Bab 3

1.5K 129 1
                                    

Tepat pukul kurang lima belas menit, Senja tiba di sekolah. Langkahnya teratur memasuki halaman sekolah dengan membawa payung pemberian Karrel.

"Pagi, Senja!".

"Pagi bro"

"Wilujeung enjing, Neng Geulis!".

"Morning beb!".

Sapa'an hangat dari teman-teman mengiringi langkah Senja. Sifatnya yang humble dan easy going membuat Senja cepat akrab dan bisa berteman dengan siapa saja. Baik itu teman cewek atau cowok. Bahkan dari kalangan kakak kelas pun Senja cukup akrab dengan mereka.

"Assalamualaikum, ya ahli kubur!".

"Waalaikumsalam, ya ahli neraka!".

Tawa renyah keluar dari bibir Senja saat mendengar balasan salam dari teman sekelasnya. Memiliki teman kelas yang satu frekuensi membuat Senja nyaman menjadi bagian XI IPS 4. Kekompakan kelas mereka tidak bisa diragukan lagi.

"Tumben, jam segini udah dikelas?" Tanya Senja ke Kayla-teman satu mejanya.

"Hujan kan, jadi gue dianter lebih pagi sama papa. Padahal yah, hujan gini enaknya mah rebahan" keluh Kayla yg disetujui dgn anggukan dari Senja.

Sekarang memang sudah memasuki bulan penghujan. Hampir setiap hari hujan mengguyur kota kelahiran Senja. Kota nya sekarang sudah tidak de asri dulu. Sudah banyak hutan bukit-bukit yang dibangun menjadi tempat wisata dan perumahan. Membuat daya serap air mengurang, sehingga menyebabkan banjir dibeberapa titik. Memang miris.

"Berangkat sama siapa tadi?" Tanya Kayla.

"Mas Arel".

"Tumben. Biasanya bareng Bumi"

Senja membuka tas dan mengambil dua buah susu kotak kemasan, diserahkannya satu ke hadapan Kayla.

"Bumi berangkat duluan. Katanya sih bantu-bantu Janu buat acara HUT sekolah" jelas Senja setelah menyeruput susu kotak miliknya.

"Aaaaaaa gak sabar! Nanti guest star-nya siapa ya?".

"Mana gue tau. Coba tanya Bianca deh".

"Late reply banget dia belakangan ini".

"Ya mungkin emang lagi hectic banget. Seminggu lagi kan ya HUT sekolah kita?" Tanya Senja memastikan.

"He'em" jawab Kayla sambil mengangguk kepala.

Drtd drttt.

Suara geter ponsel mengalihkan atensi Senja. Diambilnya ponsel yang ada di saku roknya. Sebuah pesan masuk dari Bumi

•Planet!!

-udah di sekolah?

-udah.

-oke.

Tanpa mengirim pesan balasan. Senja fokus lagi ke Kayla. Mereka lanjut ngobrol ngalor-ngidul sambil nunggu bel masuk bunyi. Yah, namanya perempuan. Kalo udah ketemu, enggak bisa jauh jauh dari kata gosip.

                             ********

Bel istirahat berbunyi nyaring. Membuat siswa-siswi SMA Mahardika berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin. Ada juga yang memilih tetap didalam kelas dan memakan bekal yang dibawa dari rumah.

"Mau ke kantin nggak?".

"Gas lah, laper euy".

"Hayuk".

Bumi, Januar, Naren, dan Jenandra berjalan beriringan menuju kantin. Keberadaan mereka cukup menarik banyak perhatian murid SMA Mahardika. Bisa dibilang mereka ini punya banyak penganggum, baik yang terang-terangan maupun rahasia.

Swastamita Yang Membumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang