26. sakit

2.3K 132 10
                                    

.

Jika belakangan jisung sering kali lembur kali ini secara mengejutkan ia pulang kerumah bahkan sebelum jamnya pulang.

"Tumben jam 3 udah pulang".

"Hemm udah beres, aku capek mau istirahat... Nanti bangunin yah kalo sudah jam 6". Jisung mengecup puncak kepala lea dan berjalan lunglai menuju kamar tanpa bertanya apapun lagi.
Waktu berlalu hingga jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.

"Sayang bangun... Makan dulu". Lea berjalan menutup gorden kamar di samping karena hari semakin gelap sang mentari pun sudah tak menunjukkan dirinya lagi. Ia bersenandung kecil sambil menunggu sang suami terbangun, tapi bahkan satu buah lagu hampir usai dengan liriknya masih saja tak ada sautan dari pria yang tengah berbaring di atas ranjang itu.

"Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang... Eh?! kok panas? Kamu sakit?! kenapa ga bilang...". Lea membolak-balikkan telapak tangannya pada dahi jisung.

"Hemm". Jisung bahkan tak mampu sekedar membuka matanya, ia nampak lemah di dalam pelukan lea, panas di tubuhnya membuat dahi indahnya dipenuh keringat. "Kedokter aja yuk". jisung menggelengkan kepala dan mengeratkan pelukannya kepada lea.

"aku cuman butuh istirahat".

"Yaudah tapi sambil makan yah? Kamu belum makan". Bujuk lea penuh kekhawatiran.

"Aku ga mau habisin semua yang...". Jisung memelas melihat setumpukan nasi yang masih tersisa di piring, padahal ia baru memasukkan tiga suap kedalam mulutnya. "Badan aja gede makannya porsi bayi". Lea memutarkan bola matanya jengah.

"Lagian kamu ambil nasi berapa bakul sih? Banyak banget". Protesan jisung membuat lea terkekeh geli, dia sudah seperti bayi umur 5 tahun membuatnya tak tega jika harus memaksa memasuki nasi kedalamnya mulutnya.

"Yaudah... kalo gamau gapapa". Lea menaruh piring di atas nakas lalu kembali menjadikan dirinya sebagai bahan pelukan yang hangat untuk jisung.

"Aku baru inget... Seuji dimana?". Ia dongakkan kepala melihat lea dengan pandangan lesuhnya. "Seuji aku suruh nginep di rumah papah".

"Kenapa?".

"Takut ketularan kamu lah".

"Jahat:(". Lea terkekeh kecil melihat jisung merajuk kepadanya. Ia menelusupkan wajahnya lebih dalam di antara payudara Lea, sesekali mencium kedua buah kesukaannya itu satu satu.

"Lagi sakit tetep mesum!".

"Yang sakit badan aku bukan kemesuman aku sayang...". Ia terkekeh puas.

.

Dua hari sudah jisung demam dan dua hari itu juga seuji menginap, Sejak pagi ini jisung sudah mulai membaik, walau masih sedikit pucat tapi ia sudah mampu mengikuti kemana lea pergi dan berdiri. Contohnya seperti sekarang, jisung menopang dagunya pada bahu Lea yang tengah memasak. "Berat jie".

Jodohku Jisung || Park Jisung (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang