62. Accept Me

7.7K 349 10
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

───── ─────

62. Accept Me

Olivia membuka pintu utama dan mendapatkan Ethan yang tengah berdiri sambil menunjukan senyum manisnya yang terkesan ... lelah?

Ia mengamati Ethan dari atas hingga bawah dan menyadari bahwa pria itu terlihat kacau. Bukan karena pakaiannya yang tidak rapi atau compang-camping, tapi karena terdapat luka baru di sudut bibirnya.

"Selamat siang, Bunda."

Lamunan Olivia terbuyarkan oleh suara Ethan yang menyapa Sarah. Tidak ingin berlama-lama, mereka berdua pun berpamitan lalu memasuki mobil dan melajukannya membelah keramaian jalan raya.

Karena suasana sangat hening, Olivia pun mencuri pandang ke arah Ethan yang tidak seaktif biasanya. Lelaki itu terlihat banyak pikiran membuatnya  terlihat seolah jiwanya tidak berada di raganya.

***

Setelah mereka berdua sudah masuk ke dalam unit apartemen yang menurut Olivia tidak banyak berubah, wanita itu baru menyadari terdapat bercak darah di area punggung Ethan. Ia baru menyadarinya karena dari tadi pria itu selalu berjalan di belakangnya.

"Kenapa punggungmu?" Olivia bertanya seraya menahan pergerakan Ethan yang melangkah menuju kamar.

"Sebentar. Aku haus." Ethan melepaskan pegangan Olivia di lengannya lalu melanjutkan langkahnya yang langsung diikuti oleh wanita itu.

Olivia merasa bingung karena jika Ethan haus, kenapa pria itu malah memasuki kamar? Yang awalnya ia berdiam diri ambang pintu karena tidak berani masuk ke dalam kamar, akhirnya terpaksa masuk karena melihat Ethan mengeluarkan sebuah botol minuman beralkohol dari mini bar.

"Kau menjemputku hanya untuk melihatmu mabuk?!" Olivia membentak sambil merebut botol itu dari tangan Ethan. Dan yang membuat Olivia tambah kesal adalah reaksi Ethan yang hanya terkekeh seolah-olah tidak merasa bersalah.

"Kenapa tertawa?"

"Biasanya jika banyak pikiran, aku akan minum sampai tak sadarkan diri agar bisa melupakan masalah walau hanya sebentar. Apalagi sekarang tubuhku sedang sakit, rasanya aku ingin pingsan saja agar tidak merasakan sakit di punggungku."

"Y-Ya, tapi ... memangnya tidak ada alternatif lain?"

"Hm? Ada. Justru mabuk-mabukkan dan merokok adalah alternatif lain karena obat utamaku sedang menjauhiku sekarang."

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang