AUTHOR POV
Hari pertama kerja tidak memiliki hambatan berarti, Nayeon memasang senyum tiga jari yang menghias wajahnya. Dia terus mengalungkan lengan pada Jeongyeon. Wanita berambut dark blonde itu tidak bisa mengeluh apalagi melarang, karena dia tahu jika Nayeon adalah sepupu Jennie.
Sebagai bawahan yang baik, Jeongyeon hanya bisa pasrah karena Nayeon mengikutinya sepanjang pagi. Seperti saat ini, Jeongyeon menyesal karena sudah menawarkan Jennie untuk pergi makan siang bersama. Jeongyeon berharap bisa terlepas dari jeratan Nayeon, namun dia salah langkah karena wanita bergigi kelinci itu mengikuti keduanya.
"Makananmu akan segera dingin jika kau tidak segera memakannya, Bunny." Jennie menyenggol lengan Nayeon.
"Eh, sorry. Pemandangan di depan terlalu indah sehingga aku tidak bisa memalingkan wajah." Nayeon menatap Jeongyeon sambil meletakkan tangan di dagu.
Jeongyeon sedikit tersedak mendengar godaan yang Nayeon berikan padanya.
"Aigoo.. Apa kau baik-baik saja, Gorgeous?" Nayeon mengulurkan botol airnya.
"I-I'm okay." Jeongyeon tersenyum canggung sambil menepuk dadanya.
Bukannya menerima, Jeongyeon malah mengulurkan botol air kepada Jennie. "Here, Chief Kim. Kau bisa mengambil minumanku."
Nayeon mengernyitkan wajah ketika Jeongyeon memberikan botol itu kepada Jennie. "Aku memberi minuman ini untukmu, Gorgeous. Kenapa kau malah memberikan minuman ini untuk Jennie?"
"Waeyo? Chief Kim belum membeli minuman, tidak ada salahnya aku memberikan botol air ini untuknya." Jawab Jeongyeon.
"Aishhh! Dasar menyebalkan!" Nayeon menyilangkan tangan di depan dada.
"Aku bisa membeli air minum sendiri. Thanks, Ms. Yoo." Jennie mengembalikan air itu ke hadapan Nayeon.
TING
Jennie menoleh ketika ponselnya berbunyi, sebuah notifikasi muncul di layar ponsel. Nayeon mengerutkan alis melihat wajah Jennie yang berbinar setelah membaca pesan tersebut. Dia mengernyitkan wajah melihat Jennie tersenyum geli seperti seorang remaja labil.
"Waeyo? Ada apa dengan senyuman itu, Cousin? Apakah Hot Creature itu menghubungimu?" Nayeon berusaha mengintip isi pesan.
"Berisik." Jennie menutup ponselnya.
"Hot Creature?" Jeongyeon menoleh ke arah Nayeon, tidak mengerti tentang isi pembicaraan itu.
"Ya, Hottest yang ber--"
Nayeon terhenti setelah Jennie membungkam mulutnya dengan gerakan yang sangat cepat. Wanita bermata kucing itu merasa nyawanya berkurang satu karena kecerobohan Nayeon.
"Tidak perlu mendengarkan ucapan wanita tidak jelas ini. Dia memang sering mengatakan sesuatu yang tidak dimengerti." Jennie melotot ke arah Nayeon dan memberi isyarat jika dia harus berhenti.
"Okay." Jeongyeon melanjutkan melahap makanannya.
"Bagaimana perkembangan program baru itu, Ms. Yoo?" Jennie berusaha mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Kita jatuh terlalu dalam, lalu terpaksa berpisah karena suatu keadaan. Padahal kita tahu perasaan itu masih ada. Dalam perjalanannya, aku bertemu dan memulai sesuatu untuk berakhir tanpa sebuah kepastian. Pada cinta yang belum benar...