Chapter 5 : First Day

293 24 5
                                    

Zino pikir hari pertamanya bersekolah akan biasa saja, mengingat tidak ada yang benar-benar mengenalnya disini selain Joshua. Tapi ternyata, karena mereka tidak mengenalnya justru membuat Zino menjadi bahan pembicaraan.

" Siapa dia? Apakah dia anggota 10 keluarga besar?"

" Aku tidak pernah melihatnya. Apakah hanya orang biasa?"

Zino berdecak kesal. Dia melihat jam di pergelangan tangannya. Sudah 15 menit dia berdiri di depan ruang guru, dan Joshua belum juga menyelesaikan urusannya di dalam. Dia sudah kesal dengan ucapan orang-orang yang berlalu lalang.

" Astaga, kau lama sekali. Apa yang kau urus sih?" tanya Zino begitu Joshua keluar.

" Tentangmu, memangnya apalagi? Karena orang tua walimu adalah orang tuaku, aku dimintai keterangan" ucap Joshua seraya melangkahkan kakinya.

Beruntungnya Zino karena Joshua sangat bisa diandalkan. Ditambah Joshua berhasil meminta supaya keduanya dibuat satu kelas, jadi Zino tidak perlu khawatir tidak memiliki siapapun yang dia kenal.

" Kita dikelas mana?" tanya Zino.

" Venus-1, dan aku ada kabar buruk. Tadi aku sempat melihat sekilas daftar murid di kelas kita, dan mayoritas adalah anggota 10 keluarga besar" ucap Joshua.

Zino baru ingin bertanya lebih lanjut, bersamaan dengan kakinya yang berhenti tepat di depan kelas mereka. Yang dikatakan Joshua benar, karena Zino mendapati beberapa wajah tak asing ada di kelasnya. Terutama 3 teman sekamarnya.

" Ah, Kak Zino! Kak Joshua!" seru Dylan, yang menangkap keberadaan keduanya.

Zino hanya tersenyum kikuk saat seluruh pasang mata menatap keduanya. Dia ditarik Joshua menuju dua kursi kosong yang bersebelahan.

" Tidak usah dipikirkan. Kau fokus saja belajar dan mencari tahu" ucap Joshua, begitu keduanya duduk di kursi mereka.

Zino mengangguk dan mulai mengeluarkan buku catatannya. Bertepatan dengan itu, seorang pria paruh baya masuk dan memperkenalkan diri sebagai Mr. Yohanes. Beliau akan menjadi guru di mata pelajaran ilmu sihir dasar.

Satu jam berlalu hanya untuk memperkenalkan sihir dan jenis-jenisnya. Tentu saja satu jam itu lama karena Mr. Yohanes menjelaskan asal-usul sihir dan tiap namanya.

" Ahh, aku lelah. Setelah ini apa yang akan kita pelajari?" tanya Zino pada Joshua.

" Ekonomi dasar. Sepertinya kita diminta untuk mengetahui ini supaya kita bisa tahu kondisi masyarakat di Fortissi" ucap Joshua.

Zino berdecak kesal. Apanya yang akan jadi pahlawan? Kenapa juga dia harus mempelajari ekonomi, disaat dia tidak tertarik untuk terjun langsung ke masyarakat? Dia hanya akan menjadi pegawai di kafe milik keluarga Joshua saja.

Yah, sepertinya hari pertamanya akan sangat panjang.

***

" Vincent! Kau akan makan dengan siapa?"

Vincent menoleh pada Stefan yang duduk di sebelahnya," Sean mungkin. Atau kau saja juga tidak apa-apa. Kita ajak Marcello juga," sahutnya.

" Kalau kau dengan kami, Sean dengan siapa?" tanya Stefan sembari merapikan bukunya.

" William, pastinya. Lagipula Sean tidak pernah masalah jika dia harus makan sendiri" sahut Vincent dengan tatapan yang mengarah pada sosok Sean yang duduk di belakang bersama William.

" Ya kan aku tidak enak kalau kau terus bersamaku," ujar Stefan.

" Tidak apa-apa, ayo ke kafetaria. Jangan lupa chat Marcello agar bertemu kita disana" ucap Vincent sembari menghampiri Sean.

The FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang