TURKS AND CAICOS ISLANDS
JENNIE POV
Kekhawatiran bisa dikatakan sebagai suatu ketakutan atau kegelisahan akan suatu hal yang belum diketahui pasti. Dan sering kali menimbulkan pikiran negatif akan suatu hal yang belum tentu terjadi. Rasa khawatir biasanya hanya dirasakan oleh pikiran di kepala kita. Saat kita mengkhawatirkan sesuatu, pikiran menjadi penuh dan fokus pun hanya tertuju pada masalah tersebut.
Langit sudah gelap dan Lisa masih belum kembali, aku bolak-balik dari dalam kamar dan ruang tengah untuk menunggu kedatangannya. Usahaku untuk menghubungi ponselnya tidak membuahkan hasil, karena Lisa tidak menjawab satu pun panggilan atau pesan singkat dariku. Aku benar-benar khawatir dan tidak bisa membuang segala pikiran jelek ini.
Aku hampir menangis karena tidak mengetahui tentang keberadaan Lisa, ini bukanlah dirinya. Lisa tidak pernah menghilang begitu saja seperti ini, setidaknya semenjak kami kembali bersama. Aku tidak tahu harus pergi ke mana, aku takut jika aku pergi keluar dia akan kembali dan menemukan ketidakhadiranku. Aku tidak tahu apa yang ada di dalam isi kepala batu dan dibalik rambut pirang itu, hingga dia tega meninggalkanku selama berjam-jam lamanya.
Geez!
Wanita jangkung yang sangat menyebalkan!
Karena merasa lelah, akhirnya aku memilih untuk beristirahat. Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur dan suara seseorang membawaku kembali ke dunia nyata. Aku berusaha menyesuaikan pandangan di dalam ruangan gelap ini. Aku menekan tombol untuk menyalakan lampu di ruang tengah, kedua mataku menangkap Lisa berdiri di sana tersenyum ke arahku. Langkahnya tampak terhuyung ketika dia mulai berjalan.
"Hello, Mandu!"
Lisa tertawa sambil menenggak kembali botol minuman yang digenggamnya.
"I'm home, Mandu!"
Aku menghela napas panjang, ada sebuah kelegaan setelah menemukannya kembali padaku. Tapi aku selalu membencinya ketika Lisa menenggelamkan diri pada minuman keras setiap kali dia memiliki masalah. What a bad habit, Manoban! Aku menangkap tubuh jangkungnya yang hampir terjatuh, mencoba merebut minuman tersebut.
"Jangan mengganggu kesenanganku, Mandu." Lisa mendorongku.
"Apa kau akan selalu begini?" Aku menatap tajam.
"Wae?"
"Aku menunggumu seharian dan kau kembali dalam keadaan seperti ini?"
"Sorry, Mandu. Aku--Hanya berjalan-jalan untuk mencari udara segar." Ucapnya sambil tertawa.
Aku mendekat dan mencoba merebut botol minuman tersebut.
"Can't you stop?" Lisa menghalangi tanganku.
"Kau yang seharusnya berhenti! Mengapa kau selalu seperti ini, Lili? Apa aku tidak cukup baik sehingga kau mencari minuman untuk menyenangkanmu?"
"No, Mandu. Kau selalu melayaniku dengan baik." Lisa menyeringai.
Dia menarikku ke dalam pelukan, menciumku dengan mulut berbau minuman keras itu.
"Lepaskan aku!"
"I need you." Lisa berbisik dan meremas bokongku.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...