.
.
.
.Semua berawal di kamis pada sore hari. Johnny menyesap kopi yang sudah agak sedikit dingin, menunggu kepulangan Lea yang seperti akan sampai tak lama kemudian. Dan benar saja suara ketukan sepatu nya terdengar di penjuru ruangan yang johnny tempati.
"Darimana saja?".
"Ketemu bang Jeno". Jawab lea tanpa menghentikan langkahnya, niatnya untuk menghindari pertanyaan johnny selanjutnya yang pasti akan menebak nebak ia habis menanyakan tentang pacarnya.
"Lea... Kamu sudah papa jodohkan".
Lea menghentikan langkahnya, ia berbalik cepat dan menghampiri johnny.
Pria yang sedang menyeruput secangkir kopi itu berbicara seolah tidak ada beban yang menahannya, memangnya ini jaman apa? Teknologi sudah maju dan jaman pun sudah lama berkembang. Pria berumur 47 tahun ini dengan santainya membicarakan perjodohan untuk nya.
"Aku sudah punya pacar".
"Hmpt- pacar mu yang menghilang itu? Sampai kapan mau menunggu nya?". Ucapnya menantang.
Bukan rahasia lagi jika pacar yang selalu Lea bela bela itu sudah menghilangkan kabar setahun terakhir ini. Dia menghilang dan Lea tak pernah tahu dia ada dimana dan bagaimana.
"Aku bahkan baru lulus kuliah, aku ga mau".
"Tidak ada penolakan".
Suaranya tercekat. Lea tak bisa menentang perintah mutlak dari johnny. Tapi dibandingkan dengan lea yang sudah memiliki kekasih, kenapa tidak johnny jodohkan saja anak pertamanya— mark. Karena dilihat dari apapun mark itu si jomblo akut yang tidak pernah berpacaran. Di khawatirkan dia akan terus menjomblo sampai akhir masa hidupnya.
Hidup bersama dengan orang yang tidak pernah Lea kenal, benar benar membuatnya takut bukan main-main, pikirannya berkecamuk membayangkan siapa orang yang akan menjadi suaminya nanti. Bagaimana jika Johnny memilih Aki aki tua yang tinggal menunggu waktu, atau mungkin seorang duda dengan anak lima! Itu sangat buruk.
Hari sudah semakin malam dan hanya di temani dengan suara bising jangkrik tetangga di luaran sana. Lea masih setia dengan bantal yang membekap wajahnya, menangisi setiap detik nasibnya yang malang.
"Papa... Lea ga mau!!".Prang!!
Melayangkan bantal itu tepat pada bingkai foto yang berjejer rapi di atas meja, salah satu foto yang tergeletak membuat lea semakin tak bisa menerimanya. Foto dirinya yang bersama kekasihnya— kim doyoung pada dua tahun yang lalu. Bukankah kata orang si cantik harus berakhir dengan si tampan? Lalu bagaimana dengan lea?.
lea merasa dunia tidak adil untuk nya. Disamping dia seperti berpaling tapi di sisi lain dia juga terpenjara. Menyedihkan.
"Maafin Lea kak".
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Jisung || Park Jisung (On Going)
Fanfic⚠️ Terdapat Bab yang mengandung 21+ "park jisung... Namaku park jisung, siapa tahu kamu lupa". Ini bukan lagi seperti mimpi buruk... Tapi sudah seperti di dalam neraka!! Published on March 23, 2023 S2 - on going S1 - Revisi #1- fiksiremaja (11des2...