55 - Dia Muncul

22 2 0
                                    

Bugh

Gibran melayangkan tinjunya pada salah satu seseorang yang menyerangnya, ia harus segera menyelesaikan ini atau ia akan kehilangan Priska dan Kyra.

Namun saat Gibran lengah, pria lain menghantam kepala Gibran dengan balok kayu membuatnya langsung terduduk. Beruntung saat Gibran akan di hantam kembali Naufal datang dan langsung menendang pria itu.

"Bran, masih kuat?" ujarnya.

Gibran mengangguk cepat, saat hendak berdiri tepat dihadapan mereka pria yang belum tumbang berlari mendekat sembari memegang pisau tajam.

Bugh

Tepat waktu! Gilang datang dan menyingkirkan pria itu. "Gua bilang apa jangan lengah! Bran lu mending langsung nyusul Priska gua baru aja lihat mobilnya, Fal lu temenin Gibran."

"Mana Daniel?" tanya Gibran.

"Gua kehilangan dia, yang lain bentar lagi nyusul."

"Kita gak perlu ngikutin strategi lagi, mending kita langsung ngejar Priska!" ujar Gibran lagi.

🔥🔥🔥

Priska tersenyum senang memperhatikan Kyra dari kaca mobil. Gadis itu terus bergerak berusaha melepaskan ikatan tangannya.

"Percuma saja," ujarnya.

Kedua mata sembab itu menatap Priska. Kyra berusaha mengatakan sesuatu, tapi mulutnya terbungkam. Priska menghentikan mobilnya, menghadap ke belakang lalu melepas lakban di mulut Kyra dengan kasar.

"Wanita jahat! Nggak cukup kamu merebut ayahku?" marah Kyra.

Priska tertawa tanpa rasa bersalah. "Itu di luar rencana tau tapi kalo gua beneran suka sama bokap lu, salah?"

Kyra ingat jelas kejadian itu, dimana ayahnya lebih memilih Priska dari pada ibunya sendiri. Wanita itu berhasil menghancurkan hidupnya dengan singkat. Semua kebahagiaannya, keharmonisan keluarganya sekarang hanya sebatas kenangan semata.

"Tapi gua ga bakal nyakitin lu kok, lu tuh cuma alat buat habisin Gibran!"

"Aku gak mau!"

"Emang gua perlu persetujuan dari lu hm?" Priska kembali tertawa pelan lalu mengemudikan kembali mobilnya.

duarr

Peluru Gibran tepat sasaran membuat mobil Priska kehilangan keseimbangan. Gibran langsung memotong di depan sementara Naufal berhenti tepat di belakang mobil Priska.

Wanita itu mengeluarkan tangannya dari jendela mobil lalu menembak ke arah atas sebagai peringatan. "Hidup Kyra ada di tangan gua, Bran!" teriaknya.

Gibran yang sempat menodongkan pistol mulai menurunkan tangannya, sementara Priska segera turun bersama dengan Kyra.

"Jangan jadi pengecut lu!" kata Gibran dengan muka menantang setelah Priska turun dari mobilnya.

Kedua mata Kyra berkaca-kaca. "Kak Gibran pergi aja dari sinii!!!!"

"Ga perlu khawatir sama aku, ini tuh jebakan. Aku cuma alat untuk jebak kakak aja!" ujar Kyra lantang sembari menangis.

Gibran menggeleng pelan. Ia lalu menodongkan pistolnya lagi berniat menembak Priska tepat di kepalanya dan Priska juga melakukan hal yang sama.

door

Tiba-tiba suara tembakan melengkung di telinga, itu bukan pistol mereka. Seorang pria berdiri tegak sembari memegang pistol yang di arahkan ke atas, dia yang melepaskan peluru sebagai tanda peringatan.

Kyra menatap tak percaya pada pria itu, bibirnya bergetar. "A-ayah..."

Pria itu menatap Kyra dari kedua bola matanya terlihat jelas kasih sayang yang begitu besar untuk putri bungsunya. "Priska apa maksudnya ini?!" ungkapnya emosi.

Meski sudah ketahuan seperti itu Priska tetap tenang tidak menunjukkan gelagat bingung sama sekali, bibir merahnya itu mulai tersenyum lalu kembali menatap Gibran. Satu-satunya anak SMA yang berani menantang balik dirinya.

"Lihat dia, kau pikir aku sedang apa? anak itu ingin membunuh Kyra. Lihat dia aja gak segan-segan menembak ban mobilku."

Kebohongan Priska membuat Gibran mengernyitkan dahi, begitu pun Kyra gadis itu langsung menentang. "Bohong ayah! Bohong! Priska yang jahat, Kak Gibran yang melindungi aku. Ayah percaya kan sama aku?"

Pria itu terdiam sejenak ia menurunkan tangannya, dengan ragu ia menatap Priska. "Aku harap ini benar," ucapnya.

"SIALAN!!!"

door

Dia terjatuh, kaki kirinya mengeluarkan banyak darah peluru itu tepat mengenai kekinya. Mengerang kesakitan, ia menatap pelaku sampai akhirnya ia tertegun Rangga sang menantu telah melukainya.

Rangga turun dari motornya. "Ayah gila! Ayah mau menembak mati orang yang sudah melindungi Kyra?" ucapnya membela Gibran padahal sebelumnya Rangga selalu penuh curiga pada remaja itu.

Priska yang merasa keadaan mulai tidak berpihak padanya dengan segera menyekap Kyra yang berada di sampingnya meletakkan mulut pistol tepat di kepalanya. Tubuh Kyra langsung mendingin, menangis tanpa suara. Ia menatap Gibran yang berdiri di hadapannya.

"Gua gak akan kalah Bran!"

"PRISKA APA YANG KAMU LAKUKAN?!" teriak Toni, ayah Kyra.

Wanita itu hanya melirik sekilas lalu kembali menatap Gibran. Menurutnya Toni tak lagi penting saat ini, pembalasan dendamnya harus berakhir hari ini. "Lu yang mati apa cewek ini yang mati!"

Tangan Gibran mengepal erat menahan emosi yang kian menjadi. "Ini tentang gua sama lu aja. Kyra gak tau apa-apa, ngerti?"

"Pilih aja Bran! Gua cuma bunuh satu orang," ucap Priska tersenyum miring.

🔥🔥🔥

Priska, Wanita itu tersungkur setelah Naufal menghajarnya dari belakang. Priska hanya sendirian kini berhadapan dengan Gibran dan orang-orang yang berada di pihaknya, Ia menggertakkan giginya karena marah.

Naufal dengan sigap menyerahkan Kyra pada Rangga agar gadis itu tetap aman. Ia melihat Priska yang baru berdiri tegap sembari tersenyum remeh. "Jangan pernah membelakangi musuh," ujarnya.

"Nyerah aja. Lu gak lihat, lu sendirian," ucap Gibran dengan percaya diri.

"Lu pengecut ya bran," balas Priska balik meremehkan Gibran.

"Gua? Buta lu?!"

Bukannya kembali marah, Priska malah tertawa keras seakan tahu takdir akan berpihak padanya kali ini, suara deru mobil mengalihkan pandangan mereka. Seorang laki-laki turun dari sana, sebagian wajahnya tertutup dengan masker. Ia berjalan ke arah mereka.

"Priska gak pernah sendirian bran," teriaknya.

Gibran menyipitkan matanya, memperhatikan dengan seksama. Laki-laki itu tampak familiar baginya, ia berhenti tepat di samping Priska. "Lu?"

"Gua Alghoz," ungkapnya.

PENGHIANAT!

🔥🔥🔥

TBC

_____________________________

Jangan lupa bantu vote guys, lovyu❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIBRAN RAFFRANSYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang