnya sehingga menimbulkan suara gebrakan yang mengagetkan.

"A-Apa maksudmu, kawan?"

"Hapus video itu dan aku akan mengembalikan uang kalian."

"Tidak mau. Transaksi tidak bisa dibatalkan, Maxime," protes Alec.

"Aku yang menjualnya, jadi aku juga memiliki hak atas video itu."

"Tapi video ini sudah menjadi milik kami karena kau menjualnya."

Maxime menarik kerah James lalu membantingnya ke meja besar yang berada di hadapan mereka. Ia juga menaiki meja itu kemudian mengunci tubuh lawan dan menyerangnya membabi buta.

Tapi Alec tidak tinggal diam. Dua lawan satu sungguh tidak adil membuat Maxime terpaksa menggunakan benda-benda di sekitarnya menjadi senjata.

***

Ethan menekan bel pintu apartemen seseorang dengan tidak sabar membuat si pemilik membuka kasar pintunya dengan raut wajah kesal.

"Bisakah—" Perkataan lelaki itu terhenti karena kaget melihat si tamu. "Ethan? Ada perlu apa kemari?"

"Bantu aku!" Ethan menarik kerah pria bernama Robert itu, lalu masuk ke dalam unit apartemen dengan tergesa-gesa.

Robert adalah teman satu geng kriminalitas Ethan. Pekerjaannya adalah hacker. Lelaki itu salah satu anggota yang memang jarang melakukan kejahatan berupa fisik karena selalu melakukan aksinya berupa kejahatan komputer atau sering dikenal dengan cyber crime.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang