AUTHOR POV
"Apa kalian akan pergi berkencan hari ini?" Tanya Joomi sambil terkikik.
"Eomma." Joy cemberut.
"Waeyo?"
"Kami tidak pergi berkencan, Eomma. Berhenti menanyakan hal konyol seperti itu." Joy memutar bola mata.
"Eomma hanya ingin mengetahui ke mana kalian pergi."
"Aku sudah berusia 22 tahun, Eomma. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku."
"Apa yang terjadi di beberapa hari lalu membuatku semakin ketakutan, Eomma hanya ingin memastikan jika kau baik-baik saja."
"Tapi Eomma terlalu berlebihan dan berhenti menggodaku!"
Joomi hanya tertawa mendengar keluhan Joy.
"Jangan khawatir, Ajumma. Kami hanya pergi mengunjungi rekan kerja dan setelah itu aku akan mengajak Joy pergi makan siang." Wendy tersenyum.
"Begitu lebih baik." Joomi mengusap pundak Wendy.
"Kami tidak akan pulang terlambat karena hari ini aku akan membantu Ajumma membersihkan barang-barang yang tersisa di lokasi kebakaran."
"Gomawo, Wendy-ah."
"Apa kau sudah siap?" Wendy menoleh ke arah Joy.
Joy mengangguk.
"Kajja!" Wendy menggenggam tangan Joy.
Keduanya bergegas pergi dari tempat tinggal sementara keluarga Park dan berjalan ke arah bus stop. Wendy menyadari ada sesuatu yang aneh, langkah Joy tampak lambat dan terkesan malas.
"Ada apa?"
"Nothing." Joy menggeleng.
"Apa kau takut?" Tanya Wendy.
"Tentu saja, lagi pula siapa yang tidak takut jika melihat Ms. Kim?" Joy mendengus kesal.
Wendy terkekeh.
"Kau sangat tidak membantu!" Joy memukul lengan Wendy.
"Relax.. Semua akan baik-baik saja, Chagiya. Kau tidak perlu berpikir terlalu keras, karena Ms. Kim adalah orang yang memiliki hati baik. Dia pasti memaafkanmu, aku yakin itu." Wendy sedikit berjinjit untuk mengusap kepala Joy.
Setelah menaiki kendaraan umum, keduanya turun di halte bus terdekat. Wendy melirik arah apartment Jennie dan menggenggam tangan Joy bersamanya. Sepanjang perjalanan, Wendy tidak berhenti menenangkan kegelisahan wanita yang bertubuh lebih tinggi itu.
Joy hendak berbalik masuk ke dalam lift setelah keduanya tiba di lantai 9. Wendy tidak berhenti tertawa karena melihat ketakutan Joy yang berlebihan itu. Wendy menunggu sejenak, dia sengaja membiarkan Joy yang menekan bell.
"Apa kau sudah siap?" Tanya Wendy.
"Not really." Joy menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...