S2. 17

966 49 69
                                    

Hari kenaikan kelas seuji. Lea datang bersama jisung duduk diantara banyaknya orang tua murid yang juga datang melihat anak mereka. Dari kejauhan seuji melambaikan tangan malu malu kepada kedua orang tuanya. Acara dimulai dengan macam macam penampilan yang di lakukan para anak didik. Mulai dari pertunjukan drama, penampilan alat musik, bernyanyi bersama, dan berbagai macam bakat yang di miliki masing-masing murid.

Giliran seuji, lea melihat anaknya itu maju dalam pertunjukan drama. Ia mengenakan baju layaknya seorang pangeran, bermain peran dengan sangat baik. Badannya yang agak lebih tinggi dari teman temannya membuat seuji gampang menjadi pusat perhatian.

Ada sewaktu dia menyisir rambut nya ke belakang dengan tangannya kontan membuat histeris siswa lain yang sedang menonton pertunjukkannya.

"Anak kita populer banget di sekolah". Ucap lea.

"Jelaslah. Dia ganteng mirip papanya". Jawab jisung. Lea memicing tak suka. Disaat seperti ini masih sempat-sempatnya memuji diri sendiri.

Sampai pertunjukannya selesai dan kini seuji menghampiri jisung dan lea di kursi penonton. "Seuji keren banget tadi. Bunda seneng nontonnya". Puji lea.

"Makasih bun".

"Selanjutnya sebelum mengakhiri acara ini, kita umumkan peringkat pertama dari masing masing kelas".

Ucap seorang guru yang menjadi MC di depan, guru itu mulai menyebutkan satu persatu nama dari tiap kelas. tiba saatnya kelas 2A dimana ada seuji di dalamnya.

"Peringkat pertama kelas 2A... Park seuji".

Jisung dan lea melirik pada seuji. Anak itu kini tengah tersenyum dan dengan cepat berjalan menuju panggung. Kedatangan seuji diatas panggung membuat riuh kakak kelas dan teman sebaya nya. Tapi segerombolan murid wanita menarik perhatian lea.

Bagaimana tidak?! Mereka kini sedang menggoda teman disampingnya dan mengatakan "pacar kamu tuh".

Tidak! Seuji masih kelas dua dan mau menginjak kelas tiga. Pacar apanya?! Lea harus menanyakan kebenarannya pada seuji nanti.

Seuji turun dengan membawa satu piagam, buket bunga, dan buku raport kelasnya. Dengan begitu acara selesai setelah semua peringkat kelas 1 sampai kelas 6 di sebutkan.

Mereka bertiga kini di dalam mobil, lea di depan bersama jisung dan seuji di belakang. "Karena kamu peringkat satu, papa mau kasih apapun kemauan kamu. Ada yang kamu mau?". Ucap jisung sambil matanya fokus pada jalanan di depannya.

Seuji nampak berpikir. Ia bingung mau apa lagi, karena semua yang ia butuhkan sudah tersedia. Ah kecuali satu.

"Seuji mau jalan jalan ke Bali bareng bunda papa".

Lea dan jisung saling melirik, keduanya terkekeh.
"Yasudah. Minggu ini kita ke Bali".

"Yes!".

Melihat reaksi gembira seuji, lea juga ikutan senang. Eh— tapi ia teringat pada murid murid yang tadi. Lea gemas ingin segera bertanya.

"Seuji. Bunda mau tanya. Jawab jujur". Seketika suasana menjadi tegang. Jisung juga sempat melirik pada lea. "Ada apa sayang? Kok serius banget". Tanya jisung.

"Diem dulu pa. Aku tanya seuji".

"Yaudah".

Lea kembali melirik seuji ke belakang. Seuji menatap lea penasaran apa yang akan ibunya itu tanyakan kepadanya. "Seuji punya pacar?".

Ckitt dugh!

Jisung spontan menginjak pedal rem. Lea terhuyung ke depan lalu menatap garang pada jisung. Berbahaya! Apa yang jisung lakukan ?! Apa dia ingin membuat mereka mati bersama di jalan dan membuat lea kembali kecelakaan mobil?!

Jodohku Jisung || Park Jisung (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang