05 - Mencurigakan

1.2K 197 100
                                    

Daniel mendaratkan bokongnya tepat di kursi sebelah Gibran membuat kursi tersebut bersuara.

"Bran...gua ngerti perasaan lo, lo bingung kenapa semua ini terjadi sama lo," ucap Daniel tanpa menatap Gibran.

"Apa bener Elvano Nil?" ucap Gibran seraya memandang ke depan dengan tatapan kosong.

"Jangan ambil keputusan secara terburu-buru Bran kita belum ada bukti kalau Elvano dalangnya."

Gibran mengusap wajahnya kasar "Salah gua apa? kenapa orang-orang brengsek itu ngincar keluarga gua, orang-orang yang gua sayang."

"Lo harus kuat Bran, gua cuma kasih saran kalau lo ada masalah lo cerita jangan dipendam sendiri gua gak mau lo tersiksa Bran," Daniel pun bangkit dari duduknya

"Gua pamit pulang dulu adik gua udah nungguin gua di rumah dia sendirian disana, gua harap lo ngerti. Gua duluan ya Bran, lo hati-hati disini dan jangan lupa sabar," ucap Daniel seraya menepuk pundak kiri Gibran pelan lalu pergi meninggalkan Gibran yang sedang termenung sendiri.

"Ekhem..."

Suara itu lantas membuat Gibran menoleh. Setelah mengetahui pemilik suara tadi Gibran mengalihkan pandangannya ke depan lagi.

"Bran, jangan sedih ada gua tenang aja" ucap Rizky sembari duduk di sebelah Gibran lalu merangkul pundaknya.

"Gua bakal bantuin lo buat cari penyebab dari semua masalah ini," lanjutnya.

"Hm."

"Gua jadi kepikiran sama omongan Gavin tadi."

"Gua juga."

"Kalau gua pribadi sih agak kurang percaya kalau ada penghianat di Alghoz, anak-anak di divisi 3 nggak ada yang mencurigakan tapi gua agak gimana gitu sama Elvano."

"Bran, lo pikir ini semua ulah salah satu dari anggota Alghoz?" sela Naufal yang saat ini sedang menghampiri mereka berdua bersama Zavier yang berada di sampingnya.

"Fal nggak baik nyela pembicaraan orang lain," ujar Rizky mencoba mengingatkan.

"Oke maaf tapi masa Gibran percaya gitu aja sama omongan Gavin dia itu kan rivalnya," lanjut Naufal.

"Itu bisa aja Fal," sahut Zavier setelah dari tadi hanya diam dan menyimak.

"Gua juga belum yakin sama Gavin," sahut Gibran.

"Lo gak boleh kepancing sama Gavin ingat dia rival lo dari dulu," ujar Naufal.

"Karena itu gua mau cari bukti omongannya Gavin gak bisa di abaikan."

"Sekarang gua mau tanya lo curiga sama siapa?" tanya Naufal.

"Gak ada tapi Rizky agak curiga sama Elvano."

"Elvano? Riz darimana lo bisa nuduh Vano? Lo punya bukti hah?"

"Gua juga gak yakin Fal, cuman sejauh ini yang gerak-geriknya mencurigakan cuma Vano doang," ucap Rizky

"Gua gak percaya kalau Elvano dalangnya," ucap Naufal yakin lalu mengalihkan perhatiannya pada Gibran. "Bran lo pikir deh masa cowok sebaik Vano punya niatan hancurin Alghoz dan juga bikin hidup lo menderita."

"Gua gak tahu Fal, gua nggak tahu dari omongan kalian yang bener yang mana! Udah cukup gua pusing gara-gara keadaan orang tua gua sekarang gua harus mikirin siapa penghianat di antara kita!"

"Gua tetep percaya kalau Elvano itu cowok baik-baik! Riz, gua yakin dugaan lo itu salah," ujar Naufal

"Iya gua juga berharap kaya gitu tapi gua sama Gibran punya alasan masuk akal buat curiga sama Elvano."

GIBRAN RAFFRANSYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang