AUTHOR POV
Apa yang terjadi sebelumnya membuat keraguan Jennie kembali, kata-kata Joohyun membuka jalan untuk semua ketakutan. Jika Jennie tidak berada dalam posisi seperti ini, mungkin dia bisa menghadapi Joohyun dengan segala keberaniannya. Tapi Jennie menyadari jika dia berada dalam posisi salah dan keadaan yang lemah.
Semua perasaan berkecamuk di benak, seperti sebuah bola salju yang akan membesar setiap kali dia bergerak. Jennie tampak kewalahan dan tidak bisa menghentikan pikiran buruk yang mulai bermunculan. Meski dia berusaha untuk menepis segala pikiran, namun segalanya terlalu berkabut untuk dibersihkan.
Jennie tidak memahami mengapa perasaan mengerikan yang diberikan Joohyun memiliki efek yang begitu besar pada dirinya. Orang yang semula berada dalam barisan paling belakang, tiba-tiba mengisi posisi teratas mimpi buruknya. Apa yang Joohyun lakukan kemarin seperti sebuah ultimatum yang menyadarkan Jennie akan kenyataan.
Jennie tersentak ketika seseorang membuka pintu apartmentnya, meski dalam keadaan setengah sadar tapi dia bisa melihat orang yang berjalan ke arahnya. Ruangan tampak gelap, namun Jennie bisa mengenali bentuk tubuh itu. Jennie mendengus kesal ketika wanita jangkung itu duduk dan mengusap kepalanya.
"Hei, Beautiful. Apa kau tertidur di sini?" Lisa tersenyum.
Jennie menghindar ketika Lisa mencoba mencium bibirnya.
"Jangan cemberut." Lisa tersenyum geli ketika Jennie membuang wajahnya.
"Apa kau sudah makan malam, Mandu? Aku kelaparan, apa kau ingin makan bersamaku?" Lisa memeluk Jennie dari samping.
"Kupikir kau sudah melupakan jalan pulang." Jennie mencibir.
"Aigoo.. Maafkan aku, Mandu. Aku hanya-"
"Ke mana saja kau? Aku mencoba menghubungimu sejak pagi dan kau menghilang setelah mengatakan jika kau akan pergi ke Skynet!"
"Mianhae.. Aku mencoba membalas pesanmu saat pergi ke studio 2, tapi aku tidak bisa melakukannya karena Jeongyeon memanggilku."
"Kau memiliki banyak waktu untuk membalas pesanku, Manoban! Tapi kau tidak mengambil satu pun kesempatan! Kau sengaja mengabaikanku!"
"Astaga, Mandu. Jangan memikirkan hal buruk tentangku, kau mengetahui jika ini adalah hari pertama bekerja setelah liburan kita. Banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan, belum lagi ada staff baru yang memerlukan bimbingan dariku. Aku tidak perlu menjelaskan banyak hal karena kau mengenal pekerjaanku dengan baik."
"Ponselmu mati, apa kau sengaja mematikannya agar aku tidak bisa menghubungimu? Apa saja yang kau lakukan di luar sana? Pergi dengan siapa kau sebenarnya!"
"Apa maksudmu, Mandu? Aku baru kembali dari Skynet, mengapa kau berbicara seperti itu?"
"Kau hanya berdalih, aku sudah menghubungi Jisoo dan dia mengatakan jika kau tidak ada di kantor ketika dia pulang. Ke mana perginya dirimu!" Jennie mulai meninggikan suara.
"Aku tidak pergi ke mana pun selain Skynet. Jika kau tidak mempercayaiku, kau bisa menghubungi staff baru yang bekerja lembur bersamaku tadi."
"Alasan!"
"Please, Mandu. Kumohon dengarkan aku." Lisa mencoba memegang tangan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...