Extra part 2

1.4K 121 7
                                    

Satu bulan berlalu begitu cepat. Rumah tangga Bumi dan Senja pun masih berjalan selayaknya pasangan diluar sana. Mereka masih sering mendebatkan hal-hal kecil. Seperti saat ini, Senja dibuat kesal sekaligus heran akibat tingkah aneh yang terjadi pada suaminya. Hari-hari terakhir Senja juga di hati bingung karena harus memenuhi Bad mood pria itu.

Entahlah, Bumi seperti bukan Bumi yang biasanya.

"Adek, Bumi, ayo sini makan".

"Asik! Nasi uduk!".

Senja dan Mama hanya mampu menatap satu sama lain ketika melihat keantusiasan Bumi dalam memakan nasi uduk yang masih mengepulkan asap hangat. Pria itu bahkan menambah porsi ketika piring dihadapannya sudah tandas tak ada bekas. Mama tersenyum sementara Senja menggelengkan kepalanya heran.

"Adek juga makan gih".

Senja menggeleng, "Adek nanti aja Ma, belum laper." lagipula orang mana yang makan nasi uduk di jam setengah 4 pagi? Disebut sarapan pun masih terlalu pagi.

"Mama istirahat lagi aja, nanti biar Adek yang beresin".

"Yaudah Mama ke kamar ya. Habisin makannya," ucap Mama sembari mengusap gemas rambut Bumi, kemudian berlalu meninggalkan pasangan itu.

"Huhhhh, kenyang".

"Gimana enggak kenyang. Perutnya nih sampe gede gini." Ujar Senja dengan tangan yang menepuk-nepuk perut Bumi.

"Udah puas sekarang?".

Lelaki itu tersenyum lebar seraya menganggukkan kepala.

"lain kali jangan gini lagi ya. Kasian Mama tau".

Pukul tiga dini hari, Bumi tiba-tiba terbangun dari tidurnya lalu mengutarakan keinginannya untuk makan nasi uduk yang dibuat khusus dari tangan sang Mama. Senja bisa saja cuek dan abai, tapi kupingnya benar-benar pengang karena rengekan serta tangisan pria itu. Iya Bumi menangis meraung agar keinginannya terpenuhi.

Lalu disinilah mereka. Merepotkan Mama di jam-jam yang seharusnya masih berada di dalam dekapan selimut.

"Ini sisanya mau dimakan lagi?".

"Iya buat nanti lagi, simpen aja ya Yang". 

Senja bergerak menyimpan makanan yang masih cukup banyak, agar bisa disantap pagi nanti oleh Mama dan si kembar.

"Mau tidur disini atau pulang?".

"Disini aja ya, gapapa kan?".

"Gapapa. Aku juga males pulang lagi sih sebenernya".

Sikap tidak biasa yang ditunjukkan oleh suaminya tak sampai disitu saja. Siang harinya Bumi kembali berulah, tepatnya ketika tengah asik bersantai diruang tengah, pria itu tiba-tiba menyuruh Aji dan Chenda yang baru saja pulang sekolah untuk membeli Crepes yang akhir-akhir ini sedang viral. Katanya sih dia lihat makanan itu dari fyp tiktok.

"Bang, panas atuh. Nanti sore aja lah" protes Chenda ketika Bumi menyerahkan sejumlah uang.

"Buru! Eta nanti kembaliannya buat jajan kalian".

"Mana cukup segini berdua!" Sentak Aji tak terima.

"Protes aja! Udah sana pergi".

Dengan bibir yang mengerucut dan sedikit gerutuan. Si kembar itu mematuhi titah Abangnya. 10 menit berselang, mereka sudah kembali membawa beberapa kresek.

"Nih makan tuh. Sampe kenyang!!".

Bumi tersenyum sumringah begitu membuka bungkusnya, liurnya seakan menetes kemana-mana, setelah menggosokkan kedua tangan dengan penuh semangat, pria itu langsung mencubit bagian ujung makanan itu.

Swastamita Yang Membumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang