Selain berhadapan langsung dengan Sean dan William, rasanya David menemukan hal lain yang dia takutkan. Berhadapan dengan Joshua, apalagi sampai satu kamar dengan laki-laki yang dikenal sebagai pengawal Zino itu.
" Kau..... Tidak apa-apa tidak sekamar dengan Zino? Aku bisa meminta Dylan untuk-"
" Dylan sedang butuh Zino. Biarkan saja mereka berdua," ucap Joshua.
David tidak menyangka kata-kata itu yang akan dikeluarkan Joshua. Dia pikir Joshua akan berdecak kesal dan melampiaskan kekesalannya pada David. Tapi sepertinya Joshua cukup pengertian.
" Maafkan aku yang barusan marah-marah. Aku hanya khawatir pada Zidan," ucap David sembari mendekat ke kasur.
" Tidak usah dipikirkan. Aku juga akan sepertimu kalau Zino hilang," ucap Joshua, tanpa menatap David.
Keduanya sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing. Walaupun kenyataannya Joshua sekarang sedang memikirkan David dan David tengah memikirkan Joshua. Tidak ada yang berani jujur mengenai pendapat mereka masing-masing.
" Kita harus tidur. Kau ingin cepat-cepat menyelamatkan Zidan kan?" ucap Joshua yang sudah berbaring dengan nyaman diatas kasur.
David mengangguk dan ikut membaringkan tubuhnya. Dia melirik Joshua sekilas dari ekor matanya, melihat laki-laki di sampingnya yang sudah memejamkan mata.
' Kau dan Zino memang selalu bisa membuatku tenang'
***
Pagi-pagi sekali, kedua belas remaja itu sudah mulai mendaki lagi untuk mencari Zidan. Mereka bahkan mulai mencari sejak dari awal keberangkatan, berharap mereka menemukan hal yang mencurigakan.
" Apa kita harus menyebar? Berpasangan dan mencari di beberapa jalur," saran Marvel.
" Itu akan berbahaya. Bisa saja kita hilang lagi, dan akan sulit untuk menemukannya kalau begitu," ucap William.
" Iya sih,"
" Yang penting sampai diatas dulu. Masalah mencari dengan tim kecil atau kemana arahnya bisa kita pikirkan diatas," ucap Sean yang membuat mereka mengangguk patuh.
Perjalanan mereka menghabiskan waktu 3 jam, mengingat jarak yang ditempuh cukup jauh. Setibanya disana, mereka memutuskan untuk membagi tim dan mencari di sekeliling.
" Kalau begitu tim 3 orang. Aku akan bertiga dengan Hexel dan Malvin. Sean dengan David dan Dylan, William dengan Vincent dan Stefan, lalu Zino dengan Joshua dan Justin. Kita mencari di empat tempat yang tadi sudah diberitahu kepala desa," ucap Marvel.
Di puncak pegunungan itu, mereka membagi area menjadi 4 bagian agar memudahkan mereka menemukan Zidan. Walaupun kenyataannya, tiap wilayah cukup luas untuk menemukan Zidan yang entah disembunyikan dimana.
" Ini sangat luas dan penuh pepohonan. Bagaimana caranya menemukan Zidan?" keluh Zino yang sudah ingin menyerah, kalau tidak mengingat Zidan yang tengah hilang.
" Kita bagi dua. Aku ke kanan, kau dan Justin ke kiri," ucap Joshua yang dihadiahi gelengan oleh Zino.
" Tidak. Bagaimana kalau kau hilang? Tujuan pembuatan tim 3 orang itu untuk mencegah adanya yang hilang lagi. Kalau kau kesana sendiri sama saja dengan mencelakai dirimu, kau tahu?" ucap Zino tidak terima.
" Aku tidak akan hilang. Kau tenang saja. Justru aku khawatir kau yang hilang, makanya lebih baik kau dengan Justin," ucap Joshua yang tidak mau kalah.
Justin yang berada diantara dua orang itu hanya bisa tersenyum canggung. Ingin memisahkan, namun dia tidak memiliki ide yang lebih baik dibandingkan milik Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fighter
FanfictionNegara Fortissi, negara baru yang terbentuk setelah meteor superpower menghantam bumi. Negara damai yang banyak dijadikan tempat wisata bagi turis asing. Namun, siapa yang sangka jika dibalik keindahan dan kedamaian di negara itu, tersimpan sebuah r...