S2. 27+++

3.9K 38 9
                                    

"pa— mark ingin menikahi pacar Mark"

Uhuk!

Mendengar perkataan Mark, Lea yang sedang makan bakso bersama Johnny kontan mengeluarkan kembali bakso kecil yang baru ia masukan kedalam mulut.
Tidak ada angin tidak ada hujan, Mark tiba-tiba menghampiri mereka dan bilang ingin menikah. Tunggu momen yang pas kek biar Lea tidak tersedak!.

"Abang bilang apa?!" tanya Lea tak percaya.

"Kamu serius Mark?" Johnny menimpali.

Mark bergabung dan duduk di sebrang keduanya. "Mark sudah melamar Dini, Mark juga sudah berbicara dengan kedua orangtuanya. rencananya Mark ingin dalam waktu dekat menikahi Dini."

"Akhirnya abang ga jomblo lagi, Lea kira Abang bakal jadi bujangan tua, hehe"

"Diem dulu Dek, jangan ngajak berantem."

"Ya bagus kalau kamu mau nikah, syukur jadi Papa ga perlu khawatir lagi, sudah siap modalnya?"

"Sudah. Mark juga sudah beli perhiasannya dan serah-serahan nanti. Mark tinggal nunggu restu Papa"

"Ya kalau gitu ayok, kalo bisa besok juga ayok Papa nikahin. Kesel lihat kamu yang sudah jarang pulang tinggal di apartemen bareng Dini, Papa takut nanti kamu malah bablas hamilin Dini"

Uhuk!

Lea tersedak kuah bakso kesekian kalinya. Johnny menggeleng pelan seraya mengusap tengkuk putrinya itu. "Pelan-pelan, Lea"

"Maksud Papa gimana tadi? Jadi bang Mark—" Johnny mengangguk, jangan kira Johnny tidak tahu, selama ini Mark dan Dini tinggal bersama di apartemen milik Mark. Sengaja Johnny biarkan karena Johnny tahu Mark tidak mungkin sampai macam-macam.

Lea menutup mulutnya tak percaya. Gaya pacaran Mark benar-benar seperti orang luar negeri. Benar-benar mewarisi darah Chicago.

"Lea ga nyangka— jangan-jangan abang udah—"

"Udah apa? Jangan mikir kejauhan. Abang ga sampe sejauh itu"

"Tapi tinggal berdua? Satu ranjang kan? Soalnya di apartemen abang cuman ada satu kamar".

"Iyah— tapi abang ga pernah macem macem. Udah deh dek, bocil jangan ikut campur".

"Mana ada bocil udah punya bocil, sekarang lagi ngandung bocil kedua lagi pula umur Lea udah 30 tahun. Abang tuh bocil"

Ck

Lea itu cerewet, bikin Mark males. Sesuai apa yang mark inginkan, Johnny dan Mark bertemu secara langsung dengan orangtuanya Dini.

Setelah pertemuan singkat antara Johnny dan kedua orangtuanya Dini, kesepakatan telah mereka dapatkan perihal hari pernikahan Mark dan Dini. Akan diselenggarakan pada tanggal 6 Mei tepat dua minggu dari hari kejadian.

Banyak hal yang harus mereka selesaikan, perihal surat surat untuk memenuhi syarat nikah. Untung nya meskipun waktu yang sangat mepet, Mark tidak perlu lagi memikirkan apa-apa saja yang harus ia beli sebagai serah serahan karena semua sudah ia beli bersama dini jauh-jauh hari.

Tibalah hari pernikahan mereka. Ada yang berbeda di pernikahan Mark, kali ini mereka tidak melakukan pesta minum karena Mark tidak mau merayakannya. Menurutnya situasi sekarang sudah berbeda, teman temannya sudah punya kehidupan berkeluarga. Mark tidak bisa meminta mereka untuk hadir di pestanya dan membuat mereka harus meninggalkan istri mereka yang tengah hamil hanya untuk merayakan pesta minum minumnya. Lagi pula Chenle juga tidak ada, rasanya jadi semakin semakin kurang.

Mark mengenakan jas putih dengan dasi pita berwarna hitam. Pernikahan mereka di laksanakan di rumah orangtua dini. Pemberkatan selesai pukul sembilan pagi kini hanya tinggal resepsi.

Jodohku Jisung || Park Jisung (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang