⚠️ Terdapat Bab yang mengandung 21+
"park jisung... Namaku park jisung, siapa tahu kamu lupa".
Ini bukan lagi seperti mimpi buruk... Tapi sudah seperti di dalam neraka!!
Published on March 23, 2023
S2 - on going
S1 - Revisi
#1- fiksiremaja (11des2...
Jisung menatap lea yang perlahan hilang di balik pintu kamar mereka. Lalu menghembuskan nafasnya pelan.
"Cih ga mau ngaku".
Ia bergegas mengikuti lea kedalam kamar, menampilkan lea yang kini sedang berkutat dengan handphone di tangannya. Jisung membaringkan tubuhnya tepat di samping lea dan menghadapkan wajahnya pada lea.
"Lea...". Jisung mencolek-colek lengan lea. dan di balas deheman olehnya, tapi jisung terus saja memanggil namanya tanpa menjelaskan maksud dari memanggilnya. Membuat lea yang acuh perlahan terusik karena colekan jisung yang tidak berhenti.
"Kenapa sih jie?". Tidak seperti tadi yang marah marah, lea kini bertanya dengan nada yang sedikit melembut.
"Lo udah mulai suka sama gue?".
Pertanyaan jisung membuat lea sedikit tersentak. Maksudnya kenapa juga jisung bertanya seperti itu ?. Pertanyaan yang bahkan Lea sendiri juga tidak tahu jawabannya.
"Ga tau".
Lea menjawab sekenanya membuat lelaki yang berstatus suaminya itu menghembuskan nafas pelan. Ia kemudian beranjak keluar kamar.
"Kalo sudah suka, bilang yah".
Itu hal terakhir yang jisung ucapkan sebelum punggungnya menghilang di balik pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Semenjak hari itu, hari dimana jisung bertanya tentang apakah lea sudah menyukainya atau belum lea mulai merasa aneh, jujur sebenarnya ia sedikit bingung bagaimana harus menjawab pertanyaannya. Lea kira itu hanya pertanyaan sesaat yang kemudian akan ia lupakan.
Tapi ternyata tidak, hari berikutnya dan hari hari seterusnya jisung masih saja menanyakan hal yang sama hampir setiap hari. Bahkan sampai berbulan-bulan.
"Hari ini,,, udah suka?".
"Ga tau jie..."
Ini tepat bulan Ke dua dia bertanya, lea tidak mengerti kenapa dia selalu menanyakan itu, memangnya sepenting apa perasaan suka yang ingin jisung ketahui?.
Lea menjadi terbiasa dengan pertanyaan yang sama setiap hari jadi dia merasa tidak berkepentingan untuk menjawabnya lagi.
Tapi kemudian hari berikutnya jisung tidak lagi menanyakannya. Terlintas beberapa pertanyaan di hati lea, Apa jisung sudah menyerah? Dan apakah jisung sudah bosan dengannya? Apakah perasaan suka lea yang ingin jisung ketahui sudah tidak penting lagi baginya?
Tingkat penasaran lea terlalu tinggi jika lea pendam seorang diri, lea mendekatinya yang sedang sibuk berkutat dengan handphone yang dia genggam.
