AUTHOR POV
Lisa dan Joohyun hanya berdiam diri sepanjang perjalanan mereka ke rumah sakit. Sesekali Lisa melirik Jaehyun yang berada dalam pelukan Joohyun. Ketiganya tiba di rumah sakit beberapa menit kemudian, Lisa langsung membawa Jaehyun ke unit gawat darurat. Beberapa perawat langsung menyambut Lisa dan membantu untuk menangani pria kecil itu.
Joohyun hanya berdiri di samping tempat tidur mengamati bagaimana khawatirnya Lisa. Wanita jangkung itu sedikit menjauh untuk kembali menghubungi Jennie, namun panggilannya berulang kali ditolak. Lisa menghela napas panjang, menyandarkan diri pada dinding di sudut ruang IGD. Lisa kembali ke arah tempat tidur ketika mendengar suara tangisan Jaehyun.
"Mommy.."
"Tenang, Mommy ada di sini. Kumohon jangan menangis lagi, Baby." Joohyun memeluk Jaehyun.
Lisa berdiri mengamati keduanya.
"Pulang, Mommy!" Jaehyun terus menangis.
"That's okay, Baby. Kita akan segera pulang setelah dokter memberikan obat." Joohyun mengusap kepala Jaehyun.
Jaehyun terus menangis dan membuat keributan di IGD.
"Hei, Tough Guy. Jangan menangis, semua akan baik-baik saja." Lisa mencoba menenangkan Jaehyun.
"No, Dadda. Pulang!" Jaehyun berteriak.
Keduanya tampak kewalahan karena tangisan Jaehyun tidak mereda.
"Aku akan membawanya kembali ke rumah."
"Kau tidak bisa melakukan itu, Joohyun."
"Apa kau tidak melihatnya? Jaehyun tidak suka berada di tempat ini, Yeobo."
"Ini bukan tentang menyukai atau tidak, Jae membutuhkan perawatan rumah sakit."
"Kita bisa melakukannya di rumah, aku bisa meminta rumah sakit untuk menyiapkan segalanya."
"Tidak, Joohyun. Penanganannya tentu akan sangat berbeda, kau tidak bisa mendapatkan banyak hal jika merawat Jae di rumah. Jaehyun harus dirawat di rumah sakit ini."
"Mengapa kau begitu keras kepala, Yeobo?"
"Aku keras kepala?" Lisa tersenyum geli. "Kau yang begitu keras kepala!"
"Aku–"
"Lisa, Joohyun."
Keduanya menoleh ketika suara seseorang menghentikan perdebatan keduanya.
"Eomma?" Joohyun melirik.
"Apa kalian tidak bisa menahan ego dan berhenti berdebat di tempat ini?" Yejin berjalan mendekat.
"I'm so sorry, Eomma." Lisa membungkuk.
"Aku ingin berbicara denganmu, Lisa-ya." Yejin berbalik dan berjalan keluar dari ruang IGD.
Rasa bersalah bisa menjadi sensasi yang sangat kuat dan sering kali tidak tertahankan. Suatu perasaan di mana salah satu emosi yang mampu memakan dirinya sendiri. Hal yang dapat melumpuhkan dengan setiap gigitan rasanya akan menjadi sedikit lebih berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...