JENNIE POV
Aku membanting pintu apartment dengan sangat keras, melempar hand bag ke atas tempat tidur. Terus mengacak berbagai barang yang berada di atas dressing table, melempar dan membuangnya ke segala arah. Seakan hanya itu yang bisa kulakukan untuk menyalurkan amarah ini, aku sadar jika telah kehilangan kendali selama pembicaraan terakhirku dengan Lisa dan aku sangat menyesalkan hal itu!
Entah mengapa aku bisa menjadi begitu bodoh untuk mengungkit semua masa lalu, aku tidak ingin terlihat seperti seorang jalang putus asa yang mengharapkan milik seseorang. Aku berteriak, mengutuk diriku yang terlalu menyedihkan. Hanya bisa menangis sejadi-jadinya, meratapi nasib yang begitu tragis. Dan semua ini masih menyisakan sebuah pertanyaan besar, mengapa hingga saat ini aku belum menemukan kebahagiaan?
"Setelah apa yang terjadi selama ini, mengapa kau masih begitu mencintainya?"
Aku menghantam dressing table.
"Apa alasanmu hingga tidak bisa membuka hati untuk orang lain, Jennie?" Aku menatap pantulan diriku di cermin.
"Kenapa kau kembali ke kota ini? Bukankah kau tahu jika dirimu akan terluka. Kau akan merasakan luka yang jauh lebih pedih dari sebelumnya!"
"Kenapa kau tidak bisa sadar jika dia sudah menjadi milik orang lain! Kau tidak akan pernah bisa bersamanya."
"Why, Jennie?"
Aku benci jika harus terlihat sangat rapuh seperti ini. Pada akhirnya menunjukkan sisi lemah dari seorang Jennie Kim, bagian yang selalu bersembunyi dan tidak ingin kubagikan pada semua orang.
"Apakah aku tidak pantas mendapatkan kebahagiaan, God?"
"Shit! Aku benar-benar bodoh!"
"MENGAPA AKU HARUS KEMBALI KE NEGARA SIALAN INI!" Teriakku.
- -
JOOHYUN POV
Seperti sudah menjadi kebiasaan lama, aku selalu berusaha mencari tahu ke mana Lisa pergi. Ketakutan yang selalu datang mengingat apa yang terjadi di masa lalu. Alasannya untuk lembur diluar jam kerja sangat tidak memuaskan hatiku. Setelah menidurkan Jaehyun, aku kembali ke kamar. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.33 malam dan Lisa akhirnya kembali. Aku menatap langkahnya yang tampak menyeret, dia terlihat tidak bersemangat.
Apa yang terjadi padanya?
"Apa kau baik-baik saja, Yeobo?"
"Ne." Lisa mengangguk.
"Apakah terjadi sesuatu di Skynet?"
"Tidak, aku hanya lelah karena banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan."
"Sebaiknya kau beristirahat." Aku tersenyum sambil mengusap pipinya.
"Apa kau sudah makan?" Tanya Lisa.
"Aku sudah makan, Yeobo. Bagaimana denganmu?"
"Aku juga sudah. Aku mandi dulu, Baby." Lisa mengecup keningku.
Tidak banyak percakapan setelah Lisa kembali dari toilet, dia naik ke tempat tidur dan segera menyelimuti tubuh kami. Aku melirik ponsel yang bergetar di atas nakas. Lisa tampak menatapku yang sedang bertukar pesan dengan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...