[LOEN #2 | Ethan & Olivia]
Bermula dari bermusuhan menjadi selingkuhan. Begitulah hubungan yang terjalin antara Ethan Jasper Loen dengan Olivia Calista Loris. Lalu apakah mereka akan terus mempertahankan hubungan yang tidak jelas itu? Bagaimana cara...
Sebelum baca, vote terlebih dahulu, ya. Memangnya sesusah itu kah cuma mencet tombol bintang? Vote itu penting karena bikin cerita naik terus di hastag. Setidaknya kalo kalian gak mau promosiin, kan bisa bantu dengan vote doang 🤦♀️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ʚ Happy reading ɞ
⎯⎯୨✧୧⎯⎯
Hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba, yakni hari di mana Ethan bisa bertemu dan bermain bersama Anya, sang putri kecil tercinta. Bahkan Ethan rela mengambil cuti membuat keluarga dan sekretatis serta asistennya kebingungan.
Terutama Naomi merasa cemburu karena Ethan beralasan akan berkencan dengan orang yang dicintai hingga rela mengambil cuti.
Omong-omong, Olivia tidak mengetahui bahwa akan ada seorang pria yang bergabung bersama Anya dan Oliver yang saat ini sedang berjalan-jalan di tengah Kota Roma.
"Papa!" Anya berlari dan memeluk ayahnya.
Ethan pun menagangkat tubuh putrinya dan menciumi seluruh wajahnya.
"Bagaimana kabar Mamamu?"
"Mama baik."
"Sedang apa dia sekarang?"
"Sedang membuat baju karena Bibi Beth memesan banyak sekali baju."
"Olivia membuat pakaian? Dia bisa menjahit, ya?" tanya Ethan pada Oliver.
"Iya, semenjak pindah kemari, dia selalu mencari kesibukan yang akhirnya berakhir dengan les menjahit. Tetapi beruntungnya itu bisa dijadikannya untuk mencari uang."
"Apakah gajinya cukup? Bukan maksudnya merendahkan, tapi dia menghidupi Anya benar-benar murni dari gajinya atau ada campur tangan dengan ayahmu mungkin?"
"Bersyukurnya dia bisa menghidupi kebutuhan pokok dengan baik. Untuk mainan dan semacamnya, bisanya ayahku selalu mengirim uang atau langsung membelikannya. Termasuk ayahmu."
"Hah?"
"Iya, ayahmu ikut menghidupi anakmu."
Bisa terlihat otot-otot wajah Ethan mengetat sekarang. Ia merasa dibohongi olehnya yang ternyata sudah mengetahui keberadaan Anya.
"Papa, Papa." Anya menarik celana panjang ayahnya.
Seketika Ethan dibuat tenang hanya karena suara imut Anya. Itu bagaikan air yang disiram ke kobaran api, dan bagaikan air yang membasahi kerongkongan yang sudah tidak terlewati air selama bertahun-tahun. Sungguh menenangkan dan menyegarkan.
