Jodohku Jisung || Park Jisung (On Going)

28. asisten

Tok tok tok

"Masuk".

Pintu terbuka menampilkan jeno dibaliknya bersama dengan seorang wanita cantik yang berada di sampingnya, ia masuk bersama wanita itu menghampiri jisung yang duduk di meja kerjanya.

"Ini adalah karyawan baru yang akan menggantikan haechan sebagai asisten anda". Jelas jeno. Jisung menghela nafasnya pelan, selama bertahun tahun tidak pernah ada yang bisa menggantikan posisi haechan sebagai asisten pribadinya, tapi sekarang ia harus merekrut orang lain sebagai asistennya, sedikit ragu tapi ia tak punya pilihan.

"Oke... Kamu boleh keluar dan biarkan saya berbicara dengan asisten baru saya". Jeno mengangguk hormat lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan meninggalkan jisung bersama dengan asisten barunya.

Ia mengatur posisi duduknya dan sedikit merapikan jas nya agar terlihat lebih rapi dari sebelumnya. Tangannya memegang sebuah CV milik si wanita, meskipun ia sudah resmi menjadi asistennya tapi jisung sama sekali belum mengenalnya karena semua di atur oleh jaemin dan jeno.

"Disini di tuliskan jika kamu bekerja sebagai asisten di perusahaan sebelumnya? Oke kalau begitu silahkan sebutkan nama, dan alasan kamu merasa cocok sebagai asisten saya".

"Nama saya salma sela, alasan saya merasa cocok sebagai asisten bapak adalah tidak hanya pengalaman saya sebagai asisten di perusahaan sebelumnya yang membuat saya sudah sangat terbiasa dengan tugas tugas yang di berikan pimpinan, tapi juga karena saya pribadi sering di tunjuk untuk memimpin suatu proyek besar dengan hasil yang cukup memuaskan, saya cepat beradaptasi dan menguasai beberapa bahasa terutama inggris sehingga memudahkan jika mendapat client kerja dari luar daerah, dan untuk pencapaian saya yang lain yang mungkin dapat menarik minat bapak dan membuat bapak lebih bisa percaya terhadap saya sudah saya tuliskan mendetail di CV saya, bisa bapak cek sendiri". Jelas salma dengan penuh percaya diri tak lupa juga senyuman yang ia tampilkan di bibirnya. Jisung mengangguk sambil matanya terus tertuju pada CV di tangannya.

"Oke selamat bekerja, hari ini ada meeting dengan client dari luar, bisa saya percayakan kepada kamu untuk menanganinya?". Ucap jisung tanpa basa basi memberikan materi dalam sebuah map berwarna hijau membuat sang asisten bingung dan sedikit tak bisa berkata-kata, tentu jisung tidak benar benar akan memberikan tugas mendadak seperti itu kepada asisten barunya, ia hanya sedang menguji perkataan sang asisten.

"O-oh! Maaf pak, bisa saya cek terlebih dahulu, mohon informasinya meeting akan dilakukan jam berapa dan dilokasi mana? Agar saya bisa segera menghafal materinya dan mengatur jadwal yang lain". Jisung berkerut kening, salma ternyata benar bisa cepat beradaptasi dengan pekerjaannya. Walau diawal ia sedikit kaget tapi itu wajar, bahkan jisung pun akan marah marah ketika di haruskan meeting mendadak oleh haechan.

Karena kebiasaan haechan adalah selalu membuatnya bersusah payah, padahal posisinya jisung sebagai boss bukan bawahan. Jisung menyunggingkan sebelah bibirnya dan kembali menarik map hijau dari tangan salma.

"Mari ikut saya meeting sekarang, kamu tak perlu menghafalnya karena meeting ini saya yang akan melakukannya, kamu cukup perhatikan dan berbicara saat di perlukan". Jisung berjalan mendahului salma di belakang dan menyunggingkan senyuman kecilnya, sialnya ada orang yang bisa menggantikan posisi haechan disini. Apa kau benar benar tidak akan kembali Lee haechan?.

Salma terdiam sesaat setelah melihat jisung pergi apalagi saat jisung terkekeh kecil, menawan. Postur tubuh yang tinggi, hidung mancung, tampan, muda dan sukses. Siapa yang tidak akan terpana melihatnya. Salma menggigit bibir bawahnya berusaha untuk tidak tersenyum karena ulah jisung yang membuat hatinya berantakan.

.

"Papa..... :( Hiks... Papa".

Lea membuka pintu kamar seuji dengan sedikit berlari karena anak itu tiba-tiba menangis padahal sedari tadi sudah lea pastikan anaknya tertidur, lagipula setiap ia bangun tidur seuji tidak pernah menangis jelas itu membuat lea khawatir kepadanya.