Berbeda dengan keadaan di luar, di dalam sudah penuh dengan suasana menegangkan. Para tamu beserta keluarga Rovergart hanya bisa diam tak berkutik karena tidak mau dibunuh oleh sang pembunuh yang ternyata ada lebih dari 1.
Di sudut ruang pesta, Vincent, Stefan, dan Marcello tampak berkumpul dan memikirkan rencana dalam diam. Mereka mana mungkin diam saja saat ada bahaya seperti ini.
" Sean mana?" bisik Stefan pada Vincent.
" Mana kutahu. Dia bersama Zino dan William tadi," balas Vincent.
Vincent memindai sekitar, mencari orang-orang yang dia kenal. Namun tampaknya itu tidak berguna karena yang dia kenal hanya Stefan dan Marcello. Ditambah, dia juga tidak menemukan keberadaan Sean ataupun William.
' Mereka hadirkan? Lalu mereka kemana? Apa diluar?' batinnya.
" Yang dari 10 keluarga besar maju! Atau kalian akan membuat yang lainnya mati,"
Stefan menatap sang pembunuh dengan tatapan aneh. Jelas-jelas mayoritas disini isinya anggota 10 keluarga besar, lalu buat apa dia mencari siapa saja yang dari 10 keluarga besar?
" Sepertinya dia hanya disuruh seseorang. Dia bahkan tidak tahu jika disini banyak anggota 10 keluarga besar," bisik Marcello.
Marcello ada benarnya. Kalau memang mereka tahu soal pesta ini, maka melakukan pembunuhan massal adalah hal yang harus mereka lakukan. Tapi mereka seperti tidak tahu jika disini banyak yang dari 10 keluarga besar.
Mereka menargetkan seseorang.
" Siapa kira-kira targetnya?" tanya Stefan berbisik lagi.
" Sean? Atau William? Atau justru si putri keluarga Rovergart?" ucap Vincent.
3 nama yang Vincent sebut adalah orang-orang yang sudah pasti diincar. Mau bagaimanapun, William adalah anggota keluarga Rodriguez. Dia pasti paling diincar. Kalau Sean, semua orang tahu jika laki-laki itu adalah yang paling hebat sejauh ini.
" Sepertinya si Putri, karena ini pestanya kan? Harusnya sih-"
Belum sempat mereka berdiskusi, bahu Stefan ditepuk pelan oleh seseorang. Mereka pun spontan menoleh dan mendapati Zino yang barusan menepuk bahu Stefan.
" Zino?! Kau ada disini-"
" Kita tidak punya banyak waktu. Katakan padaku, dimana si Putri?" tanya Zino.
" Ada di sana, dia bersama orang tuanya. Kau mau apa?" tanya Stefan.
" Dengar, sebentar lagi Joshua dan David akan sampai kesini, kalau mereka sudah mengalahkan salah satu komplotan pembunuh itu. Pasti akan ada keributan juga, jadi kalian bantu mereka ya. Aku akan membawa si Putri ke tempat yang aman," ucap Zino.
" Tunggu, kau dengan Sean kan? Mana dia?" tanya Vincent saat tidak mendapati saudaranya bersama Zino.
" Dia di luar dengan William. Katanya masuk lewat jalur atas, tapi aku tidak paham. Pokoknya, nanti kalian bantu saja bila-"
Ucapan Zino belum selesai kala Joshua dan David tiba-tiba sudah ada disana dan menyerang salah satu pembunuh yang berada di tengah-tengah aula pesta. Keributan pun terjadi dengan para tamu undangan yang mulai berlarian untuk kabur.
" Zino cepat! Bawa ke atas saja dulu!" seru Joshua.
Zino mengangguk. Dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari dengan cepat dan melewati para tamu untuk sampai ke tempat sang Putri. Dia segera menarik perempuan muda itu tanpa sempat berkata apa-apa pada orang tuanya.
" Kau mau bawa aku kemana?" tanya Marsha, sang Putri.
" Ke tempat aman. Kita harus cepat karena kau yang mereka incar," ucap Zino.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fighter
FanfictionNegara Fortissi, negara baru yang terbentuk setelah meteor superpower menghantam bumi. Negara damai yang banyak dijadikan tempat wisata bagi turis asing. Namun, siapa yang sangka jika dibalik keindahan dan kedamaian di negara itu, tersimpan sebuah r...