6. morning kiss

4.8K 202 6
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 05.40, langit yang gelap perlahan menampakkan sang fajar yang sedang mengintip di upuk timur. Cahayanya yang masuk dari sela sela gorden kamar tak urung mengusik Lea yang masih terlelap tidur.

"Eugh...".

Lea merenggangkan kedua tangannya, suasananya masih sepi seperti beberapa hari terakhir itu tandanya di rumah tidak ada siapapun kecuali dirinya, pikir Lea. Dia dengan bebas keluar kamar sambil masih menggunakan lingerie seksi yang melekat di tubuhnya.

Ia mengambil sekotak susu yang ada dalam kulkas tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata memicing yang memperhatikannya dari arah sofa ruang tengah.

Lea mengecek handphonenya kembali. "Mana?! Sampai sekarang ga ada chatt satupun! Jisung pembohong!". Gerutu Lea tanpa sadar sang pelaku utama tengah memperhatikannya. jisung yang sedari tadi diam mendengarkan gerutuan Lea kini mengernyitkan dahinya. Ia mulai melangkah pelan mendekati Lea.

Bukan untuk memarahinya, ia hanya ingin memakan lea saat itu juga, menggoda jisung di pagi hari dengan memakai sebuah lingerie seksi, sangat tidak masuk akal!.

"Apa lo sedang menggoda gue. park Lea?". Jisung melingkarkan tangannya di perut lea yang terekspos, mengusapnya serta membelainya. Ia juga mengecup pelan bahu telanjang lea membuat Lea tersentak kaget dan segera melepaskan lingkaran tangan jisung.

"Jie?! Lo sejak kapan—".

"Dari tadi, dari lo masih tidur sayang". Jisung mencondongkan tubuhnya, lea berusaha menghindar.

Jisung kembali meletakkan jari jemarinya mengusap pelan di perut lea. Sial lea baru menyadari bajunya sangat terbuka saat ini!.

"Lo lagi ngegoda gue? Lea sialan". Frustasi jisung.

"Hah? Gak! Gue gak lagi ngegoda lo!".

"Hem? Tapi gue mau—".

"Ga! Gue ga mau!". Lea gelagapan menanggapi jisung yang saat ini sedang membuka jas di depannya. Ia menyesal karena sudah memakai lingerie sialan ini. Run lea run!.

"Jie.! Lo mau ngapain?!".

"Hempt... Santai saja sayang ga akan sakit".

"Gak mau! Huwaaa papaaaa!!!". Lea berteriak kencang saat jisung kini telah selesai melepaskan jasnya. Dan hap! jas terlampir pada tubuh Lea menutupi sebagian tubuhnya yang terekspos. lea sangat kebingungan karenanya, sekejap menyeramkan tapi kemudian menyebalkan.

"Udah teriaknya?". Goda jisung setelah memakaikan jas kebesarannya di tubuh Lea.

"Loh.. kok?".

"Kenapa hem?".

"Gue kira mau—".

Sstt. Jisung meletakkan telunjuknya di bibir lea. Memberikan kode untuk jangan berbicara lebih dari itu, karena jisung sedang mati matian untuk tidak menggempur lea saat ini juga.

"Lain kali jangan keseringan pake baju gini— Masuk angin". Bohong! Sebenarnya Ia hanya takut tidak bisa menahan diri.

Jisung mencolek hidung lea dan pergi berjalan kearah kamar mereka meninggalkan lea yang masih terpaku.

Padahal masih pagi tapi stok udara sudah berkurang terlalu banyak, lea kehabisan oksigen! dia berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Jisung? Barusan beneran jisung?".

Lea tidak percaya itu beneran jisung, karena sebenarnya jadwal jisung pulang adalah esok lusa, tapi rasa hangat yang menyelimuti lewat jasnya yang memeluk di tubuh lea menghancurkan ketidak percayaannya. Itu benar benar jisung.

Jodohku Jisung || Park Jisung (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang