LISA POV
Apa yang terjadi pada Joohyun membuat mataku terbuka. Bukan hanya Jaehyun, tapi aku juga terkejut melihat semua kemarahan yang Joohyun tunjukkan saat kami pergi meninggalkan rumah. Bukan karena aku merasa tidak bersalah, melainkan karena perubahan yang begitu besar terjadi sangat cepat. Kami tidak pernah melihat sosok Joohyun yang tidak terkendali seperti itu.
Itu bukanlah Joohyun yang kukenal, aku mengetahui jika terkadang dia bersikap manja dan keras kepala. Tapi kemarahan yang begitu kejam bukanlah bagian dari dirinya, Joohyun adalah sosok yang lembut dan penuh kasih. Joohyun selalu berhasil membuatku kagum, hal itulah yang menjadi alasan mengapa aku tidak ragu untuk menerimanya menjadi pasanganku di awal pertemuan kami.
Aku tidak mengatakan jika dia sempurna, Joohyun juga memiliki kekurangan sama seperti diriku dan semua orang. Meski aku tidak benar-benar menginginkan kehidupan rumah tangga kami, tapi Joohyun selalu bisa membuat segalanya berjalan dengan baik. Aku memang manusia yang tidak pernah bersyukur memiliki istri seperti Joohyun, namun apalah daya jika aku tidak pernah merasa berada di 'rumah'.
Dan aku masih bisa mengingat kejadian itu dengan jelas, aku sempat mematung serta tidak percaya dengan apa yang dilihat kedua mata ini. Joohyun mengutuk dan mengeluarkan kata-kata mengerikan ketika mobilku pergi keluar dari halaman rumah. Hal itu membuat keputusanku untuk pergi semakin besar, aku tidak bisa meninggalkan Jaehyun bersama ibunya dalam keadaan seperti itu.
Aku tiba di depan sebuah rumah megah yang memiliki pintu besar berwarna cokelat. Jaehyun masih tertidur di dalam pelukan, ketika aku menekan bell di samping pintu. Aku mendengar suara lembut seseorang yang menyuruh kami menunggu di tempat dan 1 menit kemudian dia membuka pintu masuk untuk kami. Aku tersenyum melihat sosok wanita cantik berambut peach yang menyapa di belakang pintu.
"Lisa?"
"Hi, Ms. Park." Aku membungkuk.
Aku mengerti arti tatapan ini, Chaeyoung tampak terkejut melihat kondisiku. Mungkin dia menyadari jika sesuatu telah terjadi sebelumnya.
"Apa yang terjadi-Omo, ayo masuk!" Dia melirik Jaehyun dan mengisyaratkanku untuk masuk ke dalam rumah.
"Apa Jisoo Eonnie ada di rumah?"
"Ne, dia sedang bermain games di ruang kerjanya. Kau bisa menunggu di sini sementara aku memanggilnya."
"Gomawo, Ms. Park."
"Chaeyoung. Kau bisa memanggilku Chaeyoung." Dia tersenyum.
"Kemari, kau bisa menyerahkan pria kecil ini padaku." Chaeyoung tersenyum.
"Eh? Tidak apa-apa, Ms--I mean, Chaeyoung."
"That's okay, aku akan membawanya ke dalam kamar."
Aku menyerahkan Jaehyun ke dalam pelukan Chaeyoung. Wanita cantik ini tampak terkikik dan mencium wajah Jaehyun yang tengah tertidur pulas.
"Gomawo." Aku tersenyum.
Chaeyoung mengisyaratkan agar aku menunggu di ruang tengah sementara dia pergi memanggil Jisoo Eonnie. Aku mengirimkan beberapa pesan teks untuk Jennie, namun dia sama sekali tidak membalas satu pun pesan yang kukirimkan. Panggilanku berulang kali ditolak dan sekarang aku benar-benar putus asa.
"Kau benar-benar kacau, Manoban."
Aku menoleh dan melihat Jisoo Eonnie duduk di sampingku.
"Apa yang terjadi sekarang? Masalah apa yang kau bawa kali ini?" Tanya Jisoo Eonnie.
"Entahlah, Eonnie. Silakan mengatakan apa pun karena aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa saat ini."
"Well.. Apa kau ingin aku memberikan pelukan agar kau merasa lebih baik?" Jisoo Eonnie menggodaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...