ONE DAY BEFORE
JENNIE POV
Terkadang seseorang membutuhkan patah hati untuk mengguncang kehidupan, sehingga membuatnya melihat jika dia jauh lebih berharga dari pada apa yang dia dapatkan. Dan meskipun kau menginginkan rasa sakit itu menghilang dengan cepat, terkadang aku hanya perlu berkabung sedikit. Membiarkan rasa sakit akibat penyiksaan itu menyerap agar hatiku belajar memahami.
Bagaimana aku bisa melupakan hari di mana Lisa mematahkan hatiku di masa lalu? Hal yang paling mengerikan tentang itu bukanlah menghancurkan hati seseorang. Menurutku hati memang dibuat untuk dihancurkan, hal terburuk adalah ketika seseorang mengubah hatimu menjadi batu. Di mana kau tidak bisa lagi merasakan sesuatu, yang tersisa hanya sebuah perasaan hampa.
Satu hal lucu tentang patah hati adalah bahwa hal itu tidak seberapa fatal seperti yang kubayangkan. Karena hidup harus terus berjalan dan aku tidak memiliki pilihan selain melanjutkannya. Aku menerima takdir yang telah diberikan Tuhan kepadaku dan terus maju karena tidak ada pilihan lain yang bisa kulakukan.
Aku melirik ponsel, nama Lisa terus muncul ketika dia berusaha menghubungiku. Aku benar-benar tidak ingin mendengar apa pun yang dia coba jelaskan. Berbicara dengan orang mabuk adalah sebuah kesalahan besar dan aku tahu Lisa akan menjadi bajingan setiap kali dia mabuk. Seharusnya aku pergi lebih awal dan tidak mendengar semua kata-kata menyakitkan itu.
Sadar atau tidak, Lisa sudah menyakiti hatiku. Begitu dalam hingga dadaku terasa sesak. Dan aku benar-benar tidak bisa menahan semua rasa sakit ini, semuanya terasa begitu menyakitkan ketika hal buruk itu keluar langsung dari mulutnya. Kupikir aku pernah terluka sebelumnya, tetapi tidak ada yang pernah meninggalkan rasa sakit sepedih ini.
Kata-katamu meninggalkan kepedihan di setiap bagian tubuhku.
Menyayat tajam dan lebih dalam dari sebuah pisau.
"I HATE YOU, HATE YOU MORE THAN ANYTHING! I HATE YOU, ASSHOLE!"
Aku tahu keputusan untuk meninggalkan resort adalah sebuah tindakan yang ceroboh. Ini sudah larut malam dan aku kebingungan harus pergi ke mana. Aku sama sekali tidak memiliki ide tentang tempat ini, aku terselamatkan karena jalanan masih cukup ramai. Aku menghentikan sebuah taksi dan meminta supir mengantarku ke sebuah hotel.
"Kau tampak lelah, Jennie." Aku menatap diri di depan kaca bathroom kamar hotelku.
Setelah membersihkan diri aku kembali ke dalam kamar, masih mengenakan pakaian yang sama karena tidak sempat membawa banyak barang ketika aku keluar dari resort. Aku naik ke tempat tidur dan melirik layar ponselku yang mati, waktu sudah menunjukkan pukul 02.02 am.
Aku menghidupkan ponsel dan memeriksa perbedaan waktu antara Korea Selatan dan Turks and Caicos Islands. Ternyata waktu Korea berada 13 jam lebih cepat dari pulau ini. Karena merasa tidak akan mengganggu jam tidur, aku segera menekan tombol call pada nama Chaeyoung.
"Annyeonghaseyo, Jen.."
"Hello, Chaeng-ah."
"Wifey? Ada apa dengan suara itu? Mengapa suaramu terdengar berbeda?"
Kurasa Chaeyoung menyadari jika aku baru selesai menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...