"Kalian kok tega banget sih ninggalin aku," ucap Kyra setelah berada di depan kedua sahabatnya
"Maaf... , lagian kamu sih lemot," jawab Dita
"Terus aja semuanya ngatain aku lemot."
"Emang fakta kan."
"Terserah," ujar Kyra lalu duduk di kursi sebelah Diyah "Gara-gara kalian aku disuruh ngantar buku yang banyak ke kelas XII, aku gak tahu kelasnya lagi," lanjutnya
"Kasihan, emangnya gurunya gak tahu ya kamu siswa baru?"
"Gak tahu tuh, tapi ada senengnya juga sih aku bawa buku itu," ujar Kyra sambil tersenyum mengingat kejadian tadi.
"Kenapa?"
"Tadi aku bawa bukunya di bantuin kak Gibran dan ternyata kelas yang mau aku tuju itu kelasnya kak Gibran."
"Terus jalan bareng dong berarti."
"Iya, uhhh suka deh aku."
"Cieee...kamu suka ya sama Kak Gibran," ucap Diyah yang sedari tadi hanya menyimak.
"Enggak kok."
"Halah...bohong dosa loh," kata Diyah.
"Emang enggak."
"Terserah kamu aja deh, terus tadi ngapain aja ada adegan-adegan romantisnya gak?"
"Romantis apanya nyebelin yang ada"
"Nyebelin?"
"Iya aku aja baru tahu kalau kak Gibran itu nyebelin, dia tadi ngatain aku lemot emang dasar biang kerok."
"Tapi kan emang bener Ra."
"Iya, udah lemot tukang ngebug lagi," tambah Dita.
"Terus aja semua ngejekin aku."
"Ututu....marah nih ye, jangan marah dong Ra nanti kita dimarahin Kak Gibran."
"Ngapain Kak Gibran marah ke kalian?"
"Kan kamu pujaan hatinya," jawab Dita sembari tertawa.
"He..enggak ya!"
🔥🔥🔥
"Bagiin!" ucap Gibran setelah meletakkan tumpukan buku yang dibawanya ke atas meja salah satu teman sekelasnya.Cowok yang menjabat sebagai ketua kelas itu terkejut melihat kedatangan Gibran yang membawa tumpukan buku dia hanya bisa mengangguk menuruti perintah Gibran.
Gibran melangkahkan kakinya menuju meja terpojok tempat duduknya.
Saat ini kelasnya sudah seperti kapal pecah karena guru yang harusnya mengajar tidak masuk. Gibran menghampiri Daniel dan Zavier yang sibuk dengan handphonenya masing-masing lalu dia duduk di sebelah Daniel.
Daniel yang sadar dengan kehadiran Gibran memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya sedangkan Zavier tetap serius menatap layar handphone yang menampilkan konser ayu ting-ting
"Tumben bawa buku udah tobat? Kok gak ngajak-ngajak."
"Cuma bantuin."
"Bantuin siapa?"
"Kyra."
Mendengar nama Kyra membuat Zavier terkejut dan langsung menghentikan aktivitasnya untuk ikut bergabung dalam pembicaraan itu.
"Kyra kan nama cewek lo suka sama cewek?" ucap Zavier heran seraya menunjuk Gibran dengan jari telunjuknya
"Lo kira Gibran gak suka cewek apa, ya gila aja... Gibran masih normal kali," ucap Daniel seraya menjitak kepala Zavier.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN RAFFRANSYAH
Action"Biarin gua jadi pembunuh, Ra." Kehidupan remajanya penuh tantangan, air mata dan luka akibat tragedi yang menimpa keluarganya. Membuatnya menjadi remaja nakal yang pantang di atur, tidak kenal takut dan akrab dengan berbagai rasa sakit. Berusaha me...