"Si petruk bikin masalah apa lagi Bran sama lo?"
"Biasa nantangin gua," ucap Gibran seraya bersandar di bangkunya.
"Gua heran sama dia suka banget cari masalah sama Gibran untung Gibran masih bisa nahan emosi kalau gak mungkin langsung tinggal nama aja," ujar Daniel
"Iya bener, tapi btw lo kan habis berantem harusnya ada jejaknya gua gak berharap lo terluka cuma umumnya kan gitu," kata Zavier.
"Eh iya ya muka lo tetep ganteng terawat sih Bran."
"Lo kira lagi promosi produk kecantikan Nil pakek acara ngomong terawat-terawat."
"Emang fakta kan, keadaannya juga sehat aja kayak gak habis berantem."
"Reza itu cuma berani ngomong cuma bisa nantang aja tapi gak bisa ngelawan," ucap Gibran
"Maksut lo Petruk gak ngelawan lo sama sekali?"
"Ya gak, dia sebenernya udah nyoba mukul gua tapi meleset terus kalah cepet sama gua."
"Oh pantesan aja lo sehat-sehat aja sedangkan dia udah tepar aja."
"Gibran," panggil seorang cewek dengan nada manja.
Dia itu menghampiri bangku Gibran lalu mengamit tangan Gibran tanpa ijin.
"Kamu habis berantem ya, kamu gak papa kan? Ada yang sakit gak?" ucapnya sambil memegang wajah Gibran berniat mengecek keadaannya.
Sementara Gibran hanya menunjukkan wajah datar dengan tatapan malas andalannya seakan sangat terganggu dengan manusia yang satu itu.
"Ayang Gibran kok diem aja sih, kalau ada yang sakit bilang biar aku obatin!"
Gibran tetap diam dia melirik Daniel memberi isyarat agar mengusir cewek ini.
"Ngapain lo manggil Gibran ayang-ayang sejak kapan Gibran jadi pacar lo ha?! Mending lo pergi deh!"
"Apaan sih Nil terserah gua dong mau manggil ayang Gibran dengan sebutan apa lo gak usah ikut campur!"
"Lo gak punya hak buat manggil Gibran kayak gitu ya! Udah pergi sana gak usah ganggu Gibran kalau Gibran kumat lo juga yang kena gua sama Zavier gak bisa apa-apa!"
"Gak mau pokoknya gua pengen nempel terus sama ayang Gibran."
"Gibrannya yang gak mau bego!"
"Ya harus mau! Prinsip gua semua yang gua pengen harus gua dapetin!"
"Lo kira Gibran barang ha! Pengen gua penyet juga lo! Udah pergi sana, panas nih."
"Hih! Lo pikir gua setan apa, lo tuh yang harusnya pergi biar gak ganggu gua sama ayang Gibran."
"Eh cabe minggat lo!gak usah sentuh-sentuh Gibran gua gak mau temen gua ternodai!"
Inilah yang terjadi jika Zavier yang bicara dia akan terus terang dan bicara tanpa di filter karena itu Gibran meminta bantuan dulu pada Daniel dan baru ke Zavier kalau cara halus gak mempan.
"Gua orang bukan cabe!"
"Gua nganggep lo cabe, kenapa gak terima? Lagian lo gak pantes kalau disebut orang."
"Jaga ya mulut lo Vir!"
"Mulut lo tuh yang perlu dijaga, muka kayak gitu aja dibangga-banggain."
"Eh gua ini cantik ya."
"PD amat lo cabe!"
"Bodo! Emang gua cantik kok, Gibran aja juga ngakuin itu."
"Justru Gibran jijik sama lo, murahan banget jadi cewek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN RAFFRANSYAH
Action"Biarin gua jadi pembunuh, Ra." Kehidupan remajanya penuh tantangan, air mata dan luka akibat tragedi yang menimpa keluarganya. Membuatnya menjadi remaja nakal yang pantang di atur, tidak kenal takut dan akrab dengan berbagai rasa sakit. Berusaha me...