"Gimana rasanya rokok?"
Gibran menoleh, menatap gadis yang tengah berdiri di sampingnya. Ia lalu membuang putung rokoknya ke tanah dan menginjaknya.
"Kenapa?"
"Nanya aja, emang enak ya kok kaya suka banget."
"Kepo."
"Gapapa dong sesekali."
"Lo udah berkali-kali Ra," jawab Gibran membuat Kyra tertawa ringan. "Ngapain lo di sini?" lanjutnya.
"Kak Gibran juga ngapain di sini? Di sini tinggi tau mau bunuh diri ya," ujar Kyra yang sempat melihat ke bawah sekarang mereka berdua tengah berada di rooftop markas Alghoz.
"Iya," balas Gibran singkat dengan muka datar andalannya.
"Kok gak ngajak sih."
Mendengarnya sontak membuat Gibran menatap heran. Sepertinya ada yang tidak beres dengan otak gadis itu.
"Lo mau bunuh diri juga?"
"Iya lah, biar kalo Kak Gibran mati aku juga mati kan kita sehidup semati," ucap Kyra tersenyum lebar tanpa merasa salah dengan apa yang diucapkannya.
"Gila!" ujar Gibran kemudian melangkah pergi.
"Ihh Kak Gibran sensi banget sih lagi PMS ya," teriak Kyra sembari mengikuti Gibran turun dari rooftop.
Laki-laki itu melihat Zavier dan Rizky yang tengah asik menonton film. Ia berjalan mendekat ke arah mereka.
"Siapa yang bawa dia ke sini?"
Rizky menoleh. "Gua."
Mendengarnya Gibran menghela nafas lega. "Ok thanks ya, gua pergi dulu."
"Kak Gibran tungguin!" teriak Kyra saat baru saja menuruni anak tangga, gadis itu segera mengejar Gibran keluar markas.
"Kok lo yang jemput?" tanya Zavier saat dua sejoli itu sudah pergi.
Rizky lantas melihat kesana-kemari sebelum menjawab, memastikan tidak ada orang lain lagi selain dirinya dan Zavier.
"Jangan bilang siapa-siapa ya, Gibran lupa kalo ada janji sama Kyra. Cewek itu udah nungguin setengah jam lebih di cafe."
"Ha really?"
Rizky langsung membekap mulut Zavier dengan tangannya. "Jangan keras-keras bego, ini rahasia. Kalo ada yang tau nanti Gibran diketawain, Kyra juga bisa marah lo tahu kan mereka baru baikan."
"Rahasia apaan tuch?"
"Njir kaget gua!" ucap Rizky sedikit berteriak saat mendapati Naufal yang tiba-tiba muncul di belakang mereka.
"Terus lo alasan apa ke Kyra pas jemput dia tadi?" tanya Zavier yang masih penasaran tanpa menghiraukan kehadiran Naufal.
"Ya gua bilang aja kalo Gibran lagi berak."
Zavier mengangguk paham. "Alasan yang mutlak."
"Kalian ngomongin siapa sih?" bingung Naufal.
"Lo sih dari mana aja pake muncul tiba-tiba lagi bikin kaget aja kalo gua jantungan gimana terus mati kasihan dong cewe-cewe gua langsung jomblo semua," ujar Rizky kesal.
"Emang anak setan suka muncul tiba-tiba," celetuk Zavier.
"Daripada lo anak pungut."
"He sembarangan, ayo sini berantem!" balas Zavier yang sudah memasang ancang-ancang.
"Cih..sorry aja gua gak mau ngelawan orang lemah, najis."
"Sialan!"
Pyarr
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN RAFFRANSYAH
Ação"Biarin gua jadi pembunuh, Ra." Kehidupan remajanya penuh tantangan, air mata dan luka akibat tragedi yang menimpa keluarganya. Membuatnya menjadi remaja nakal yang pantang di atur, tidak kenal takut dan akrab dengan berbagai rasa sakit. Berusaha me...