Detik berganti menit, tubuh Senja masih membeku setelah mendengar perkataan Bumi. Apa Senja salah dengar? Pacaran? Pria ini mengajaknya pacaran? Di atas tempat tidur dalam keadaan pria itu yang baru bangun dan masih bau iler?
Gila.
Bumi sudah gila.
"Hahahahahahaha" tawa keras Bumi menghentikan segala pemikiran di kepala Senja.
"Kenapa sih, Lo?" Tanya Senja.
Bumi masih terus tertawa, bahkan kini lelaki itu memegangi perutnya yang terasa nyeri karena tertawa terlalu kencang. Sudut matanya masih berair.
Senja memegang kepala Bumi. "Saha maneh?".
"AING MAUNG BISKUAT. HAHAHAHAHAHA".
Senja ikut terbahak bersama Bumi. Mereka berdua benar-benar gila.
"Udah-udah. Capek gue" ujar Senja berusaha menghentikan tawanya.
"Aduh Gusti, ya Allah. Sakit banget perut gue".
Keduanya mengatur napas dengan susah payah dalam posisi terlentang.
"Lo... Harus liat muka Lo sih Nja, cengk banget. Hahaha".
"Biadap Lo!!".
"Hahahaha".
Ketika napasnya sudah kembali normal, Bumi memiringkan tubuhnya menghadap Senja, "udah baper ya, Lo?".
Senja mendelik sebelum menarik rambut Bumi. "Najis banget. Buyut Lo tuh baper".
Kekehan kecil keluar dari bibir Bumi. Merasa gemas, Bumi membawa Senja ke dalam pelukannya.
"Ih!! Planet! Lo bau, kampret!".
"Lepasin, Allahu, bau bangke lo".
Alih-alih melepaskan dekapannya, lelaki itu malah semakin mengeratkan dan membawa Senja ke lekukan ketiaknya. Hal itu sontak membuat Senja bergerak secara brutal agar terbebas dari Kungkungan sahabat biadapnya itu. Susah payah Senja menahan napasnya. Bumi belum mandi.
Dengan sekuat tenaga Senja mendorong dada Bumi, dan akhirnya penderitaannya telah selesai. Senja menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Edan!" Umpatnya.
"Wangi gue mah. Mana pernah bau". Ujar Bumi santai.
"Bau bangke anjir".
"Astagfirullah mulutnya ukhti".
"Sana-sana mandi" suruh Senja sembari mendorong badan Bumi membuat cowok itu terjatuh dari kasurnya. Bumi meringis kecil, ditatapnya Senja yang menunjukkan cengiran, tak lama kemudian perempuan itu ikut bangkit dari tempat tidur milik Bumi.
"Mau kemana?" Tanya Bumi saat Senja sudah mengambil dua langkah menjauh darinya.
"Keluarlah".
"Gak mau bantu gue mandi? Atau... Mandi bareng gitu?".
"SINTING!!".
********
Saat ini Senja sedang berada di ruang Tv milik keluarga Bumi. Bergabung bersama Mama dan si kembar yang tengah menonton serial dua kembar nakal dari negeri Jiran. Jika dilihat lagi, mereka itu seperti cerminan Chenda dan Aji. Jika Upin dan Ipin selalu membuat marah kak Ros, maka Chenda dan Aji pun begitu, selalu membuat Bumi naik pitam.
"Wuihh, onde-onde!!" Seru Bumi yang baru saja tiba di ruang Tv.
Lelaki itu langsung mengambil onde-onde dan duduk lesehan di bawah, di belakangnya ada Senja yang duduk diatas sofa, sehingga kini posisi Bumi berada di antara kaki Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swastamita Yang Membumi
Teen FictionEnd. First Senja Bumi🤗 Aku tidak menginginkan amorfati, aku hanya memerlukan jatukrama yang amerta. Kita adalah fatamorgana yang terlalu aksa disebut jatukrama. Cover by Pinterest.