Alunan musik dangdut menggema di seluruh ruangan, kerlap-kerlip lampu yang mengikuti irama ikut meramaikannya. Daniel hanya bisa menggeleng melihat kelakuan sahabatnya itu.
Dengan penuh percaya diri, Rizky berdiri di depan. Mengangkat satu tangannya yang tengah membawa mikrofon. Di saat suara musik semakin keras ia juga mulai menari, menggerakkan pinggulnya kesana-kemari mengikuti irama.
"Sakit rasanya putus cinta.... Sesaknya di dadaaa..."
Rizky mulai menyanyikan lagu yang sempat mengguncang dunia itu.
"Membuat kita jadi gegana, gelisah galau meranaa...."
"Jelasin ke gua sejak kapan Rizky jadi penggemar dangdut?" tanya Daniel sedikit mengeraskan suaranya karena musik yang diputar volumenya cukup tinggi.
Elvano terus menatap Rizky bahkan mulutnya sampai terbuka lebar ketika melihat kelakuan laki-laki itu.
"Gua gak tau Nil, gua baru sadar kalau temen gua segila ini," jawabnya tanpa melihat ke arah Daniel.
Sementara itu Rizky masih terus melanjutkan penampilannya. Tidak menghiraukan kedua temannya.
"Mendingan kita happy aja, lupakan semuaaa."
"Ayo buruan pergi dari sini, Bisa-bisa Rizky makin parah," ujar Daniel sembari menyenggol lengan Elvano.
"Ayo Nil, lo kenapa duduk aja. Berdiri!" ucap Rizky penuh semangat, ia menarik Daniel untuk beranjak dari kursinya.
Marilah kita goyang bersama
Goyang dumang namanya
Suara penyanyi asli lagu itu menjadi backsound percakapan mereka.
"Lo juga El, jangan kaya patung di situ. Habis ini masuk reff, ayo cepet berdiri! Kita goyang dumang sekarang...." teriaknya menggelora.
Rizky kembali meletakkan mikrofon di depan mulutnya dan kembali bernyanyi seperti sebelumnya bahkan kali ini lebih bersemangat.
"Ayo goyang dumang. Biar hati senang. Pikiran pun tenang. Galau jadi hilang. Ayo goyang dumang. Biar hati senang. Semua masalah jadi hilanggggg!!!!!"
Rizky melirik ke arah Elvano, menyuruhnya untuk ikut menghibur Daniel. Alasan mereka pergi ke tempat karaoke hanya untuk membuat Daniel sedikit merasa lebih baik dan tidak terus terpuruk setelah kematian adik kesayangannya.
Elvano mengangguk paham, ia lalu memegang kedua tangan Daniel mengayunkannya kesan-kemari. "Ayo Nil! Jangan lesuh gitu."
"Kuy goyang semuanya, yihaaa...." sorak Rizky.
Lagu tersebut masih terus berputar sama halnya dengan Rizky, Daniel, dan Elvano mereka menikmati musiknya bahkan kini Daniel mulai ikut bersenang-senang.
"Nyanyi Nil!" ucap Elvano sedikit berteriak.
"Gua gak bisa, suara gua jelek."
"Udah nyanyi aja, lo teriak sekali pun gak masalah," sahut Rizky menyodorkan mikrofon yang dipegangnya.
Dengan ragu Daniel menerima mikrofon itu, bertepatan dengan itu lagu tersebut sudah mulai memasuki bagian reffnya kembali.
"Ayo goyang dumang. Biar hati senang," nyanyi Daniel kaki, bahkan tidak sesuai dengan nadanya.
Tapi Rizky dan Elvano tetap mendukungnya. "Terusin-terusin," ujar mereka tanpa suara.
"Semua masalah jadi hilang...."
"YEAYYYY!!!!"
Mereka berdua bersorak senang setelah lagu tersebut berhenti. Keiganya langsung terduduk di lantai dengan hembusan nafas yang tidak teratur akibat terus melompat dan berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN RAFFRANSYAH
Akcja"Biarin gua jadi pembunuh, Ra." Kehidupan remajanya penuh tantangan, air mata dan luka akibat tragedi yang menimpa keluarganya. Membuatnya menjadi remaja nakal yang pantang di atur, tidak kenal takut dan akrab dengan berbagai rasa sakit. Berusaha me...