LISA POV
Aku kembali lebih awal, Jisoo Eonnie mengizinkan kami untuk pulang lebih cepat agar bisa menghabiskan malam untuk membuat pesta penyambutan Jennie. Aku benar-benar ragu untuk pergi ke sana, untuk apa aku datang ke sebuah acara yang tidak akan menerima kehadiranku? Bukannya disambut, Jennie hanya akan menendangku keluar.
Sudah terlihat jelas jika Jennie tidak merasa nyaman ketika berada di dekatku, terutama sejak kejadian tadi malam. Bukannya menyelesaikan, aku hanya menambah masalah menjadi lebih besar setelah perdebatan panas itu. Jennie bahkan tidak memberiku kesempatan untuk membela diri, dia hanya menuduhku merusak kehidupannya.
Apakah dia tidak tahu, betapa hancurnya aku karena kehilangan dirinya? Jika saja dia tahu keputusan yang aku ambil adalah sebuah penyesalan yang hingga hari ini melukai setiap langkahku. Seandainya waktu bisa kembali, mungkin aku akan tidak akan pernah mengambil keputusan ini. Di mana aku memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian.
"Dadda!"
"Hallo, Son." Aku tersenyum melihat Jaehyun berlari ke arahku.
"Jae pergi ke mana?" Aku memeluknya.
"Dae belmain di taman beltama Hyun Ki dan Hyun Ae." Jaehyun tersenyum lebar.
"Kau pulang lebih awal, Yeobo?" Joohyun tersenyum dan berjalan ke arahku.
"Ne, Baby. Jisoo Eonnie menyuruh kami pulang lebih awal karena ada sebuah pesta penyambutan nanti malam."
"Pesta penyambutan?"
"Ya, pesta penyambutan Production Designer Chief yang baru. Jisoo Eonnie begitu bersemangat dan ingin mentraktir semua orang untuk berpesta." Aku tertawa geli. "Apakah aku boleh pergi ke sana?"
"Tentu saja boleh. Tapi ingat jangan terlalu banyak minum, karena kau akan mengemudi." Joohyun mengusap pipiku.
"Okay, Baby."
"Aku akan menyiapkan makan malam, apa kau sudah mandi?"
Aku mengangguk. "Sudah."
"Tolong jaga Jae sementara aku memasak." Joohyun mendaratkan sebuah ciuman sebelum dia pergi ke arah dapur.
Aku duduk di sofa lalu menyalakan televisi, sementara Jaehyun sibuk dengan leggo kesayangannya. Dia cukup kesal, karena leggo yang sejak 10 menit yang lalu dia susun secara tidak sengaja terlepas. Tangan kecilnya tidak terlalu kuat untuk menyusun leggo secara erat. Dia terlihat sangat menggemaskan saat kesal seperti ini, aku sedikit terkikik melihat kekesalan balita 3 tahun ini.
"Ctop teltawa, Dadda!" Dia semakin kesal membuatku semakin menertawakannya.
Aku meraih tubuh mungilnya lalu memeluk dan mencium seluruh wajahnya secara acak. Dia terkikik karena merasa geli.
Kedua tangan kecilnya menangkup wajahku. "I lop you, Dadda." Ucapnya lembut dan mencium kedua pipiku.
"Love you more, Jaehyunie." Balasku.
"Dae boleh minta tetuatu?" Kedua tangannya masih di pipiku.
"Ya, tentu." Aku membuatnya duduk di samping kananku.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...