52 - Hadiah

62 5 0
                                    

Kyra mengetuk pelan meja panjang itu, membuat Gibran yang tengah tertidur pun terbangun dan menatapnya.

Seperti biasa gadis itu tersenyum lalu duduk di hadapan Gibran. "Kak Gibran rajin ke perpustakaan ya," celetuknya memulai pembicaraan.

"Rajin tidur maksudnya," imbuh Kyra terkekeh pelan.

Gibran tersenyum tipis mendengarnya. "Lemes banget, ga ada semangat-semangatnya," kata gadis itu.

Kyra membuka buku yang ia pinjam di perpustakaan, kemudian menyalin beberapa kata di buku tugasnya.

"Gimana kabarnya Kak Gilang sama Kak Naufal?" tanya Kyra setelah 5 hari lamanya dua orang itu masih di rawat.

"Kemarin sih Naufal udah sadar tapi Gilang belum, gak tau deh sekarang."

"Kasihan banget ya mereka."

Gibran diam memperhatikan Kyra sejenak. "Gua jahat ya, Ra?"

"Enggak, Kak Gibran tuh baik banget meskipun agak nyebelin, " jawab Kyra sembari terus menulis.

Lelaki itu kembali bertanya. "Tapi kenapa masalah tuh terus berdatangan, kaya gak ada berhentinya gitu."

"Yaa itu karena Tuhan sayang sama Kak Gibran, semua yang kakak hadapin sekarang itu banyak atau dikit pun pasti ada baiknya."

"Contohnya?" tanya Gibran, ia meragukan ucapan Kyra.

"Kakak bisa lebih bersyukur saat terjadi hal-hal yang baik di setiap harinya meski sekecil apapun."

Gibran pun mengangguk paham mendengarnya. "Kaya berdua sama lo gini ya."

Kyra yang sebelumnya sibuk menulis mulai menatap Gibran. "Apa?"

"Gua bersyukur banget bisa berduaan sama lo, kaya sekarang ini. Intinya menghabiskan waktu gua sama lu, Ra."

Gadis itu tersenyum tipis. "Aku nggak akan ninggalin Kak Gibran."

Gibran, lelaki itu hanya bisa tersenyum kecil. Sebenarnya dia ragu, mungkin saja Kyra tidak akan pernah meninggalkannya tapi dirinya sendiri? Gibran sendiri sadar bahwa dirinya akan segera melakukan hal gila.

Ting

Sebuah notifikasi pesan muncul dari ponsel Gibran, ia pun segera segera membuka layar kuncinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GIBRAN RAFFRANSYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang