Chapter 14 : First Mission

174 22 0
                                    

Mungkin dari beberapa hari yang dia lalui di Fortisse Academy, hari ini akan menjadi hari yang paling dia benci. Dan akan membuatnya membenci hari Minggu, setidaknya sampai dia lulus dari akademi ini.

Dimulai dengan bel yang bunyinya memekakkan telinga, pasalnya mereka menggunakan bel darurat. Tentu saja dirinya, dan murid lainnya panik kala itu. Dan itu terjadi pada pukul 6 pagi di hari Minggu, dimana hari itu seharusnya menjadi hari bebas bagi pada murid.

Zino yang kala itu bangun karena terkejut, langsung ditarik Marvel segera setelah dirinya turun dari kasurnya. Tanpa memikirkan Joshua lagi, dia segera ke aula dengan pakaian tidurnya yang entah tercium seperti apa di hidung orang lain.

" Ada apa ini?" tanya Zino pada Marvel, dia tidak melihat Dylan di sebelahnya.

" Entahlah, bel darurat berbunyi begitu saja. Aku dan Sean yang langsung terbangun, langsung membangunkanmu dan Dylan," ucap Marvel, sembari sesekali menyapa temannya yang lewat.

Zino mengangguk saja. Lalu di detik berikutnya, dia baru teringat akan Joshua yang tidak bersamanya. Dia langsung berdiri dari duduknya, dan berniat pergi. Namun Marvel menyuruhnya duduk karena di mimbar depan, sudah ada sang kepala sekolah.

" Aku harus mencari Joshua," bisiknya pada Marvel.

" Tenanglah, dia pasti sudah duduk disini entah di depan atau di belakang. Kau seperti kehilangan kekasihmu saja," ucap Marvel.

' Dia satu-satunya saudaraku,' batin Zino, tanpa bisa dia katakan pada Marvel.

" Selamat pagi, semuanya. Maaf membuat kalian bangun dengan kepanikan karena bel darurat yang berbunyi. Ini upaya karena kalian pasti malas bangun pagi," ucap pria paruh baya yang bernama Wilson Rovergart.

Murid-murid mulai mengeluh karena dibangunkan pagi-pagi. Sementara mereka mengeluh, Zino masih celingukan mencari keberadaan Joshua yang entah dimana. Dia juga tidak membawa ponselnya karena tadi buru-buru.

" Tenanglah, Joshua ada di kursi depan,"

Zino refleks menoleh kearah kirinya dan mendapati Sean yang masih menatap lurus ke depan. Karena tahu Zino memperhatikannya dengan pandangan bertanya, Sean pun menoleh.

" Aku melihatnya barusan, jadi kau tidak perlu khawatir" ucapnya lagi.

Zino menghela napas lega. Dia mulai memperhatikan ucapan sang kepala sekolah yang menjelaskan perihal misi per tim yang akan mereka lakukan mulai hari ini.

" Nah, silahkan berkumpul kembali bersama tim kalian pada pukul 8 pagi. Kalian bisa mandi dan sarapan terlebih dahulu, lalu kembali ke aula" ucap Mr. Wilson.

Semuanya langsung berhamburan keluar begitu Mr. Wilson selesai mengucapkan kata-katanya. Termasuk Zino yang dengan cepat menuju kursi-kursi depan, hanya untuk memastikan Joshua benar-benar ada disana.

" Kak Zino!"

Zino menoleh, dan mendapati Dylan melambaikan tangan kearahnya. Disebelahnya, ada Joshua dan David yang sepertinya tahu jika Zino akan mencarinya.

" Kak Zino kemana saja? Kupikir Kakak akan ke kamar Kak David," tanya Dylan.

" Aku ditarik Marvel langsung ke aula," ucap Zino.

" Ya, syukurlah kau baik-baik saja. Kupikir ada masalah apa tadi sampai bel darurat harus berbunyi," ucap Joshua.

Mereka pun melangkah kembali ke kamar untuk siap-siap dan sarapan bersama di kafetaria. Zino sarapan bersama dengan David dan Dylan, karena mereka ingin membicarakan soal misi yang akan mereka dapatkan.

" Kira-kira misi seperti apa yang akan kita dapatkan ya?" tanya Zino.

" Dulu ada anggota keluarga kami yang masuk Fortisse Academy juga. Katanya sih misinya tergantung tingkatan yang ingin kita ambil," ucap David.

The FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang