Mengerjapkan matanya perlahan, Zino tersadar dan bisa melihat sekelilingnya yang cukup gelap. Zino mengernyit kala merasa tidak asing dengan tempatnya saat ini. Ditambah dinding kayu dan beberapa kotak yang ada di pinggir ruangan.
' Ini tempat yang ada di mimpiku kan?'
Zino mencoba bergerak, namun dia baru sadar jika kedua tangan dan kakinya diikat di kursi. Dia mencoba mengamati sekitarnya, hingga matanya menangkap keberadaan seseorang di sudut ruangan.
" Zidan!"
Seseorang itu, Zidan, tampak tidak sadarkan diri dengan beberapa luka di wajah dan tubuhnya. Zino tanpa sadar menahan amarahnya saat melihat Zidan. Baru sehari dan Zidan sudah terluka separah itu.
" Aku harus membawa Zidan keluar sebelum para penculik itu datang," gumamnya.
Zino mencoba menggunakan kekuatannya, namun sepertinya di sekelilingnya sudah ada peredam yang meredam kekuatannya. Pantas saja Zidan tidak bisa melawan balik.
Zino pun menggoyangkan tubuhnya, berusaha menggerakkan kursi ke sebuah besi panjang berkarat yang bisa dia gunakan untuk memotong tali yang mengikat dirinya.
Perlahan namun pasti, tali itu putus sedikit demi sedikit. Zino tersenyum kecil, menyadari keberuntungan berada di dirinya. Dia harus cepat karena mungkin di luar masih banyak jebakan lainnya.
" Berhasil!"
Zino dengan cepat melepaskan tali di kakinya dan segera menuju Zidan. Walaupun tubuh Zidan lebih kecil dari Zino, tapi Zino harus akui kalau dia tidak memiliki tenaga untuk mengangkat Zidan.
" Duh, bagaimana ini?"
Disela kepanikannya, pintu kayu itu terbuka dan menampilkan sesosok laki-laki dengan tampang menyeramkan diikuti beberapa orang lainnya. Ada perempuan diantara mereka juga, yang jika dilihat-lihat sepertinya satu geng dengan mereka.
" Wah, wah, lihat lah dia. Bisa-bisanya baru ditinggal sebentar sudah melepaskan diri saja," ucap laki-laki itu.
Zino berdiri di depan Zidan, menatap tajam segerombolan orang-orang tidak dikenal itu. Walaupun sebenarnya dia takut mengingat dia tidak bisa menggunakan kekuatannya, tapi dia tidak mungkin meninggalkan Zidan sendirian disini.
Namun kemudian, mata Zino membulat tidak percaya kala seseorang masuk ke dalam ruangan kecil yang mungkin bisa Zino sebut sebagai gudang itu. Netranya menatap sosok itu dengan tatapan tidak percaya bercampur kecewa.
" Terkejut ya? Yah, sampai saat ini hanya kau yang berhasil mengetahui diriku. Kau tidak akan kubiarkan lolos,"
Zino bertekad akan keluar dari sini bersama Zidan. Joshua dan teman-temannya sedang mencari mereka, jadi dia harus berhasil. Walaupun dia harus melawan mereka tanpa kekuatannya.
' Aku harus menyelamatkan Zidan, sesuai janjiku pada David'
***
" Pengguna elemen tanah?"
" Iya, aku melihatnya dengan mataku sendiri,"
Saat ini, sisa anggota tim 17 sedang berkumpul dan membahas hilangnya Zino. Justin sudah melaporkan segalanya, berharap yang lainnya bisa ikut membantu.
" Walaupun Zino hilang, kita tidak bisa memastikan apakah itu penculik yang sama atau tidak," ucap Sean.
" Ja-jadi bagaimana?" tanya Justin.
" Kita akan tetap mencari penculik itu. Berdoa saja semoga ini penculik yang sama dengan yang menculik Zidan, jadi kita tidak perlu bekerja dua kali," ucap Marvel.
Mereka bergerak menuju tempat dimana Zino menghilang. Dugaan sementara oleh Marvel, markas penculik itu pasti ada di bawah tanah dan pintunya ada di suatu tempat tersembunyi yang mereka sendiri tidak tahu dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fighter
FanfictionNegara Fortissi, negara baru yang terbentuk setelah meteor superpower menghantam bumi. Negara damai yang banyak dijadikan tempat wisata bagi turis asing. Namun, siapa yang sangka jika dibalik keindahan dan kedamaian di negara itu, tersimpan sebuah r...