Chapter 30 : Miller's Residence

157 23 5
                                    

" Ikut denganmu? Ke pesta?"

Sean mengangguk, menanggapi pertanyaan yang ditanyakan Zino. Yap. Dia mengajak Zino untuk pergi ke pesta ulang tahun Putri sulung keluarga Rovergart. Kalau saja Vincent tidak memberitahunya soal kewajiban membawa pasangan atau teman itu, Sean pasti akan datang sendirian.

" Kenapa aku? Kau tidak coba ajak yang lain saja?" tanya Zino bingung.

Saat ini keduanya sedang berada di kelas kosong, karena seharusnya mereka akan berpindah ke kelas lainnya. Zino sudah menyuruh Joshua duluan untuk mencari tempat duduk mereka nantinya.

" Tidak ada yang kukenal," sahut Sean jujur.

' Kasihan sekali pangeran kita ini,' batin Zino.

" Ya sudah, aku ikut. Oh ya, kau bilang wajib kan? Apa William sudah ada yang ingin diajak?" tanya Zino.

" Sudah, ada seseorang yang akan bersamanya," ucap Sean yang membuat Zino menghela napas kecewa.

" Kenapa?"

" Tidak. Hanya saja..... Joshua pasti akan marah sejujurnya. Aku pikir Joshua bisa ikut juga," ucap Zino.

" Anggota tim 17 ada banyak yang dari keluarga besar. Kau bisa tanya mereka apa ada yang belum memiliki teman yang bisa diajak," ucap Sean.

" Kau benar! Aku akan tanyakan David dan Dylan nanti," ucap Zino.

Sean masih penasaran terhadap dua laki-laki yang satu tim dengannya itu. Zino dan Joshua. Keduanya bukanlah dari kalangan keluarga menengah, bahkan dia baru tahu ada nama marga itu. Tapi mereka sangat hebat sampai bisa masuk ke Fortisse Academy, belum lagi kemampuan bertarung dan strategi yang cukup hebat.

' Siapa sebenarnya mereka?'

" Oh ya, aku harus memakai setelan jas ya? Aku tidak berpikir akan hadir ke semacam acara seperti ini, jadi tidak membawa yang ada di rumah," ucap Zino.

" Aku akan pinjamkan punyaku. Kurasa ukuran kita sama, jadi nanti kau ikut aku ke rumah," ucap Sean.

Zino sebenarnya ingin tidak setuju. Dia ingin Sean membawakan saja setelan jas itu ke asrama di Fortisse Academy. Tapi itu akan tidak sopan, padahal dia yang meminjam.

" Baiklah,"

***

" Kau gila? Bagaimana kalau keluarga Miller juga musuh kita? Kau masuk kandang lawan tanpa persiapan dan tanpa bala bantuan,"

Zino meringis mendengar ucapan Joshua. Dia baru saja menceritakan perihal ajakan Sean soal pesta itu dan soal setelan jas yang akan dia pinjam.

" Tapi ada Sean yang-"

" Kalau Sean sama seperti keluarganya bagaimana?"

" Hei, jangan menuduhnya begitu. Sejauh ini, Sean sepertinya baik. Dia yang melawan musuh seorang diri demi menyelamatkan kita di Desa Goldie, kau ingat?" ucap Zino.

" Hanya karena hal itu, kau belum bisa bilang kalau Sean baik. Tidak sampai ada bukti pastinya," ucap Joshua.

Berdebat dengan Joshua perihal anggota 10 keluarga besar adalah hal yang paling Zino hindari sebenarnya. Karena dia tahu kalau Joshua tidak akan setuju atas pendapatnya, entah apapun itu.

" Aku sudah janji, jadi tidak bisa aku ingkari. Lagipula, kau sendiri akan ikut juga kan? Bersama David?" tanya Zino.

Tadi Zino sudah bertanya pada David soal teman yang akan dia bawa ke pesta. Beruntungnya, laki-laki itu belum memiliki seseorang untuk diajak. Jadi Zino memintanya untuk mengajak Joshua, dengan alasan Zino yang minta.

The FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang